Penyakit CRD (chronic respiratory disease) atau yang lebih dikenal dengan ngorok merupakan penyakit pernapasan kronis yang telah lama meneror peternak ayam. Hal ini karena kasus CRD setiap tahun pasti ditemukan terjadi di peternakan.
CRD Murni dan Komplikasi
Penyebab utama CRD adalah Mycoplasma sp. Sekali ayam terserang CRD, maka tubuhnya menjadi lebih rentan terhadap berbagai serangan penyakit lain. Hal ini karena serangan CRD dapat menyebabkan kerusakan silia saluran pernapasan. Padahal silia ini termasuk ke dalam salah satu sistem pertahanan primer yang berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit.
Dengan tidak berfungsinya silia akibat CRD, maka bibit penyakit lain akan mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Untuk itu, CRD jarang ditemui dalam keadaan murni, alias kerap berkolaborasi dengan penyakit lain. Yang paling sering adalah berkolaborasi dengan colibacillosis atau lebih dikenal dengan CRD kompleks. Di sinilah masalah serius muncul. Kasus CRD kompleks bisa memicu mortalitas hingga angka 10-15 %, atau bahkan bisa mencapai 20 %. Sementara pada CRD murni, kematian yang ditimbulkan terbilang rendah, sekitar 5 % atau bahkan tidak ada.
Faktor pemicu CRD
Faktor pemicu CRD bisa dibagi menjadi 2 macam yaitu dari anatomi tubuh ayam (sistem pernapasan) dan manajemen pemeliharaan di kandang. Dari faktor anatominya, diketahui bahwa ayam memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan mamalia, karena terdapat kantung udara yang merupakan lokasi predileksi dari Mycoplasma. Kantung udara tersebut memiliki kelemahan karena hanya terdiri atas beberapa lapis sel dan sedikit pembuluh darah. Pada bagian ini juga sangat sedikit memiliki sel fagosit, sedangkan agen infeksi di lingkungan sangat banyak. Hal ini akan memudahkan agen infeksi seperti Mycoplasma untuk melakukan kolonisasi dan merusak sel-sel epitel.
Sedangkan dari faktor manajemen pemeliharaannya, kandang dengan tingkat kepadatan tinggi dan masa istirahat kandang yang pendek menjadi penyebab CRD sering menyerang dan terjadi berulang. Selain itu, litter (alas lantai sekam) yang terlalu banyak debu atau sangat lembab di musim hujan juga berkontribusi signifikan memicu CRD. Umur 3 minggu ke atas merupakan masa kritis terjadinya serangan CRD karena di umur tersebut feses dan amonia mulai menumpuk. Amonia dengan kadar yang tinggi diketahui dapat merusak membran saluran pernapasan sehingga bibit penyakit dengan leluasa masuk dan menyerang ayam, termasuk Mycoplasma dan bibit penyakit pengikutnya.
Sebagai upaya penanganan, saat ayam menunjukkan gejala terinfeksi CRD, harus segera mengobatinya dengan antibiotik. Mycoplasma tidak memiliki dinding sel, sehingga jenis antibiotik yang dipilih haruslah yang mempunyai cara kerja menghancurkan inti sel atau yang menghambat pembentukan senyawa penting di dalam sel, seperti asam folat dan protein. Selain itu, Mycoplasma memiliki predileksi (kesukaan, red) di organ yang minim pembuluh darah, yaitu kantung udara sehingga perlu dipilih obat yang mampu terserap dan terdistribusi ke dalam jaringan secara cepat. Contohnya Neo Meditril, Doctril, Trimezyn, atau Gentamin. Semua jenis obat tersebut dapat digunakan saat terjadi kasus CRD kompleks karena bisa bekerja secara sistemik (seluruh tubuh) maupun lokal (saluran pencernaan). Selain antibiotik, ayam perlu diberi multivitamin untuk meningkatkan stamina serta didukung dengan pelaksanaan manajemen pemeliharaan yang baik dan biosekuriti yang ketat.
Langkah Pencegahan
Agar penyakit CRD dan pengikutnya dapat dicegah, perlu dilakukan perbaikan sistem manajemen pemeliharaan yang komprehensif, yaitu dengan menciptakan lingkungan kandang yang nyaman (memperbaiki sirkulasi udara dengan mengatur buka tutup tirai, mengatur kepadatan kandang) dan yang terpenting adalah meminimalkan kadar amonia, baik di dalam maupun di luar kandang. Salah satu produk yang dapat digunakan untuk mengikat amonia adalah Ammotrol.
Berdasarkan hasil trial, Ammotrol terbukti efektif menurunkan kadar amonia dalam kandang (Grafik 1). Turunnya kadar amonia ini diikuti pula dengan penurunan angka kejadian penyakit ngorok/CRD, sementara pada kelompok kontrol ditemukan ayam dengan gejala klinis ngorok (Tabel 1).
Tindakan lainnya yaitu menerapkan biosekuriti secara ketat, pemberian mulvitamin (Strong n Fit, Vita Strong, atau Fortevit), serta pemberian antibiotik broad spectrum (Neo Meditril) untuk cleaning program pada umur-umur rawan terserang CRD atau saat pergantian musim.
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 184 / Jan 2014