Karanganyar (TROBOSLIVESTOCK.COM). Harga jagung terus membubung hingga level Rp 5.900,- perkg di Jawa Tengah. Pemerintah provinsi Jateng bekerjasama dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN), Koperasi PPN Surakarta dan Pemkab Karanganyar kembali menyalurkan jagung bersubsidi untuk peternak layer di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Karanganyar pada Kamis (16/3).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng Agus Wariyanto menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga jagung di level peternak. Subsidi yang diberikan sebesar Rp 500,- perkg dengan volume 10 ton. “Pantauan rata-rata harga jagung hari ini di jateng Rp 5.560,- perkg. Harga stok jagung yang disalurkan ini masih Rp 5.450,- perkg dengan kadar air 16%, sehingga disubsidi Rp 500,- perkg menjadi Rp 4.950 perkg. Nanti disalurkan kepada peternak layer rakyat di Karanganyar,” ujar dia.
Agus Wariyanto menegaskan pola stabilisasi harga jagung ini dapat menjadi model untuk selanjutnya. Selain itu juga strategis dilakukan menjelang puasa dan lebaran ini, untuk membantu menahan harga telur. Selain itu juga untuk membantu menjaga suplai produksi telur agar tetap cukup.
Wariyanto berharap agar jangan sampai harga jagung yang terus melambung membuat peternak kesulitan sehingga produksi telur berkurang. Sebab dengan tingkat produksi saat ini harga telur bertengger di Rp 27.000,- dan harga daging ayam broiler Rp 33.000,- perkg.
Sabilisasi, Penting!
Edi Haryanto, pengurus PPN Solo menyatakan harga jagung terus membubung dan pengepul jagung juga membatasi suplai kepada peternak. Keadaan ini membuat peternak tidak aman stok jagungnya. Peternak layer yang biasanya memiliki stok jagung untuk 2 pekan kini terpaksa hanya bisa mencadangkan untuk 4-5 hari saja. “Jagung sebagai bahan pakan porsinya sampai 50%,” kata dia.
Pengurus PPN lainnya, Sinarko menjelaskan harga jagung melambung tinggi berdampak kepada biaya peningkatan biaya produksi telur. Di sisi lain, sebagai bahan pokok penting, peternak juga terkena kewajiban untuk menjaga harga jual telur agar tetap terjangkau oleh masyarakat. “Oleh karena itu kegitan ini berfungsi untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, petani jagung dan peternak ayam petelur melalui asosiasi dan koperasi untuk saling bahu membahu mewujudkan stabilisasi supply jagung,” ungkap dia.
Robby Susanto, peternak layer senior PPN Solo menyatakan inisiasi stabilisasi harga jagung ini penting dilakukan karena jagung merupakan input produksi telur. Harga pokok produksi sangat dipengaruhi oleh harga jagung yang merupakan porsi terbesar komposisi bahan pakan ayam petelur.
“Sayangnya, harga telur itu diatur oleh pemerintah memiliki batas atas karena telah ditetapkan sebagai bapokting (bahan pokok dan penting). Sedangkan pakan dan bahan pakan sebagai bahan baku produksi telur, sepengetahuan kami belum masuk bapokting,” tutur dia.
Karena Cuaca dan Musim
Agus Wariyanto menuturkan harga jagung saat ini terus meninggi karena masa panen jagung sudah lewat bulan, sehingga stok semakin menipis. Diperparah pula dengan gangguan jalur transportasi dan distribusi jagung.
“Musim hujan dan banjir, kita sudah cek sentra jagung sperti Tegal itu juga masih hujan terus dan bahkan banjir. Stok jagung juga belum dapat keluar,” tandas Wariyanto. Kalau dipaksakan, lanjut dia, akan menurunkan kualitas jagung basah akan meningkat kadar airnya. Jagung yang basah juga mudah ditumbuhi jamur mikotoksin yang berbahaya bagi ayam.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar - Heri Sulistyo mengatakan Karanganyar merupakan salah satu sentra peternakan ayam petelur di Jateng. Dia pun menyatakan bantuan subsidi jagung ini akan membantu kestabilan usaha peternakan ayam petelur di daerahnya. “Populasi ayam petelur di Karanganyar ada 1,7 juta ekor, dan ayam broiler ada 6 juta ekor lebih,” kata dia.
Peran Koperasi
Ketua Koperasi PPN Surakarta - Zainuddin Alwahid menyatakan kenaikan harga jagung kali ini sudah membuat peternak kerepotan. “Stok di pengepul sebenarnya ada, namun memang tidak melimpah sebagaimana kalau musim panen. Namun perubahan harga bisa dikatakan terjadi setiap hari dan angkanya naik terus,” sesal dia.
Penyaluran jagung bersubsidi kali ini merupakan respons atas kondisi itu, yang pada mulanya inisiasi PPN Solo kepada Pemprov khususnya Dinas Peternakan. Dia menuturkan, sebenarnya PPN Solo juga mendapatkan alokasi bantuan jagung hasil kerjasama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Pemprov Jateng sebesar 100 ton. Sudah dilakukan pendataan peternak calon penerima bantuan ini.
Budi Waluyo, peternak layer dari Jumantono - kab Karanganyar mengaku semakin terhimpit dengan kenaikan harga jagung yang luar biasa ini. “Saya biasanya bisa stok jagung untuk 3 hari, sekarang hanya untuk 2 hari bahkan sehari kalau pas harga mepet,” ujar pemilik 4.000 ekor layer ini. Dikatakannya, hal yang sama dirasakan oleh kawan-kawan peternak layer skala kecil disekitarnya. Pada penyaluran subsidi jagung kali ini, dia dan kawan-kawan mendapatkan jatah 500 kg per peternak. Cukup untuk meringankan beban pembelian pakan selama 2 hari. ntr