Huali adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam bidang teknologi peralatan peternakan, baik hewan ternak maupun poultry equipment, meliputi antara lain ventilation system, tempat pakan dan minum, cages baik bagi broiler maupun layer, egg collecting dan egg conveying, automation controller, konstruksi kandang, dan lain-lain. Di sela waktu pameran Indo Livestock 2024 Expo & Forum (17-19/7), stan Huali selalu dipenuhi oleh pengunjung dan pelanggan.
Sales Director Huali, Suyud Kodradmanto mengungkapkan tuntutan pasar lebih berperan dalam mendorong peternak untuk beralih ke metode yang lebih modern. “Dengan teknologi seperti closed house (kandang tertutup) yang terlihat lebih baik, peternak dengan open house (kandang terbuka) akan terpaksa beralih. Saat ini, sekitar 30-40 % kandang layer (ayam petelur) dan hampir 80 % kandang broiler (ayam pedaging) sudah menggunakan closed house. Ini menunjukkan bahwa evolusi akan terus mengarah ke metode yang lebih modern,” jelas Suyud pada Redaksi TROBOS Livestock.
Meskipun banyak peternak masih menggunakan floor system, ia melanjutkan, tren ke depan akan beralih ke broiler cage yang lebih efisien. Setelah kualitas broiler meningkat, efisiensi menjadi fokus utama, sehingga banyak yang akan beralih ke kandang cage. Sementara keuntungan broiler cage yakni kandang lebih bersih, tidak memerlukan sekam, proses panennya lebih mudah dan umur teknis kandang kisaran 10-20 tahun.
Keunggulan Broiler Cage
Suyud menerangkan, dalam ekspor karkas, pembeli menginginkan karkas yang mulus tanpa noda atau bercak merah, dan broiler cage lebih unggul dalam hal ini dibandingkan dengan floor system yang kadang kala menghasilkan noda atau bercak merah. Meskipun broiler cage lebih mahal, sekitar tiga kali lipat dari kandang biasa, tetapi untuk BEP (Break Even Point) dan ROI (Rate of Investment) lebih cepat, sehingga membuatnya lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Kapasitas kandang yang lebih besar pada broiler cage meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
“Saat ini banyak peternak layer menggunakan kandang dari Huali, karena keunggulan dalam keunggulan dalam desain dan kualitas. Namun seiring dengan perkembangan dan meningkatnya kebutuhan efisiensi serta kualitas produk, broiler cage dari Huali diperkirakan akan menjadi unggulan juga. Dengan pertumbuhan broiler dan peningkatan ekspor di masa depan, mungkin dalam satu atau dua tahun ke depan, kemungkinan besar akan terjadi pergeseran dari floor system ke broiler cage guna memenuhi standar kualitas yang lebih tinggi dan efisiensi produksi yang lebih baik,” harap dia.
Tantangan & Peluang
Suyud menuturkan, tantangan dalam adopsi teknologi di peternakan sering kali berhubungan dengan ketakutan peternak akan kesulitan menguasai teknologi baru. Jika teknologi tidak dikelola dengan benar, bisa jadi hasilnya malah lebih buruk. Kendati demikian, keberhasilan teknologi bergantung pada kemampuan manusia untuk mengelola dan menganalisis data yang dihasilkan oleh sistem komputer. Teknologi canggih harus dikelola oleh orang yang terampil untuk memastikan hasil yang optimal.
“Pada tahun ini atau tahun berikutnya Huali akan memperkenalkan teknologi IoT (Internet of Things). Integrasi IoT dan AI (Artificial Intelligence) dalam peternakan layer memang mengarah pada modernisasi yang signifikan. Dengan teknologi ini, peternak bisa memantau berbagai aspek kesehatan dan kondisi ayam secara real-time melalui perangkat mobile. Misalnya, AI bisa menganalisis suhu tubuh, suara, warna pial, dan mendeteksi apakah ayam sakit atau tidak, serta status bertelur ayam. Semua data ini dikumpulkan dan ditampilkan dalam satu aplikasi, sehingga mempermudah pengelolaan dan meningkatkan efisiensi operasional. Ini menunjukkan langkah maju dalam penerapan teknologi untuk peternakan yang lebih terintegrasi dan responsif,” imbuh Suyud.TROBOS/Adv