Jumat, 1 Desember 2023

Produk Lokal dengan Kualitas Global

Produk Lokal dengan Kualitas Global

Foto: Istimewa


Cbezt menawarkan citarasa yang berbeda dengan menonjolkan cita rasa tradisionaldan kombinasi dengan cita rasa makanan luar negeri

 

Hilirisasi produk perunggasan cukup beragam di masyarakat, salah satunya fried chicken (ayam goreng). Saat ini, banyak pelaku lokal yang tumbuh, selain pelaku luar yang lebih dulu melakukan usaha ayam goreng ini. Salah satu produk lokal yang cukup dikenal yaitu CBezt.

 

Diungkapkan David Lamuda Deputy Head PT Cipta Aneka Selera (CAS)- perusahaan yang menaungibrandCbeztFrieid Chickenbahwa awal mula terjunke bisnis kuliner ayam goreng ini, karena melihat banyaknyapelaku bisnis yangterjun baik dalamskala kecil sampai besar. Namun masih belum semua lapisan masyarakat dapat menikmati produk ayam goreng (fried chicken) yang berkualitas. Oleh itu, CAS mencoba untuk membuat bisnis ayam goreng yang dikelola secara profesional dan selalu meggunakan bahan baku terbaik, tetapi tetap terjangkau oleh semua kalangan. Dengan tujuan akhir untuk meningkatkan konsumsi ayam per kapita di Indonesia sehingga tidak kalah dengan negara-negara lain khususnya di tingkay ASEAN.

 

“CAS berdiri sejak 2011, dimulai dengan nama brand CBezt Fried Chicken yang membuka resto sendiri dan berkembang dengan sistem kemitraan,” tutur David.

 

Lanjutnya kemitraan ada dua segmen yaitu restoran dan booth.Untuk restoran menggunakan brand CBezt Fried Chicken, dengan ada duakelas yaituCBezt Express dan Cbezt Reguler. Sedangkan untuk segmen booth awal mulanya menggunakan brand BFC, namun akhirnya dilakukan re-branding dan berubah menjadibrand Yasaka Fried Chicken. Begitu juga dengan C’Bezt Fried Chicken dilakukan re-branding dengan merubah warna dan penampilan. “Dua-duanya di re-branding sejak 2021,” terangnya

 

Untuk CBezt Express, mengusungkonsep mini restoran yang berlokasi di perkantoran atau ruko. Saat iniCBezt Express secara nasional berada kurang lebih di 15 lokasi. “Perbedaan Cbezt Express dengan yang regularadalah varianmenunya lebih sedikit dan banyak mengincar area – area seperti food court atau ruko – ruko. Sehingga memang segmentasi pasarnya pun sedikit berbeda dibanding yang regular,” ucap David.

 

Ia kemukakan untuk Cbeztregular memiliki konsep full dine-in resto, areanya cakupannya cukup besar. Lebih banyakmayoritasberlokasi di daerah Makassar, Bali dan Jawa Timur. Kurang lebih totalnyaada 200-an yang tersebar di seluruh tanah air. “Harga menu Cbezt pun cukup bersaing dengan kompetitor lain, dengan mulai Rp 7.500 – 20.000 per menu,” jelasnya.

 

Dia kemukakan pihaknya mencoba penetrasi pasarnya dengan menghadirkan menu – menu berbahan baku daging ayam yang terjangkautetapi tanpa mengorbankan kualitas serta kandungan nutrisinya. “Pangsa pasarnya lebih ke menengah ke bawah,” cetusnya.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 291/ Desember 2023

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain