Kamis, 26 Januari 2023

Sorinfer, Pakan Bernutrisi Tinggi untuk Sapi

Sorinfer, Pakan Bernutrisi Tinggi untuk Sapi

Foto: 


Bandung (TROBOSLIVESTOCK.COM). Tahun lalu adalah tahun terberat yang harus dilalui industri peternakan khususnya ruminansia. Sebab pada pertengahan 2022 lalu, PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) menyerang ternak-ternak berkuku belah di Indonesia tanpa pandang bulu. Salah satu komoditas yang terdampak ialah sapi perah, di mana ternak yang terinfeksi PMK produksi susunya menurun hingga 30 % bahkan tak sedikit yang mati.

 


Dihubungi melalui sambungan telefon, Ketua Umum GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia), Dedi Setiadi mengatakan bahwa di samping adanya tantangan PMK, industri persusuan Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh. “Berbicara peluang, sekarang ini produksi susu di Indonesia sebelum PMK baru 22 %. Sekarang hilang sekitar 6-7 %, sehingga mungkin kontribusi SSDN (susu segar dalam negeri) sekitar 17-18 %,” sebutnya pada TROBOS Livestock.

 


Dedi melanjutkan, peluangnya adalah tentu harga susu bisa lebih baik. Hukum supply dan demand berlaku, ia sudah pun sudah merasakan bahwa sejak PMK ini harga susu sudah naik sebanyak 2 kali. Adapun peluang lain di 2023 yakni sudah banyak penyedia jagung, rumput pakcong danodot, di mana mereka sudah berani menanam rumput, kemudian dijual ke peternak.

 


“Ada yang bekerja sama dengan koperasi, ada juga yang langsung kepada peternak atau kelompok. Kemudian Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University juga sekarang menyediakan Sorinfer. Sorinfer adalah kependekan sorgum indigofera fermentasi. IPB University menyediakan dan menjual produk tersebut, bekerja sama dengan koperasi, dan ada juga yang langsung ke anggota,” jelas Dedi.

 


Sorinfer sudah dalam bentuk silase, sehingga bisa langsung diberikan kepada sapi. Sorinfer merupakan hasil riset besutan Dosen Fapet IPB University, Prof Luki Abdullah bersama tim penelitiannya. Seperti namanya, Sorinfer terbuat dari dua bahan utama yaitu tanaman indigofera yang berperan sebagai sumber protein berdaya guna (high protein utility), serta sorgum yang berperan sebagai sumber energi mudah tersedia (readily available energy).

 


Menurut Dedi, sudah ada peternak yang mencoba Sorinfer pada ternaknya dan berhasil. “Sekarang Sorinfer sudah mulai dikenalkan oleh Prof Luki dengan timnya, mereka datang ke koperasi dan menjelaskan kepada perwakilan peternak dan kelompok yang datang. Kemudian informasi ini disebarkan secara masif kepada peternak,” sahutnya.

 


Ia berharap, mudah-mudahan jika Sorinfer bisa digunakan, peternak sudah tidak lagi menyabit. Untuk itu peternak bisa menambah kepemilikan sapinya, sehingga bisa menambah penghasilan peternak.bella

 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain