Imunosupresif adalah kasus yang bersifat menekan respon pembentukan imun (zat kebal) tubuh. Kondisi imunosupresi bisa terjadi pada ayam di semua umur dan mengakibatkan terhambatnya proses pembentukan antibodi karena adanya kerusakan organ limfoid.
Organ limfoid yang ada pada tubuh ayam dibagi menjadi organ primer (sentral) dan sekunder (tepi). Yang termasuk organ limfoid primer adalah bursa Fabricius di dekat kloaka dan thymus di daerah leher. Sedangkan yang termasuk organ limfoid sekunder antara lain kelenjar Harderian (terletak di belakang bola mata), limpa, sisa kuning telur, sumsum tulang, Peyer's patches (letaknya di sepanjang mukosa usus) dan caeca tonsil (di perbatasan usus buntu).
Faktor Imunosupresi
Berbagai faktor yang dapat merusak atau menekan fungsi organ limfoid terdiri atasagen infeksius (penyakit) dan non-infeksius. Agen infeksius ini terdiri dari Gumboro, CAA (chicken anemia agent), penyakit Marekdisease (dan avian leukosis lainnya), infeksi Reovirus, ND, IB, CRD, dan koksidiosis.
Adapun faktor yang tergolong agen non-infeksius antara lain;
1) Genetik
Secara genetik, pertumbuhan berat badan ayam ras komersial yang begitu pesat tidak diimbangi dengan perkembangan organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Hal ini mengakibatkan paru-paru dipaksa bekerja keras dalam menyuplai O2untuk proses metabolisme tubuh. Akibatnya, organ pernapasan ini menjadi rentan terhadap gangguan penyakit seperti CRD, ND, dan IB.
2) Stres
Stres dapat muncul akibat berbagai hal seperti suhu yang terlalu dingin/panas, kepadatan tinggi, ventilasi buruk, dan kebisingan. Stres yang berkepanjangan mengakibatkan dilepasnya hormon steroid oleh kelenjar adrenal yang bersifat menekan pembentukan antibodi (imunosupresi).
3) Manajemen buruk
Contohnya masalah tingginya amonia yang tidak segera ditangani. Pada level 20 ppm, amonia bisa mengakibatkan siliostasis (terhentinya gerakan silia atau bulu getar) dan desiliosis (kerusakan silia), dan akhirnya merusak mukosa saluran pernapasan ayam. Akibatnya, ayam mudah terserang penyakit pernapasan karena saluran pernapasan yang berfungsi sebagai gerbang pertahanan pertama telah dirusak. Selain itu, tingginya kadar amonia juga bisa menurunkan respon kekebalan lokal (IgA) yang terdapat pada saluran pernapasan atas. Kondisi tersebut juga menyebabkan ayam ada dalam kondisi imunosupresi.
4) Kekurangan nutrisi
Nutrisi sangat berpengaruh terhadap ketersediaan kekebalan tubuh. Contohnya, protein dan asam amino yang terlibat langsung dalam perkembangan dan aktivitas kerja organ limfoid, serta vitamin C yang berfungsi mengurangi stres dan membantu pembentukan sel-sel darah putih. Jika berbagai nutrisi tersebut tidak terpenuhi kebutuhannya, maka antibodi dalam tubuh akan semakin berkurang dan respon terhadap serangan penyakit juga ikut menurun.
5) Mikotoksin
Contoh mikotoksin yang paling umum menyerang ayam adalah aflatoksin. Aflatoksin yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus ini bekerja merusak fungsi sel-sel kekebalan tubuh dengan mengurangi jumlah antibodi post infeksi atau vaksinasi, serta mengurangi aktivitas sel-sel fagosit. Aflatoksin juga menyebabkan penyusutan organ limfoid serta mematikan sel bursa Fabrisius, limpa,dan thymus, serta bersifat hepatotoksik (merusak hati).
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 188 / Mei 2015