Saat Presiden Joko Widodo mencanangkan Indonesia Emas 100 tahun menuju 2045, maka Presiden terpilih Prabowo Subianto berkewajiban melanjutkan program itu. Salah satu programnya adalah program minum susu gratis anak sekolah (School Milk Program).
Selain itu, susu sudah selayaknya dijadikan salah satu komoditas strategis oleh Pemerintah, karena pengembangan industri persusuan berdampak sangat luas terhadap kesehatan dan perekonomian yang pro-growth, pro job, pro poor, pro health, pro village dan pro-environment. Pengembangan persusuan nasional juga mempunyai multiplier effect bagi perekonomian kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat mulai dari perdesaan, daerah tertinggal, wilayah perbatasan dan kawasan perkotaan.
Sementara Industri persusuan di Indonesia mengalami dinamika yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi, hingga perubahan perilaku konsumen. Saat ini, Indonesia menghadapi banyak tantangan yang cukup rumit seperti masih bergantungnya pada impor susu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, meskipun upaya untuk meningkatkan produksi susu lokal terus dilakukan.
Sampai saat ini produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya sekitar 20 %, sehingga 80 % masih harus impor. Di Indonesia sendiri, terdapat 84 IPS sebagai produsen susu UHT, di mana 14 IPS telah bermitra dengan peternak dan menyerap susu segar dalam negeri (SSDN). Pada 2021, kebutuhan susu IPS sebesar 4,2 juta ton, sedangkan produksi SSDN hanya 0,9 juta ton (21 %), dan harus melakukan impor sebanyak 3,3 juta ton (79 %). Sedangkan Kebutuhan susu tersebar mulai dari Pulau Jawa 2.288.503 ton (55,95 %), Pulau Sumatera dengan kebutuhan susu 889.657 ton (21,75 %), Pulau Sulawesi 301.180 (7,36 %), Pulau Kalimantan 252.939 (6,18 %), Pulau Bali, NTB dan NTT 227.766 (5,57 %), serta di Maluku, Maluku Utara, dan Papua 130.572 (3,19 %).
Sedangkang data Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyebutkan bahwa angka konsumsi susu Indonesia masih kecil dibandingkan Vietnam (20,1 kg/kapita/tahun), Singapura (46,1 kg/kapita/tahun), Malaysia (50,9 kg/kapita/tahun), bahkan lebih tinggi lagi Brunei (129,1 kg/kapita/tahun). Sementara itu, kebutuhan susu sebagai bahan baku IPS ataupun industri makanan dan minuman yang datanya bersumber dari Kementerian Perindustrian untuk tahun 2023 sebesar 4,1 juta ton setara susu segar. Berdasarkan data supply demand SSDN menunjukkan bahwa neracanya masih defisit.
Revolusi putih adalah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui konsumsi susu segar. Itulah yang terjadi di beberapa negara, terutama di Eropa, Amerika, dan Asia seperti Korea, India, China, dan Jepang. Dengan model seperti itu, maka diharapkan kita pun bisa mencapai peningkatan SDM melalui konsumsi susu segar. Salah satu upayanya dengan program minum susu gratis.
Program minum susu grastis ini penerimanya terdiri dari anak sekolah (Pra-SD, SD, SMP, SMA, dan santri) dan ibu hamil dengan total jumlah penerima 82,9 juta jiwa. Konsumsi susu per hari per orang 0,2 liter di mana 1 liter setara 1,028 kg. Maka kebutuhan susu total per hari adalah 16,58 juta liter. 1 bulan diasumsikan masuk sekolah 20 hari, sehingga 1 tahun masuk sekolah 240 hari, total kebutuhan 4.090.618 ton susu per tahun. Sementara itu, produktivitas sapi perah 12,47 liter per ekor per hari. Maka kebutuhan sapi perah laktasi untuk program minum susu gratis adalah 1.046.236 ekor. Adapun produk susu yaitu susu pasteurisasi dan susu UHT dalam botol atau tetrapack dengan volume sekali minum.
Berdasarkan neraca susu nasional, kebutuhan susu mencapai 8,7 juta ton (reguler 4,6 juta ton, program minum susu gratis 4,1 juta ton). Sementara produksi SSDN hanya 0,9 juta ton, maka kekurangannya 7,8 juta ton atau setara dengan 2 juta ekor sapi perah laktasi.
Hanya yang perlu diperhatkan sampai kebijakan ini salah langkah, kemudian justru mengorbankan peternak dalam negeri, produsen susu dalam negeri. Harus hati -hati betul, jangan sampai ada pihak yang kemudian menjadi korban. TROBOS