Pilah-Pilih Disinfektan untuk Kandang Ayam

Pilah-Pilih Disinfektan untuk Kandang Ayam

Foto: dok.istimewa


Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Disinfektansi pada peternakan unggas secara tepat, nyata efektif menekan risiko outbreak  penyakit. Namun peternak harus memilih secara tepat disinfektan yang akan diaplikasikan di kandang ayam.

 

“Penggunaan disinfektan yang diberikan dapat disesuaikan dengan jenis kandang. Contohya Untuk kandang layer  yang berbahan utama kayu, baiknya menggunakan campuran air dan detergen. Komposisi ini manjur untuk menghilangkan lemak dan kotoran. Setelah itu, kandang biasanya disemprot dengan BKC (benzalkonium chloride),” ujar Konsultan Peternakan Unggas, Baskoro Tri Caroko.

 

BKC dianjurlan olehnya karena bahan ini memiliki sifat lembut dan tidak berwarna. Maka dari itu, umumnya penggunaan BKC diterapkan di kandang terbuka. Apabila tertiup angin, bahan ini tidak akan mengiritasi mata ayam.

 

Berbeda dengan kandang tertutup atau closed house yang menggunakan metal sebagai bahan utama kandang. Namun, hal yang mutlak harus diperhatikan adalah kejelian peternak dalam pemilihan bahan yang tidak menyebabkan korosif atau kerusakan pada perangkat yang ada di kandang. “Deterjen tetap dipakai karena murah meriah. Kemudian, phenols saya rekomendasikan untuk digunakan karena tidak menyebabkan korosif. Phenols mampu menghilangkan timbunan material organik,” saran dia.

 

Sesuai Zona

Masih menurut Bambang, untuk penggunaan disinfektan dalam penerapan biosekuriti 3 zona juga harus dipilih secara bijak. Merunut dari zona merah, harus ada proses penyemprotan kendaraan secara menyeluruh dan pencelupan atau dipping ban kendaraan maupun alas kaki. Disinfektan yang direkomendasikan untuk disemprotkan adalah BKC.

 

Sejalan dengan phenols, BKC juga tidak menyebabkan korosif, sehingga dinilai aman. Untuk proses dipping, peternak dapat menggunakan phenols. Sebagai gerbang awal area peternakan, phenols sengaja digunakan karena khasiat utamanya yang dapat meluruhkan material organik. Rupanya, hal ini tidak dimiliki oleh disinfektan lainnya. Sehingga, phenols digunakan di hampir seluruh zona biosekuriti. Namun, phenols mampu menyebabkan iritasi kulit. Maka dari itu, Baskoro mengimbau kepada para karyawan kandang untuk menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap, seperti sepatu boot.

 

Di zona kuning dan hijau, umumnya disinfektan yang digunakan sama. Memasuki zona 2 atau kuning, karyawan kembali harus mencelupkan alas kaki ke dalam larutan. Kali ini yang digunakan adalah iodine yang merupakan senyawa pengoksidasi. Iodine mampu membunuh bakteri, jamur bahkan virus.  Untuk disinfektan semprot, BKC masih menjadi unggulan.

 

Karyawan yang telah tiba di kandang dan melakukan aktivitas, wajib melakukan hand spraying menggunakan BKC dan penyelupan sepatu boot dengan phenols. Setelah selesai melakukan pemeliharaan, para pekerja harus mencuci tangan dengan sabun dan memastikan keadaan tetap steril.

 

Untuk gudang telur konsumsi, sebaiknya tidak dilakukan disinfeksi karena sifat telur yang sensitif. “Hanya saja, pekerja yang harus terus menumbuhkan kesadaran untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Peti telur yang beredar boleh disinfeksi. Akan tetapi, terkadang hanya dijemur di bawah sinar matahari saja,” tambah Bambang. Terakhir, dirinya mengimbau untuk rutin melakukan pembersihan kandang secara berkala dengan menggunakan BKC. ed/ajeng

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain