Senin, 1 April 2024

Keseragaman Menjadi Poin Kritis Manajemen Layer

Keseragaman Menjadi Poin Kritis Manajemen Layer

Foto: By Bella


Manajemen yang baik akan fokus pada hal kecil dan besar. Untuk ukuran ayam yang sedang atau rata-rata, mereka adalah ayam yang baik, di mana mudah beradaptasi dengan situasi

 

Peternak layer (ayam petelur) perlu memahami poin atau titik kritis pada awal pemeliharaan layer, sebab itu akan menjadi pondasi pertumbuhannya hingga berproduksi nanti. Manajemen layer sejak masih DOC (ayam umur sehari) hingga pullet (ayam dara siap produksi) yang baik, akan menjadi modal kesuksesan peternak dalam membudidayakan ayam petelur.

 

Mengangkat topik “Critical Point in Layer Management ‘6-16-300’ What Does It Means?”, Technical Service Manager Indonesia & Philippines, Hendrix Genetics Indonesia, Erwan Julianto menjelaskan bahwasanya para peternak biasanya sangat sibuk menghitung keuangan. “Jika melihat grafik ini, produksi puncak dan juga jumlah awal bertelur adalah setengah dari jumlah ayam terlalu banyak, sebab kami tidak ingin memaksakan ayam di tahap awal. Kami ingin mereka membuat pondasi yang sangat kuat sejak awal dan hingga saat ini,” terang Erwan dalam acara Layer Quality Conference di Hilton Garden Inn, Jakarta.

 

Menurutnya, potensi genetik dapat tercapai jika peternak memiliki landasan yang sangat baik. Erwan seraya menunjuk grafik menjelaskan bahwa terlihat jika pullet-nya bagus, bobot badannya bagus, keseragamannya juga bagus. Namun tetap saja, kegagalan peternak sejak awal menjadi masalah umum di Asia. Ini menjadi tantangan dalam memulai produksi hingga puncak produksi.

 

“Konsumsi pakannya lebih rendah dibandingkan strandar. Hal ini sangat krusial, karena asupan pakan pada saat mulai berproduksi juga tetap harus berjalan. Namun karena ini berhasil, peternak mulai memastikan kematangan seksual ayamnya tetapi mereka belum mencapai kematangan fisik,” kata dia.

 

Pulletperlu mencapai kematangan fisik, begitu juga dengan asupan pakan yang diperlukan untuk produksi dan pemeliharaannya. Erwan menilai bahwa ini seperti mendaki gunung, di mana semuanya terasa berat jika dibandingkan saat berjalan datar begitu saja. Peternak perlu membantu ayam sejak awal.

 

Perlu Evaluasi

Adapun permasalahan umum yang Erwan lihat di lapangan ialah terkait evaluasi. Ketika ia melihat di lapangan ada masalah, ia bertanya kepada peternak apakah ada datanya? Terkadang datanya manual, terkadang juga datanya sangat lengkap tetapi di tempat yang berbeda sehingga sulit untuk dievaluasi.

 

“Saya selalu mendorong para peternak untuk memiliki data bobot badan, konsumsi pakan, produksi, dan bobot telur. Setidaknya selama awal produksi dan saya meminta tolong untuk memasukkan datanya ke dalam grafik. Begitu banyak flok, namun dengan adanya grafik membuatnya lebih mudah,” saran dia.

 

Berdasarkan pengalamannya di peternakan, feed intake 115 gram (g) per ekor per hari itu masih baik, dan ayam-ayam tersebut terlihat sehat. Produksinya juga bagus yaitu mencapai 95 %, tetapi peternak mengeluh tentang berat telurnya yang di bawah standar. Ia pun menanggapi bahwa biasanya dengan 115 g/ekor/hari bisa mencapai standar asupan pakannya, namun tergantung juga jenis atau sistem perkandangannya serta cuaca di daerah peternak.

 

Erwan mengaku bahwa Hendrix Genetics tidak memiliki standar spesifik di setiap tempat. “Peternak perlu belajar berdasarkan pengalaman di peternakan Anda. Maka itu, jika Anda tidak memiliki grafik sebelumnya, sulit untuk mengevaluasinya. Saya bilang kepada peternak untuk membuat grafiknya dengan mengecek per tiga hari,” kisahnya.

 

Monitoring Sejak Dini

Adapun Erwan menggarisbawahi bahwasanya bobot badan DOC harus sesuai standar, apalagi selama masih 24 jam, perlu benar-benar dicek karena ini sangat kritis. Kemudian dilakukan juga seleksi yang baik di pekan pertama. Harus pekan pertama sebab ini rekomendasinya karena ayam masih kecil, sehingga mudah dilakukan secara visual.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 295/ April 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain