Langkah Sukses Beternak Puyuh Petelur

Langkah Sukses Beternak Puyuh Petelur

Foto: Dok. TROBOS
Bibit puyuh yang baik memiliki bobot minimal 8 g per ekor

Dengan nilai gizi telur puyuh yang tinggi dan harga jual yang cukup menguntungkan, beternak puyuh dapat menjadi pilihan yang cerdas bagi mereka yang tertarik dalam bisnis peternakan yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang stabil

 

Puyuh adalah hewan yang relatif mudah untuk dipelihara dan memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Meskipun ukurannya kecil, seekor puyuh mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup besar per tahunnya yakni 200-300 butir. Hal ini menjadikan beternak puyuh sebagai investasi yang menjanjikan dalam hal penghasilan.

 

Selain itu, puyuh membutuhkan ruang yang relatif kecil dibandingkan dengan unggas lainnya, sehingga cocok untuk beternak dalam skala kecil, baik di halaman belakang rumah maupun di kandang kecil. Hal ini disampaikan oleh Owner UD Diva Perkasa Mandiri, Dimas Trivivato dalam kegiatan seminar pada beberapa waktu lalu.

 

“Keuntungan lainnya ialah konsumsi pakan puyuh yang efisien, di mana puyuh dapat mengubah pakan menjadi telur dengan tingkat konversi yang baik, dan membantu mengurangi biaya operasional. Dengan nilai gizi telur puyuh yang tinggi dan harga jual yang cukup menguntungkan, beternak puyuh dapat menjadi pilihan yang cerdas bagi mereka yang tertarik dalam bisnis peternakan yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang stabil,” ungkapnya.

 

Dimas pun mengungkapkan, dalam pemeliharaan puyuh terbagi menjadi 3 fase yaitu starter umur 1-3 minggu, grower 3-6 minggu dan layer 6 minggu hingga apkir. Untuk itu, dalam pemeliharaan puyuh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni lokasi kandang, kandang, pemilihan bibit, pemeliharaan, dan panen.

 

Manajemen Perkandangan

Penentuan lokasi kandang adalah keputusan penting dalam pemeliharaan puyuh. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi kandang yang tepat, antara lain jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, sirkulasi udara bersih harus diperhatikan agar dapat memperkuat daya tahan tubuh puyuh terhadap penyakit, serta terletak di dalam ruangan yang tidak terkena percikan hujan dan terpaan angin kencang secara langsung.

 

Adapun lokasi dan kandang yang strategis akan memudahkan kendaraan untuk menjangkau dan mempermudah proses distribusi. “Kandang yang tepat sebaiknya mendapat sinar matahari yang cukup, serta alas kandang yang digunakan tidak basah dan lembap,” saran Dimas.

 

Secara umum, lanjutnya, kandang puyuh harus dirancang sedemikian rupa supaya memberikan ruang yang cukup bagi puyuh untuk bergerak dengan nyaman. Namun, ukuran kandang yang tepat dapat bervariasi tergantung pada jumlah puyuh yang akan dipelihara dan jenis sistem pemeliharaan yang digunakan.

 

“Kandang dalam pemeliharaan puyuh memiliki ukuran ideal panjang 100 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 40 cm yang dapat diisi sebanyak 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor per m2 sampai masa bertelur. Kandang untuk puyuh grower (usia 3-6 minggu) dan layer (usia lebih dari 6 minggu) memiliki bentuk ukuran kandang yang sama dengan untuk induk petelur,” papar dia.

 

Dalam pembibitan, idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 cm2. Perbandingan jantan dengan betina adalah 1:4. Rumus kepadatan kandang (kapasitas daya tampung puyuh dewasa) adalah luas tempat yang diperoleh dari hasil kali panjang dan lebar kandang, dikali 1 ekor, dibagi 200 (angka konstanta/standar luas untuk setiap ekor puyuh dewasa).

 

Menurut Dimas, perlu dipertimbangkan juga sistem pencahayaan yang cukup, karena puyuh membutuhkan siklus cahaya yang tepat untuk merangsang reproduksi dan produksi telur. “Penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt dan malam hari 40-60 watt. Hal ini berlaku untuk cuaca mendung atau musim hujan. Lalu, tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang,” terangnya.

 

Sistem pengaturan suhu dan kelembapan pun harus diperhatikan, terutama dalam kondisi iklim yang ekstrem. Temperatur kadang yang ideal atau normal berkisar 20-25°C, dengan kelembapan kandang berkisar 30-80 %.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 296/ Mei 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain