Pengurus ADHPI 2022-2026 Resmi Dilantik

Pengurus ADHPI 2022-2026 Resmi Dilantik

Foto: Dok. Zul, TROBOS


Jakarta (TROBOLIVESTOCK.COM). Sebagai salah satu organisasi non teritorial di bawah naungan PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia), ADHPI (Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia) menggelar pelantikan pengurus periode 2022-2026 sekaligus Rapat Kerja (Raker) pada Sabtu (4/3) di Jakarta.

 


Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian berharap, agar pengurus ADHPI yang telah dilantik mampu memberikan kontribusi sekaligus gagasan kepada pemerintah. Sehingga pemerintah mampu mengeluarkan kebijakan yang konkrit demi kemajuan industri perunggasan.

 


Pasalnya, menurut Nuryani, produk perunggasan seperti daging dan telur ayam seyogyanya mengalami surplus pasokan. Bahkan produk perunggasan beberapa sudah mampu diekspor. Di lain sisi, pasokan protein hewani dari ruminansia sangatlah terbatas bahkan masih melakukan impor.

 


“Maka dari itu, tugas ADHPI terbilang cukup berat yakni menjaga agar surplus produk unggas mampu dipertahankan melalui pendampingan dan penyuluhan kepada pelaku usaha di perunggasan,” ujar Nuryani.

 


Nuryani mengimbuhkan pengurus ADHPI diharapkan mampu mensosialisasikan kepada pelaku usaha di perunggasan terkait pengendalian antibiotik (AMR) yang juga sebagai persoalan global. Tujuannya ialah menghasilkan produk protein unggas supaya aman dikonsumsi oleh manusia.  

 


Adanya ragam penyakit di perunggasan juga tak kalah pentingnya. Hal itu, menurut Nuryani menjadi tantangan bagi ADHPI. Terbaru, penyakit flu burung (Afian Influenza/AI) dengan clade 2.3.4.4b telah terdeteksi di Kalimantan Selatan. “ADHPI diharapkan mampu bersinergi dengan pemerintah dalam mengendalikan penyakit tersebut,” ucapnya.

 


Sebagai informasi, kepengurusan ADHPI kali ini dipimpin oleh Dalmi Triyono. Di kesempatan itu, Andi Wijanarko selaku Sekretaris Jenderal PDHI secara resmi melantik pengurus ADHPI periode 2022-2026.

 


Andi berpesan, ADHPI mampu berkontribusi dalam mencegah sekaligus mengendalikan stunting. Pasalnya, prevalensi stunting terhadap balita di Tanah Air masih di atas standarisasi yang ditetapkan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia). Bahkan pemerintah menjadikan penurunan angka stunting sebagai program nasional.

 


“Peran ADHPI sangat dibutuhkan mengingat dengan mengonsumsi gizi berkualitas khususnya protein hewani akan sangat membantu dalam menuntaskan stunting,” ujarnya.

 


Sebagai ketua ADHPI 2022-2026, Dalmi menegaskan bahwa kepengurusan kali ini membuka kerja sama dengan berbagai stakheolder di perunggasan. Baik dengan pemerintah pusat, daerah, maupun swasta, akademisi maupun peternak guna mewujudkan industri perunggasan yang kompetitif dan berdaya saing.

 


“Program-program dari kepengurusan sebelumnya juga akan kami teruskan dengan mengedepankan profesionalisme serta kompetensi pengurus,” tandas Dalmi.zul
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain