Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Foto: 


Boyolali (TROBOSLIVESTOCK.COM). Tim PPK Ormawa HMP Appaloosa, Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Kunti, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang dilaksanakan di Balai Desa Kunti pada Rabu (26/7) dengan partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dan interaktif. 
 
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Program Studi Perternakan UNS, Lilik Retna Kartikasari, Dosen Pendamping Tim PPK Ormawa HMP Appaloosa, Ayu Intan Sari, perwakilan Bina Desa Center UNS, perangkat Desa Kunti, ibu-ibu PKK Desa Kunti, dan Gapoktan Margorukun. Sulistyo, Laboran di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Prodi Peternakan UNS, mengisi materi pembuatan pupuk organik cair untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian yang diambil dari limbah cair ternak sapi.
 
Hal ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di Desa Kunti, dimana mayoritas masyarakat beternak sapi dengan jumlah populasi yang cukup banyak. Sehingga jumlah limbah cair yang berasal dari ternak sapi juga berlimpah. “Limbah cair dari ternak perlu untuk diolah dengan baik dan tepat. Limbah ternak yang tidak diolah nantinya akan mencemari lingkungan sehingga membuat lingkungan sekitar menjadi kotor, becek, dan berbau menyengat,” ungkapnya.
 
Limbah cair dapat diolah dan dimanfaatkan kembali untuk digunakan sebagai pupuk, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah dari usaha peternakan. Ia menyebutkan, 10 ekor sapi setiap harinya dapat menghasilkan 25 liter limbah cair. Ini merupakan angka yang cukup besar dan berpotensi untuk menjadi ladang usaha tambahan.
 
Selain untuk meningkatkan kesuburan tanaman juga dapat digunakan sebagai pemberantas hama, sebagai pestisida. Limbah cair dari sapi ini dapat digunakan sebagai pestisida ramah lingkungan yang efektif mengusir dan membunuh hama tanaman yang menyerang tanaman para petani. 
 
“Penanganannya pun cukup mudah, dengan menambahkan dosis POC menjadi 2x lipat pada tanaman. Urin sapi juga mengandung unsur N, P, K, Ca, dan Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik yang dibutuhkan tanaman,” bebernya.
 
Pembuatan POC ini dapat diterapkan dengan mudah bahkan pada skala rumah tangga. Dalam 100 liter urin sapi membutuhkan 1 kg tepung lengkuas, 1 kg tepung temu ireng, 1 kg tepung jahe, 1 kg tepung kencur, 1 kg tepung kunir, 1 kg daun sambiloto atau daun brotowali, 2 liter tetes, dan 500 ml pengurainya. 
“Semua bahan tersebut dijadikan satu sembari diaduk rata dan kemudian difermentasi selama 14 hari. Setelah bau kotoran limbah cair hilang dan berubah menjadi aroma jamu, maka pupuk telah dapat digunakan. Harapannya POC ini dapat membantu mengatasi permasalahan petani dan meningkatkan nilai usaha peternakan,” pungkasnya. shara
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain