Jakarta (TROBOS.COM). Pemantauan hewan kurban dan pelaksanaan pemotongan melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, perguruan tinggi dan profesi dokter hewan. Banyak hal yang harus dipantau pada prosesi pemotongan kurban selama hari raya Idul Adha dan hari tasrik. Antara lain kesehatan hewan kurban, kehalalan proses pemotongan, kesehatan/keamanan daging untuk dikonsumsi dan kesejahteraan hewan kurban.
Meski memiliki kendala keterbatasan jumlah personil dan jangkauan, Direktorat Jenderal Peternakan dan kesehatan hewan (Ditjen PKH) Kementan menerjunkan Tim Pemantau Hewan Kurban Idul Adha 1435 H yang dilepas 1/10. Untuk memperlancar tugas mereka, dilakukan koordinasi persiapan hewan kurban pada 17/9.
Pada siaran persnya, Ditjen PKH berkoordinasiDinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan wilayah Jabodetabek, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Persatuan Dokter Hewan Indonesia(PDHI), dan utusan Kementerian Agama.
“Dari rapat koordinasi itu disimpulkan menjelang hari raya sebagian daerah juga telah mulai melaksanakan pengawasan kesehatan hewan kurban. Sejauh ini tidak ditemukan indikasi penyakit zoonosis khususnya Anthrax,” terang Direktur Kesehatan masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Ahmad Junaidi dalam siaran persnya.
Selain itu Fakultas Kedokteran Hewan IPB juga melaporkan akan menurunkan sekitar 678 relawanpemeriksa terdiri atas dosen dan mahasiswa tingkat akhir dan Ko-Ass / Pendidikan Profesike seputqr Jabodetabek . Tim dari FKH IPB akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penempatan lokasi di masing masing Kabuaten/Kota.
Dari pemaparan dinas pemangku urusan peternakan dan kesehatan hewan di estimasi jumlah hewan kurban tahun ini di Jawa Barat dan Banten diperkirakan naik antara 3-16%. Namun diperkirakan jumlah ternak kurban kambing-domba justru menurun.
Data dari Kementerian Agama menunjukkan jumlah masjid yang akan melakukan pemotongan hewan kurban di Jabodetabek diperkirakan mencapai lebih dari 9000 masjid.
“Kementerian Agama akan berkoordinasi lebih lanjut dan akan menurunkan Tim pemantauan kehalalan pemotongan hewan kurban,” terang Junaidi. Tim ini jugamelakukan penyuuhan kepada DKM terkait persyaratan hewan kurban sesuai syariah Islam. Nuruddin