Perhatikan Hal Berikut Saat Pemotongan Kurban

Jakarta (TROBOS.COM). Pelaksanaan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha hingga saat ini masih dilakukan secara serba darurat.  Pemotongan dan penanganan produk hasil hewan kurban dilaksanakan di halaman rumah, mesjid, di gang atau di tepian jalan sebenarnya tidak memenuhi standar pemotongan hewan.

 

Hal itu dikatakan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro saat melepas tim pemantau hewan kurban di Jakarta (1/10).

 

“Resiko yang mungkin timbul pada keadaan itu adalah resiko terhadap kesehatan lingkungan, resiko rendahnya kualitas daging, resiko keamanan pangan dan resiko penularan penyakit zoonosis,” terang Syukur. Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

 

Untuk memperkecil semua resiko itu, Syukur menguraikan setidaknya ada empat aspek penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemotongan hewan qurban ini yaitu :

 

Aspek Kesehatan Hewan

Menjelang Hari Raya Idul Adha ini terjadi peningkatan  jumlah ternak yang di transportasikan antar daerah untuk dijadikan Hewan Qurban. 

 

Aspek kesehatan hewan sangat krusial disini untuk mencegah menyebarnya penyakit dari satu daerah tertular ke daerah lainnya. Lebih lagi untuk mencegah tertularnya manusia dari ancaman penyakit hewan yang daat menular ke manusia (zoonosis).

 

Oleh karena itu penting untuk hewan yang ditransportasikan untuk disertai dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai bukti hewan tersebut sudah diperiksa oleh dokter hewan yang berwenang di daerah asal dan sehat untuk di transportasikan.

 

Aspek Kesejahteraan Hewan

Karena keterbatasan tempat disekitar pemotongan hewan kurban tersebut hewan seringkali hanya diikat di tiang tiang listrik atau atau patok tanpa ada naungan dan tidak beri pakan dan air minum sehingga hewan mengalami stress dan dehidrasi sebelum pemotongan. 

 

Terlebih lagi pada saat pemotongan juga dilakukan ditempat terbuka yang bisa dilihat oleh semua orang. Padahal lima prinsip kesejahteraan hewan perlu untuk dipenuhi yaitu bebas dari rasa haus dan lapar; bebas dari rasa tidak nyaman; bebas dari rasa nyeri, celaka dan penyakit; bebas mengekspresikan tingkah laku secara alami;serta bebas dari rasa sakit dan stress.

 

Aspek kesejahteraan hewan ini penting selain untuk mensejahterakan hewan yang akan dipotong juga untuk meningkatkan kualitas daging yang akan produksi.

 

Aspek Keamanan pangan

Keterbatasan lahan dan tempat pemotongan dan penanganan produk hasil hewan kurban dilaksanakan di halaman rumah, mesjid, di gang atau bahkan di tepian sangat berdampak pada aspek keamanan pangan yang dihasilkan dari pemotongan qurban. 

 

Lokasi yang tidak memadai terkadang menyebabkan tidak terpisahnya tempat pemotongan hewan dengan tempat penanganan daging. Atau penanganan daging yang masih dilakukan dilantai dimana orang lalu-lalang sehingga berpotensi menambah kontaminasi terhadap daging yang dihasilkan.

 

Aspek Syar’i dan kehalalan

Ketika Idul Adha banyak tenaga-tenaga pemotong yang mungkin tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan pemotongan serta banyak hewan qurban yang tidak memenuhi persyaratan dari sisi umur dan kondisi fisik hewan yang akan dijadikan hewan qurban. Nuruddin

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain