Selasa, 1 Agustus 2023

Menjaga Keseimbangan Harga Hulu - Hilir

Menjaga Keseimbangan Harga Hulu - Hilir

Foto: Dok. Pribadi


Pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi daripada inflasi, sehingga daya beli masyarakat bisa terpenuhi
 
Meningkatnya harga komoditas pangan, termasuk produk unggas (daging ayam dan telur), menjadi perhatian khusus Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bapanas mengharapkan masyarakat dapat membeli bahan pangan dengan harga yang mudah dijangkau. Peran dari Bapanas sendiri ialah untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi, khususnya bahan pokok dengan mengendalikan pasar. 
 
Menteri Keuangan (Menkeu) dengan tim sangat mendukung Bapanas. Memang harga pangan dunia saat ini tengah meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan beberapa biaya pokok produksi meningkat, seperti misalnya fertilizer. Itu memang harganya naik, dan merupakan salah satu komponen biaya produksi. 
 
Menkeu bersama dengan Dirjen (Direktur Jenderal) Anggaran, Dirjen Perben, dan teman-teman di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sekarang pun membantu Bapanas menyiapkan dana murah yang akan digunakan. Dana murah tersebut maksudnya pinjaman dari himbara (himpunan bank milik negara), tetapi menggunakan penjaminan dari Kemenkeu, Bapanas juga tengah me-review dengan tim BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
 
Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan harapan ke depannya ada SOP (standar operasional prosedur), supaya teman-teman BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bidang pangan, seperti Bulog (Badan Urusan Logistik) dan ID Food bisa melakukan penugasan-penugasan, tetapi tidak rugi. Sehingga akan didukung dengan dana murah tadi. Artinya, ada pinjaman dengan penjaminan dan rate yang rendah.
 
Monitoring Harga
Bapanas sangat memperhatikan inflasi harga pangan, di mana keseimbangan antara harga di hulu (petani dan peternak), kemudian dengan di hilir menjadi penting dan perlu diperhatikan. Jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir setiap hari ke pasar, misalnya kemarin menyampaikan saat kunjungan ke Pasar Palmerah, bahwa harga ayam sekarang mencapai Rp 50.000, tetapi keesokan harinya (17/7) dicek langsung ke Pasar Palmerah dengan teman-teman Bapanas, disertai komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, ternyata harga ayam yang Rp 50.000 itu untuk jenis ayam fillet.
 
Informasi tersebut pun diluruskan oleh Bapanas, yang mana harga karkas broiler (ayam pedaging) yang beratnya 1,3 kg itu harganya sekitar Rp 40.000. Artinya, harga per kg-nya antara Rp 36.000 – 38.000. Angka tersebut di atas 5-10 % atau di atas harga acuan penjualan, tetapi tidak benar jika angkanya Rp 50.000.
 
Tentunya Bapanas bersama stakeholder selalu memonitor dan memastikan bahwa harga-harga ini baik untuk masyarakat. Usai berkomunikasi dengan seluruh produsen atau peternak, ternyata harga ayam di tingkat produsen masih wajar. Harga live bird (LB) atau ayam hidup di tingkat peternak itu angkanya sekitar Rp 23.000 – 26.000 per kg.
 
Kemudian untuk konversinya, yaitu sekitar 1,5-1,6 kali menjadi ayam karkas yang sampai kepada konsumen. Dalam waktu dekat, Bapanas akan mendekatkan diri ke teman-teman di keluarahan dan dinas terkait. Kemudian para pengusaha peternak, baik peternak rakyat maupun integrator, guna membantu memberikan harga yang baik kepada masyarakat. 
 
Kesetimbangan Baru
Untuk yang di tengah-tengah ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Bapanas tentu melibatkan teman-teman satgas (satuan tugas) pangan juga. Memang harga di tingkat peternaknya naik, tetapi naiknya itu sebenarnya guna menutupi harga pokok produksi (HPP), sehingga tidak mungkin menyamakan harga LB tahun lalu, tidak mungkin menyamakan harga LB sebelum harga BBM naik dan tidak mungkin menyamakan harga LB pada saat hari orang kerjanya (HOK) belum berubah.
 
Ia mengatakan bahwasanya kesetimbangan-kesetimbangan baru tersebut perlu dimonitor, dan diawasi sembari memberi informasi kepada publik. Jika harga telur di Indonesia saat misalnya Rp 28.000 –  30.000 per kg, itu memang Bapanas harus menjelaskan kepada masyarakat, bahwa ini memang ada kesetimbangan baru. 
 
Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 287/ Agustus 2023
 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain