Foto: jumi
Harga broiler (ayam pedaging) mengalami peningkatan di akhir tahun 2016. Menurut Kholik peternak broiler asal Jawa Timur, akhir November harga broiler masih berada di posisi Rp 14.000 – 15.000 per kg. Hanya, masuk Desember mengalami kenaikan. Paling tinggi di Minggu ke dua Desember yang mencapai Rp 17.000 – 17.200 per kg.
Kholik menilai, naiknya harga broiler disebabkan terkait momen hari raya Natal dan Tahun Baru. Kemudian, pabrikan besar juga sedang mengerem pertambahan populasi. “Produksi sedang habis - habisan sampai awal 2017, maka itu suplai DOC (Day Old Chick) sulit sehingga harga di peternak mengalami kenaikan. Apalagi ditambah kebijakan supply demand ayam ras yang diberlakukan pasti berpengaruh terhadap harga,” imbuhnya.
Keadaan ini, diprediksi terjadi sampai awal tahun, karena prediksi chick in untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru yang juga diambang batas. Kholik mengatakan, harga DOC mengalami kenaikan dari Rp 5.300 per ekor menjadi Rp 5.500 – 5.750 per ekor. Sehingga dalam seminggu hanya dapat chick in sebanyak 1.500 ekor, biasanya per minggu bisa mencapai 2.000 ekor sebelum harga naik.
Sedikit berbeda dengan harga DOC yang naik, harga pakan mengalami penurunan dari Rp 6.350 per kg menjadi kisaran Rp 6.100 – 6.150 per kg. Memasuki penghujung 2016, Kholik mengatakan, kondisi kesehatan ayam sangat terpengaruh akibat curah hujan mulai tinggi dan kualitas DOC yang menurun. “Hampir 50 %, ayam di kandang terkena serangan infeksi pernafasan,” tandasnya.
Senada dengan Kholik, dinyatakan Rudi Budhi peternakbroiler asal Kalimantan Selatan sudah 1 minggu, sejak 7 Desember 2016 harga live bird ( ayam hidup) Rp 24.500 per kg. “Sepanjang Desember harga live bird di Kalimantan Selatan di atas Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu Rp 20.000 per kg,” terangnya.
Menurut ia, harga di Desember jauh lebih tinggi dibandingkan harga pada November yang pernah mencapai harga terendah Rp 12.500 per kg. Untuk harga DOC di Desember ada perbedaan dengan November. “Bedanya harga ketika November ada yang di atas Rp 6.000 per ekor, dengan harga rata-rata Rp 5.750 per ekor. Namun, di Desember jatuh pada harga Rp 4.750 per ekor,” kata Rudi.
Sementara pakan mengalami penurunan sejak November sebesar Rp 100 per kg, dan turun kembali di Desember sebesar Rp 50 per kg. “Menghadapi 2017, sebagai peternak kita mendorong pemerintah daerah untuk berperan dalam tataniaga perunggasan baik DOC maupun live bird. Saat ini punya Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2014 tentang perlindungan peternak broiler, kalau pemda bisa menjalankan fungsinya seperti amanah pergub. Saya yakin kondisi perunggasan di Kalsel sangat kondusif dan akan menyemaikan kembali peternak-peternak mandiri,” papar dia.
Harga Telur
Kenaikan harga juga berlaku pada komoditas telur. Jerman peternak ayam petelur (layer) asal Tabanan, Bali mengatakan, terkait momen Maulid, Tahun Baru, dan Natal harga telur merangkak naik. “Sejak 12 Desember harga telur di Bali naik dari Rp 900 per butir menjadi Rp 1.150 per butir. Untuk pullet (ayam petelur siap produksi) masih bertahan di harga Rp 53.000 per ekor,” jelasnya.
Saat harga telur mengalami kenaikan, harga jagung mengalami penurunan dari Rp 4.100 per kg menjadi Rp 4.050 per kg. “Namun disayangkan kualitas jagung menurun disebabkan curah hujan tinggi sehingga kadar airnya tinggi,” ucap Jerman.
Ia pun memprediksi kondisi bisnis layer 2017, untuk keberhasilan bisnis layer ditentukan kinerja anak kandang. “Menghadapi harga telur naik dan turun, lalu harga pakan kian tinggi. Seleksi alam terus terjadi, sehingga kinerja anak kandang sangat berpengaruh. Di Bali sendiri, anak kandang yang bagus sulit sekali ditemukan, maka itu harus pintar dalam memilih,” tambahnya.
Ramli peternak layer asal Sidrap, Makasar menuturkan, harga telur mengalami kenaikan dari sekitar Rp 17.500 – Rp 18.000 per kg pada November menjadi berkisar Rp 20.500 per kg – 21.000 per kg di Desember. “Namun kenaikan hanya ketika momen Maulid, sedangkan menjelang Tahun Baru mengalami penurunan menjadi Rp 19.000 per kg,” ungkapnya.
Selengkapnya baca di majalah TROBOS Livestock Edisi 208/Januari 2017