Bibit Sapi Perah Unggul Harga Terjangkau dari Baturraden

Jawa Tengah (TROBOS.COM). Indonesia sudah mampu menghasilkan bibit sapi perah sendiri dengan kualifikasi berdarah murni Friesian Holstein / FH (purebreed), produksi susu rata-rata di atas 20 liter/hari.  Harganya 50-60 persen lebih murah dibanding harga bibit sapi impor dari Australia dan New Zealand.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syukur Iwantoro, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian terus meningkatkan produksi bibit sapi perah untuk pengembangan industri persusuan dalam negeri.  

Produsen bibit sapi perah yang dimaksud Syukur adalah Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden, Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah koodrinasi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan ini merupakan satu-satunya UPT Nasional yang memproduksi bibit sapi perah.

Total bibit unggul sapi perah dari BBPTUHPT Baturraden yang sudah dilepas kepada masyarakat mencapai 1050 ekor. Pada 2015 ini ditargetkan produksi bibit menembus 200 ekor.  Sampai pada bulan Maret tahun 2015 ini, BBPTUHPT Baturraden telah melepas bibit sapi perah unggul ke masyarakat sebanyak 32 ekor.

Bertempat di Farm Rearing Manggala Desa Karang Tengah Kecamatan Cilongok Kab Banyumas (28/3),, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro melepas 12 ekor bibit sapi perah betina unggul ke masyarakat.  Bibit unggul sapi perah tersebut dikirim untuk  memenuhi kebutuhan di Bogor dan Jawa Tengah.  

Komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki kualitas bibit sapi perah di masyarakat, dibuktikan dengan meningkatnya jumlah bibit unggul sapi perah yang sudah didistribusikan selama 9 tahun ini.  Pada tiga tahun terakhir, BBPTUHPT Baturraden telah mendistribusikan sebanyak 639 ekor bibit unggul sapi perah.  Angka ini meningkat lebih dari 300% dibandingkan tiga tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 209 ekor saja. Bibit sapi perah itu dikirim ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kepala BBPTUHPT Baturraden, Ali Rachman menjelaskan pola pemeliharaan yang digunakan untuk menghasilkan bibit sapi perah di BBPTUHPT Baturraden memenuhi standard Internasional Animal Welfare dengan sistem pastura dan semi intensif.  

“Dengan harga jual  bibit unggul sapi perah BBPTUHPT Baturraden yang lebih murah dibandingkan sapi impor dengan kualitas yang tidak kalah bagus, maka masyarakat peternak akan mendapatkan untung yang lebih banyak,” papar Rachman.  Mulai tahun 2014, BBPTUHPT Baturraden juga mulai mengembangkan kambing perah. Istimewa / Nuruddin

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain