Foto: ramdan
Memasuki akhir Ramadan yang juga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, harga broiler(ayam pedaging) di beberapa daerah menunjukkan tren penurunan. Tiap daerah memiliki tren harga yang berbeda. Sebagai contoh diwilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), harga live bird (ayam hidup) berkisar Rp 19 ribu per kg pada akhir Juni sementara di awal Juni Rp 20 ribu per kg.
Kondisi yang sama disampaikan Handiokho, pedagang broiler asal Palembang Sumatera Selatan yang mengutarakan, pada minggu kedua Ramadan ini harga broiler di peternak cenderung turun jika dibandingkan awal Ramadan. Pada (22/6) harga broiler berada di kisaran Rp 17.500 per kg yang sebelumnya ada di angka Rp 18 ribu per kg. Ia juga menyampaikan, pada momen menjelang Lebaran ini populasi broiler di Palembang tidak begitu banyak sehingga ia memprediksikan tren harga live bird kemungkinan akan mulai naik kembali di minggu akhir Ramadan hingga Lebaran nanti untuk daerah Palembang.
Teguh, peternak broiler asal Tasikmalaya Jawa Barat juga menyampaikan, tren harga broiler menjelang Lebaran turun. Ia mengatakan, pada awal Ramadan harga broiler di Tasikmalaya berada di kisaran harga Rp 19.300 per kg kemudian terus naik hingga mencapai Rp 20 ribu per kg. Sedangkan di minggu kedua Ramadan harga berada di angka Rp 18 ribu per kg.
Untuk HPP (Harga Pokok Produksi) di Tasikmalaya dilaporkan Teguh untuk Juni ini berada di kisaran Rp 15.500 – 16.000 per kg dengan harga pakan Rp 6.800 – 7.200per kg. Disampaikan Teguh, untuk populasi ayam di Tasikmalaya tidak begitu banyak akan tetapi harga yang mulai turun di momen menjelang Lebaran ini diakibatkan oleh permintaan yang turun dibandingkan permintaan di awal Ramadan. Ia memprediksikan,permintaan akan terus turun hingga Lebaran nanti. “Seperti biasa, menjelang Lebaran warga Jakarta dan sekitarnya sudah mulai mudik jadi permintaan turun. Selain itu,pengiriman sudah mulai terhambat karena arus mudik jadi biasanya mulai pengiriman kembali setelah Lebaran nanti,” tuturnya.
Berbeda dengan daerah lainnya dari data yang dihimpun, Sigit Prabowo peternak broiler asal Bogor Jawa Barat mengatakan harga ayam per (22/6) naik dikisaran angka Rp 19.000– 19.500 per kg yang sebelumnya pada saat memasuki Ramadan diangka Rp 18.000– 18.500 per kg. Sigit yang juga merupakan Ketua Umum Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) menuturkan, untuk pasokan dan permintaan di Jabodetabek menjelang lebaran ini stabil.
Untuk HPP (Harga Pokok Produksi) sepanjang Juni di daerah Bogor dan sekitarnya diakui Sigit berada di sekitar Rp 19.000per kg dengan harga DOC (Day Old Chicken/ayam umur sehari) terendah Rp 6.000 per ekor. Menurut Sigit tren naiknya harga broiler yang masih terjadi dikarenakan pasokan dan permintaan yang masih stabil.
Sigit memprediksikan hingga Agustus ini pasar relatif stabil bahkan tetap ada kenaikan, meski menurutnya pasca Lebaran di September hingga November ia prediksikan akan turun dikarenakan chick in yang tidak seimbang dengan permintaan. “Tetapi biasanya menjelang Natal dan tahun baru nanti permintaan akan meningkat, jadi kemungkinan trennya naik lagi,” ungkapnya.
Harga Telur
Terkait harga telur, Yoseph Setiabudi peternak layer (ayam petelur) di Tangerang menyebutkan,menjelang Hari Raya Idul Fitri ini harga telur cenderung turun dibandingkan dengan awal Ramadan kemarin. “Sudah lima tahun belakangan ini harga telur menjelang Lebaran cenderung stabil dan tidak begitu bergejolak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 202 / Juli 2016