Menghadirkan produk-produk unggulan untuk membangun fondasi dasar kekebalan ayam sejak dini
Menutup tahun 2022, PT Boehringer Ingelheim Indonesia menggelar acara Let’s Speak Poultry selama dua hari di Pantai Indah Kapuk, Jakarta (6-7/12/22). Acara seminar kali ini mengangkat tema What You Do at The Hatchery Matters: Estabilishing a Strong Immune Foundation. Menghadirkan pembicara-pembicara
kompeten dari dalam dan luar negeri.
Peter O Martinez selaku Animal Health Director PT Boehringer Ingelheim Indonesiamengatakan acara ini merupakan event terbesar yang diselenggarakan PT Boehringer Ingelheim Indonesia semenjak pandemi. Ia berharap acara ini semakin meningkatkan kesadaran produsen unggas untuk menjaga kesehatan dan fokus pada pondasi imunitas unggas sejak dini.
Beberapa tahun ini memang menjadi tahun yang berat bagi bisnis perunggasan. Tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, namun juga tantangan penyakit yang dihadapi. “Boehringer Ingelheim berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk-produk kesehatan hewan berkualitas serta solusisolusi untuk memenuhi kebutuhan produksi unggas modern yang semakin kompleks. Sehingga membantu produsen menghasilkan unggas yang sehat dan produktif,” ujar Peter.
Tren Bisnis Perunggasan
Bernadette de Borja, Head of Poultry Boehringer Ingelheim kawasan ASEAN, Korea Selatan, Australia, dan New Zealand (ASKAN) membuka seminar dengan bahasan outlook industri perunggasan dunia kedepan. Dikatakannya di tahun-tahun mendatang, protein hewani asal ayam masih menjadi primadona, karena harganya terjangkau dan mudah didapatkan. “Pertumbuhan pasar produk ayam dan telur akan menjadi yang tercepat. Untuk itu produsen sebaiknya fokus pada efisiensi dan bisnis yang berkelanjutan agar bisa terus berkompetisi,” terang Bernadetta.
Ia menambahkan, walaupun permintaan terus meningkat, pada 2023 akan ada kecenderungan jumlah pasokan ayam yang terbatas sehingga akan terjadi kenaikan harga. Salah satu faktor penyebabnya adalah situasi ekonomi global yang tidak pasti. Sementara di Indonesia menurut Meytha Tiaranita Brand Manager Livestock PT Boehringer Ingelheim Indonesia, terjadi oversupply ayam hidup di 2022. Pemerintah menyiasatinya dengan melakukan cutting HE. Hal ini cukup berdampak baik di lapangan.
“Bagi beberapa produsen oversupply ini dimanfaatkan dengan mengekspornya ke Singapura. Hal ini tentunya menjadi berita baik bagi industri perunggasan
nasional karena berhasil mencatat sejarah baru,” papar Meytha. Sambungnya, perlu menciptakan hubungan yang baik antara stakeholder agar bisnis perunggasan terus berkembang. Selain itu kualitas produk harus selalu terjaga.
Menurut Meytha, produk yang berkualitas dapat diperoleh dengan memaksimalkan performa unggas. Didukung oleh genetik dan manajemen pemeliharaan yang baik, serta memperketat biosekuriti. Kemudian melaksanakan program vaksinasi yang tepat. Misalnya dengan produk vaksinasi hatchery dari Boehringer Ingelheim untuk proteksi sedini mungkin.
Penyakit Menular pada Unggas Boehringer Ingelheim juga menghadirkan ahli perunggasan Indonesia Tony Unandar, Private Poultry Farm Consultant. Ia berbagi infomasi mengenai penyakit menular pada unggas. Penyakit seperti ND, IB, IBD, NE masih menjadi momok bagi peternakan ayam komersial di Indonesia. Di tengah teknologi vaksin yang semakin berkembang, penyakit-penyakit ini masih sering muncul.
“Salah satu penyebabnya adalah lokasi farm yang sangat dekat satu sama lain. Dimana berbagai macam unggas dipelihara. Akibatnya terjadi kontaminasi patogen antar farm. Hanya butuh hitungan detik atau menit, ayam sudah mengalami penularan penyakit pasca ditebar,” terang Tony.
Dia menyarankan penggunakan vaksinasi hatchery untuk mengatasi munculnya penyakit-penyakit infeksius tersebut. Ia menilai vaksinasi hatchery lebih baik dibandingkan vaksinasi di lapangan. “Vaksinasi di hatchery terbukti memberikan respon optimal, karena kuatnya gertakan awal pada saat sel-sel imunitas masih belum terpapar oleh komponen imunogenik lainnya.
Selain itu umumnya vaksin di hatchery menggunakan peralatan yang semi otomatis atau otomatis, maka keakuratan dosis vaksin lebih tinggi,” jelas Tony. Selanjutnya Stephane Lemiere, EBVS (European Board Veterinary Specialization) menyampaikan pentingnya sistem imum pada ayam untuk melawan berbagai penyakit unggas. Seperti Infectious Bursal Disease (IBD) dan Marek yang masih terus mengganggu di seluruh dunia.
Penyakit ini masih terus muncul disebabkan imunosupresi yang ditimbulkan dari virus penyakit tersebut. Program vaksinasi yang tepat dan berkualitas diperlukan untuk mencegah munculnya penyakit tersebut. Senada dengan Stephane, Phang Yuen Fun selaku Key Account Manager Boehringer Ingelheim ASEAN, Korea Selatan, Australia, dan New Zealand (ASKAN) menyebutkan penyakit-penyakit tersebut telah menimbulkan kerugian ekonomi dimana-mana.
“Setiap farm harus merancang program vaksinasinya sendiri. Tergantung pada tingkat tantangannya di lapangan, volume virus, jenis strain, standar biosekuriti, sumber DOC (ayam umur sehari), dan prevelensi penyakit imunosupresif lainnya,” terang Phang.
Produk Vaksin Berkualitas dari Boehringer Ingelheim
Boehringer Ingelheim memiliki rangkaian produk kesehatan hewan ternak yang lengkap dan berkualitas dan didukung oleh peralatan yang canggih. Titis Wahyudianto selaku Poultry Technical Sevice Manager PT Boehringer Ingelheim Indonesia menyampaikan beberapa produk vaksin berkualitas dari Boehringer Ingelheim untuk mengatasi berbagai ancaman penyakit pada unggas.
BDA BLEN™ merupakan vaksin yang mengandung virus hidup IBD strain intermediate plus (Winterfield 2512), dicampur dengan antiserum IBD. “BDA BLEN™ antigenantibodi kompleks tidak dinetralisir oleh antibodi maternal IBD sebagaimana vaksin IBD tradisional. Produk ini mulai bekerja saat antibodi maternal menyusut. Pada saat yang tepat untuk menghasilkan kekebalan aktif melawan IBD. BDA BLEN™ diaplikasikan di hatchery. Diberikan melalui in ovo hari ke
18-19 usia telur tetas atau injeksi subkutan pada ayam umur sehari,” jelas Titis.
Selanjutnya produk VAXXITEX® HVT+IBD. Dikatakan Titis jika tidak ingin adanya immunity gap, gunakanlah VAXXITEX® HVT+IBD, karena vaksin ini tidak mengadung virus utuh IBD, hanya bagian protein VP2 nya saja yang ditipkan didalam virus Herpes Virus Turkey (HVT) sehingga tidak dipengaruhi oleh MAB.
VAXXITEK® HVT+IBD adalah vaksin yangunik, aman dengan efikasi tinggi. Memberikan perlindungan dini dan bertahan lama terhadap virus IBD patotipe klasik, varian maupun yang sangat virulen (vvIBD) dan juga terhadap virus penyakit Marek. Pemberian VAXXITEX® HVT+IBD akan membantu membangun fondasi dasar kekebalan ayam sejak dini di hatchery, mengurangi shedding virus, dan mengurangi kebutuhan terhadap antibiotik.
Untuk mengendalikan penyakit Newcastle Disease (ND), Boehringer Ingelheim menghadirkan vaksin Live sediaan baru Avinew Neo, yang mengandung virus ND strain VG/GA. Presentasi dalam bentuk tablet efervescent merupakan teknologi baru yang menjamin tiga manfaat penting yaitu aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Vaksin ini bereplikasi dengan baik di saluran pencernaan maupun pernafasan sehingga dapat menurunkan reaksi pasca vaksinasi untuk menghasilkan kekebalan baik lokal maupun humoral. Produk-produk unggulan lainnya untuk mengatasi penyakit IB adalah Bioral H120 Neo dan Gallivac® IB88 Neo. Kombinasi dua program vaksinasi antara Bioral H120 Neo dan Gallivac® IB88 Neo mempunyai efikasi yang sangat baik terhadap tantangan beberapa virus IB klasik dan varian.
Rio Granda Vaccination Technologies & Service Manager Boehringer Ingelheim ASEAN, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru mengingatkan vaksinasi sangat penting dilakukan untuk membangun fondasi kekebalan yang kuat, melindungi kesehatan hewan, efisensi produksi, mencegah kerugian ekonomi akibat imunosupresi.
“Keberhasilan program vaksinasi tergantung pada teknik vaksinasi dan penanganan vaksin yang baik. Vaksin ini sangat rentan dan mudah rusak selama proses mixing dan handling,” terang Rio. Rio juga menyampaikan Boehringer Ingelheim juga memiliki aplikasi BIPE atau Boehringer Ingelheim Poultry Expertise.
Aplikasi ini dapat diunduh, selanjutnya dapat membantu peternak mengaudit dan mengevaluasi program vaksinasinya, sekaligus kebersihan dan kesehatan ayam di hatchery. TROBOS/Adv