Harga Broiler Membaik dan Telur Cenderung Turun

Perkembangan harga broiler (ayam pedaging) selama September, menurut pengamatan Sigit Prabowo Ketua Umum Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) yang dihubungi Trobos Livestock (23/9) ibarat roller coaster. “Kondisi cuaca juga berfluktuasi menyebabkan ayam mengalami stres, harga pun sangat berfluktuatif. Naiknya susah dan pelan sekali tapi kalau turun harganya akan langsung terjun bebas,” ujarnya.

 

Ia memaparkan harga ayam ukuran 1,4 – 1,8 kg sekitar Rp 16.500 per kg dan ukuran 2 kg ke atas Rp 15.000 per kg, sementara Harga Pokok Produksi (HPP) di angka Rp 18.500 per kg. “Harga turun disebabkan suplai banyak, ayam ukuran besar menumpuk di kandang pabrikan besar,” terang Sigit.

 

Memasuki minggu ke tiga September Sigit sebutkan, harga broiler  sudah mengarah ke HPP, tapi untuk daerah Jateng dan Jatim masih ketinggalan. “Harga bagus hanya bertahan selama 3 – 5 hari, setelah itu turun lagi, seperti di ayun-ayun naiknya sudah berat sedikit demi sedikit paling besar per hari naik Rp 200 – Rp 300 per kg, namun begitu turun bisa mencapai Rp 1.000 – Rp 2.000 per kg,” terang Sigit.

 

Senada dengan Sigit, Muhlis peternak asal Bandung menjelaskan, minggu ke tiga September harga berangsur pulih dengan naik sebesar Rp 500 per kg. “Untuk daerah Jawa Barat dan Jabodetabek, minggupertama dan ke dua berkisar antara Rp 16.000 – Rp 17.000 per kg, tetapi mulai minggu ke tiga naik perlahan menjadi Rp 19.000 per kg,” tuturnya.

 

Pada awal September, di Jawa Tengah harga sempat turun mencapai Rp 14.000 per kg, dengan HPP Rp 18.000 per kg. Saat ini, rata-rata harga untuk kawasan Jateng, Brebes, Tegal sekitar Rp 16.000 – Rp 17.500 per kg. “Kondisi ayam di September juga kurang baik, bobot ayam kurang dari target, sedangkan pakan naik Rp 200 per kg dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.000 per kg,” jelas Muhlis.

 

Nuryanto peternak yang memiliki kandang di Serang dan Sukabumi mengatakan, minggu ke tiga September harga berkisar Rp 18.500 – Rp 19.000 per kg, harga tersebut naik setelah minggu pertama dan ke dua September harga hanya sekitar Rp 16.500 – Rp 17.000 per kg, dengan HPP Rp 16.000 – Rp 16.500 per kg. “Harga pakan naik Rp 200 per kg, menjadi Rp 6.000 – Rp 7.000 per kg tergantung kualitas. DOC sekitar Rp 5.000 – Rp 5.500 per ekor,” katanya. Prediksinya untuk Oktober harga masih berfluktuatif tergantung serapan pasar.

 

Sementara, Kholiq peternak broiler dan layer (ayam petelur) Malang mengatakan, memasuki minggu ke tiga September harga terkoreksi di kisaran Rp 16.000 – Rp 16.300 per kg. “Harga baru 2 hari ini membaik, setelah turun sejak minggu ke tiga Agustus di angka Rp 14.000 per kg,” ucapnya.

 

Lanjutnya, sempat naik pada 7 September di kisaran Rp 16.000 – Rp 17.000 per kg, lalu turun kembali di minggu pertama dan ke dua di angka Rp 14.000 per kg. Rata-rata harga di daerah Jawa Timur Rp 15.500 per kg, sedikit lebih tinggi dibanding Jawa Tengah yang hanya berkisar Rp 13.500 – Rp 13.800 per kg. “Untuk HPP di Jawa Tengah kini di harga Rp 16.500 per kg, dengan harga panen Rp 16.000 – Rp 17.000 per kg,” tambah Kholiq.

 

Untuk harga DOC (anak ayam umur sehari) September di Jatim, dituturkan Kholiq turun menjadi Rp 5.500 per ekor yang sebelumnya Rp 5.750 per ekor. Harga pakan mengalami kenaikan sejak 17 September 2016 sebesar Rp 200, ke kisaran Rp 6.400 – Rp 6.500 per kg. “Meski ada hari raya kurban, tapi keuntungan peternak naik turun, dengan HPP sekitar Rp 15.700 – Rp 16.000 per kg,” ujarnya. Ia menyarankan, pemerintah harus mengambil tindakan berupa pembatasan pasar bagi peternak kecil dan besar. Pasar becek sebaiknya diperuntukkan bagi peternak mandiri, agar peternak kecil tidak semakin tergerus. Bahkan kondisi diperburuk dengan kualitas DOC yang buruk, banyak yang kerdil dan kurang seleksi.

 

Harga Telur

 

Kondisi harga telur sedikit berbeda dari broiler. Kholiq mengatakan, harganya cenderung turun. Kisaran harga telur di September berada Rp 14.500 – Rp 15.400 per kg, dengan HPP sekitar Rp 15.700 – Rp 16.000 per kg.

 

Sementara itu, Soeyanto peternak asal Tangerang mengatakan, harga telur di September lebih stabil di banding Agustus. “Namun harga stabil ini, cenderung turun dengan kisaran Rp 16.300 – Rp 16.800 per kg. Dengan harga DOC Rp 8.000 – Rp 8.500 per ekor. Harga pakan mengalami kenaikan sebesar Rp 200 per kg menjadi Rp 4.700 – Rp 5.000 per kg,” terangnya. Sementara berkaitan dengan kondisi fluktuasi cuaca, ia menambahkan tidak ada laporan out break penyakit yang melanda. TROBOS/nova

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain