Kualitas telur mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kecenderungan pelanggan atau pedagang memilih telur dengan kualitas bagus (kerabang yang lebih coklat dan tebal) dengan harga yang lebih tinggi. Sementara dari sisi ketahanan, keuntungan yang didapat dari telur dengan kerabang yang cukup baik adalah bisa lebih tahan lama.
Di peternakan layer (ayam petelur), beberapa penyakit penyebab turunnya kualitas kerabang telur adalah ND (Newcastle Disease), IB (Infectious Bronchitis), dan EDS (Egg Drop Syndrom ’76) (Solomon, 2002). Menurut Rao, et all. (2002) serta Chausalkar & Robert (2007) penyakit tersebut secara langsung mengganggu sel saluran reproduksi pada ayam.
Riddell (1996) menulis, penyakit ND dan beberapa penyakit lain telah dilaporkan mengakibatkan penurunan nafsu makan sehingga akan menurunkan kualitas kerabang secara temporer. Hal ini juga sama dengan kejadian kasus Avian Influenza yang pernah terjadi.
Program Vaksin
Program vaksin merupakan salah satu dari keseluruhan upaya untuk mencegah kejadian suatu penyakit. Pada pelaksanaannya, vaksinasiharus mengikuti prosedur dan pedoman yang standar. Pedoman dalam menganalisa titer berdasarkan keadaan di lapangan dikarenakan hasil titer merupakan hasil vaksinasi ditambah dengan tantangan yang ada di area yang bersangkutan. Maka perlu diketahui sebuah standar di tempat tersebut, baik dari GMT (Geometric Mean Titer), AMT (Aritmetic Mean Titer) dan persentase CV/ keseragaman titer, dan lain-lain.
Sebuah pedoman praktis bisa diaplikasikan dilapangan dengan membuat “baseline”. Cara membuat baseline adalah dengan melakukan tes dan mengumpulkan data dengan jenis, umur, jarak vaksin, program vaksinasi yang sama, dan tes laboratorium yang sama dimana sampel berasal dari ayam sehat, untuk dijadikan sebuah data pedoman. Kegunaan baseline adalah mengevaluasi keberhasilan program vaksindan membantu diagnosa suatu penyakit.
Dengan sanitasi dan biosekuriti, tata laksana kandang yang baik, program vaksinasi yang sesuai dengan kondisi dilapangan,serta monitor vaksinasi yang baik menggunakan baseline, tentunya akan sangat membantu keberhasilan untuk menekan penurunan kualitas telur dan produktivitas.
