Rabu, 1 Mei 2024

Selaras

Data merupakan salah satu sumber dalam mengambil kebijakan. Sehingga, data tersebut haruslah akurat, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk data peternakan beberapa saat lalu Badan Pusat Statistik (BPS) pun telah melakukan sensus pertanian, yang di dalamnya terdapat subsektor peternakan pula. Kendati begitu, data tersebut belum bisa dipublikasikan dengan beberapa alasan dan pertimbangan.

 

Namun jika menyinggung data, stakeholder berharap ada kesamaan data pemerintah dengan pelaku. Datanya harus sama, dan harapannya ada validitas data. Data ini harus mencerminkan kondisi di lapangan, sehingga para pelaku tidak terjebak. Artinya, harus ada transparansi dari para pelaku. Selain itu, bahwa penyajian data atau sistem pelaporan data dari daerah ke pusat itu yang kelihatannya terjadi miss, sehingga data yang dilaporkan itu mungkin kondisinya tidak riil sesuai dengan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan. Semestinya bagaimana caranya koordinasi dari daerah ke pusat terkait data. Sistemnya harus disiapkan untuk data informatika.

 

Berikutnya, setelah memiliki sistem yang bagus maka dilakukan sesuai dengan sistem tersebut. Kemudian selalu dilakukan evaluasi secara rutin tiap tahun, karena data itu digunakan sebagai dasar untuk pengaturan rencana anggaran dari masing-masing departemen atau masing-masing subsektornya. Jika seandainya datanya sudah tidak sesuai dengan kondisi riil, maka penyusunan anggarannya akan menjadi masalah.

 

Apalagi jika pemerintah nantinya merealisasikan program makan siang gratis (MSG) bagi anak sekolah. Program ini tentu akan memberikan dampak signifikan terhadap permintaan produk unggas. Menu yang paling murah dalam program makan siang gratis ini adalah nasi telur. Jika anggarannya untuk satu porsi Rp 10 ribu/anak maka nasi telur bisa cukup, apa nasi telur dadar atau nasi telur bulat.

 

Demikian pula nasi ayam masih bisa di harga Rp 10 ribuan. Memang ada pilihan lain yakni nasi tempe, namun kandungan nutrisi telur lebih tinggi dibandingkan tempe. Tetapi jika nasi rendang tentu sudah lebih mahal. Jadi kemungkinan yang akan banyak terserap dalam program MSG ini adalah produk-produk unggas. Ketika program ini dilaksanakan secara nasional maka industri perunggasan akan meningkat permintaannya. Maka itu, data terkait supply dan demand harus akurat.

 

Program makan siang gratis itu sebenarnya program peningkatan konsumsi protein supaya tidak terjadi stunting dan di dalamnya terdapat program minum susu gratis. Sebetulnya ini adalah peluang, berarti dengan adanya program itu, ada peningkatan demand atau konsumsi protein yang akan dibutuhkan untuk program tersebut. Peluang ini akan menjadi bagus jika dikelola oleh profesional dan terisolasi dari kepentingan politis.

 

Namun tidak bisa langsung dilakukan sekaligus. Untuk ketersediaan susu pasti akan dilakukan secara bertahap. Pertama kapasitas pabrik pembuat susu tidak bisa secara spontan memproduksi banyak. Sekarang sudah ada pasar yang eksis, dan jika ditambah dengan program ini, pasti harus menambah mesin, tenaga kerja dan segala macam, terutama bahan baku. Maka itu, program ini harus dilakukan secara long term dan tidak mengganggu peternakan sapi perah yang sudah ada sekarang.

 

Bagi oorientasi pemerintah yang selalu ke arah pemberdayaan peternak rakyat tidak bisa dikerjakan sendiri. Tidak mungkin pemerintah bisa bekerja sendiri, sehingga perlu ada pihak-pihak lainnya yakni perguruan tinggi, pengusaha dan peternak yang terkonsolidasi. Kemudian semua harus dimulai dari populasi kecil dan menyebar luas, namun terukur dan tersistem. Berkembangnya kerja sama empat pihak tadi (tetra helix) yang dapat dipercepat melalui impor sapi indukan secara bertahap akan mengurangi keran impor.

 

Adapun SDM (Sumber Daya Manusia) peternak dan SDA (Sumber Daya Alam) dengan kearifan lokalnya wajib dimaksimalkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, melalui konsolidasi terukur, masif, dan tersistem yang didukung oleh teknologi digital. Pemerintah juga diminta untuk harus memiliki tata niaga daripada industri ini dengan baik, sebab jika ekosistem tata niaganya tidak disiapkan dengan baik, terkadang saat putus produksi tidak bisa menjual, karena pasarnya tidak jelas.Semoga dengan data yang akurat industri peternakan tanah air dapat terus berkembang. TROBOS

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain