Yogyakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Penyakit viral ASF (African Swine Fever) telah menjangkit ternak babi di Indonesia sejak akhir 2021 silam. Penyakit ini sangatlah merugikan peternak babi, sebab angka mortalitasnya mencapai 100 %. Sementara Indonesia belum memiliki vaksin ASF guna menekan penyebarannya.
Guna menyikapi permasalahan ini, PT Putra Perkasa Genetika (PPG) berkolaborasi dengan Asosiasi Monogastrik Indonesia (AMI) untuk mengadakan sosialisasi vaksin ASF dari AVAC Joinstock Company dari Vietnam. Pada kesempatan tersebut, Presiden AMI, Sauland Sinaga mengaku bahwa telah keliling Sumatera Utara selama 7 hari, di 18 kabupaten. “Itu merupakan daerah terbesar kedua produsen babi di Indonesia, yakni sebanyak kurang lebih 220.000 ekor,” sebut Sauland dalam webinar pada Rabu (28/6) lalu.
Pada Mei lalu ia juga ke NTT (Nusa Tenggara Timur) cukup lama, di mana populasinya 2,4 juta ekor. Adapun rata-rata satu kabupaten itu tinggal 10 % sisa populasinya. Untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah tinggal 0,5 % sisanya, tetapi rata-rata tinggal 10 %.
“Ternak babi kita sudah tiga tahun pasca pertama kali terjangkit ASF. Awalnya sisanya 30 %, kemudian turun 20 % dan tahun ini menjadi 10 %. Artinya, biosekuriti negara kita klasternya bergabung ke tetangga, sehingga agak sulit untuk menerapkannya,” sesalnya.
Menurutnya, pada 2019 semua stakeholder telah berjuang dengan ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia) di Jawa Tengah, terkumpul hingga 1.500 orang di Jawa Tengah supaya Pulau Jawa terhindar dari ASF. Ia juga mencoba untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Harapannya, vaksin ASF dari AVAC Joinstock Company Vietnam ini menjadi solusi untuk meningkatkan restocking ternak babi di Indonesia.
Selain presentasi tentang vaksin ASF, dalam acara ini juga diumumkan penunjukkan PT PPG oleh AVAC Joinstock Company, sebagai satu-satunya importir vaksin ASF dan distributor tunggal di Indonesia. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan penjelasan terkait keberhasilan vaksin AVAC di Vietnam, serta kepastian pihak importir di Indonesia.bella