Foto: trobos
Peningkatan harga ayam broiler (ayam pedaging) hanya bisa bertahan beberapa minggu saja, namun saat ini kembali turun. Seperti disampaikan Alfie Zuhri peternak broiler asal Pantura kepada TROBOS Livestock (26/01), harga ayam yang menguntungkan peternak hanya bertahan selama dua minggu di awal Januari 2017, setelah itu mulai turun secara perlahan – lahan.
“Hari ini Rp 15.000 – 15.500 perkilogram dan berlangsung sudah tiga hari, sebelumnya bisa mencapai titik harga Rp 19.000 perkilogramnya. Untuk Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar Rp 18.000 perkilogram dengan harga DOC (ayam umur sehari) Rp 4.800 perekor,” jelasnya.
Menurut informasi dari broker, Alfie utarakan banyak internal farm yang dimiliki perusahaan besar ayamnya sakit, sehingga dipanen lebih cepat. Dengan pemeliharaan ayam di closed house (kandang tertutup) yang populasinya cukup besar, mereka panik. “Apabila ayam sakit, mau tidak mau harus keluar semua,” cetus pria yang memiliki populasi ayam sebesar 40.000 ekor ayam ini.
Senada dengan Alfie, dituturkan Wismarianto, peternak broiler yang berdomisili di Bogor harga ayam broiler turun sudah seminggu ini menjadi Rp 15.500 perkilogram yang sebelumnya Rp 18.500 – 19.000 perkilogram yang hanya bertahan 18 hari. Untuk ayam yang ukuran lebih kecil pun turun menjadi Rp 18.000 perkilogram, sebelumnya Rp 21.000 – 22.000 perkilogramnya.
“Jadi untuk ayam ukuran besar maupun kecil harganya turun sudah seminggu ini. Sedangkan HPP untuk ayam kecil Rp 20.500 perkilogram sedangkan ayam besar Rp 18.000 perkilogram dengan harga DOC Rp 5.500 ekor dan pakan Rp 7.000 perkilogram, ” ungkapnya.
Tidak jauh dengan Pulau Jawa, disebutkan Yahya peternak broiler dan layer (ayam petelur) asal Bali, harga broiler cukup fluktuatif, namun sudah dua hari (25 – 26 /01) harga berada dikisaran Rp 20.500 – 21.000 perkilogram yang sebelumnya Rp 22.000 perkilogram. Harga cukup lama berada dikisaran Rp 19.000 – 20.000 perkilogram. “HPP untuk di Bali idealnya Rp 17.000 perkilogram, namun kenyataan dilapangan yang dipengaruhi cuaca suka meleset diantara Rp 17.500 – 18.000 perkilogram,” tuturnya.
Harga Telur
Untuk harga telur dikatakan Ko Atung, peternak layer (ayam petelur) asal Tanggerang, Banten sepanjang Januari harga telur turun dibandingkan Desember. Sewaktu menjelang Natal dan Tahun Baru harga Rp 19.000 perkilogram, namun mengalami penurunan perlahan - lahan dari awal Januari sampai Senin (23/01) Rp 16.000 perkilogram. “Sejak Senin sampai sekarang (26/01) harga mulai naik Rp 17.000 perkilogram,” ujarnya.
Untuk didaerah Blitar, sebagai salah satu sentra produksi telur nasional diutarakan Rofi Yasifun peternak layer asal Blitar, Jawa Timur, harga telur di tingkat peternak Rp 15.500 – 15.700 perkilogram (26/01) sebelumnya harga di kisaran Rp 19.500 – 20.000 perkilogram. “Harga yang mencapai Rp 20.000 perkilogram ditingkat peternak hanya ketika momen Natal dan Tahun Baru, setelah itu sampai sekarang harga turun terus menerus sebesar Rp 500 perhari-nya,” paparnya.
Sementara menurut Yahya, tidak berbeda jauh dengan broiler, terjadi juga penurunan harga telur dari Rp 18.000 perkilogram sampai akhir Desember dan sekarang (25/01) berada di harga Rp 16.000 perkilogram. Untuk HPP per butir Rp 950, jadi perkilogram mencapai Rp 15.500 “Harga telur sama dengan broiler di Bali selalu mengikuti Pulau Jawa. Jika harga disana turun, di Bali pun turun, kalau tidak produk unggas dari Pulau Jawa bisa membanjiri Bali,” terangnya.ramdan