Rabu, 1 Januari 2025

Libur Nataru, Harga LB Mengalami Kenaikan

Libur Nataru, Harga LB Mengalami Kenaikan

Foto: 


Pada akhir tahun yakni Desember 2024,harga ayam hidup (live bird/LB) broiler (ayam pedaging) di sejumlah daerah dilaporkan berada di atas harga pokok produksi (HPP). Dilaporkan pula harganya cenderung lebih baikpadaDesember dibandingkanNovember 2024, karena libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) serta liburan sekolah.

 

Disampaikan oleh peternak broiler di Malang, Jawa Timur,Fathoni bahwasanya harga LB pada Desember rata-rata sebesar Rp 18.920 per kg, dengan HPP Rp 19.800per kg. Adapun bulan sebelumnya (November), harga LB rata-rata di posisi Rp 19.875per kg, dengan HPP Rp 18.635 per kg.

 

“Terkait harga sapronak (sarana produksi peternakan) berupa DOC(ayam umur sehari)per Sabtu (21/12/24) sebesar Rp 5.000 – 5.500per ekor. Sementara harga pakan sebesar Rp8.000 – Rp 8.300 per kg,” sebut Fathoni pada Redaksi TROBOS Livestock.

 

Ia menilai, harga LB lebih baik pada November karena political-will. Harga LB sudah lama tidak menggunakan hukum supply-demand. Oleh karena itu, penguasaan integrator yang terbesar untuk menyetir dan menentukan sentimen pasar.

 

“Saya menilai, tidak ada kendala yang dialami selama pemeliharaan. Bagi peternak rakyat yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun, secara teknis mereka sudah cukup matang dalam menghadapi tantangan di lapangan. Faktor-faktor seperti fluktuasi cuaca, kasus penyakit, dan kendala teknis lainnya sebenarnya bukan hal baru bagi mereka. Pengalaman mereka telah mengajarkan bagaimana menghadapi dan mengatasi berbagai situasi tersebut dengan formula solusi yang sudah teruji,” terang dia.

 

Fathoni mengungkapkan, permasalahan di wilayah non-teknisnya seperti kelangkaan DOC, dan akses terhadap DOC yang semakin dipersulit dengan bundling pakan. Kemudian kualitas pakan yang naik-turun dengan harga yang dipaksakan sepihak oleh feedmill. Pada saat harga jatuh, perusahaan dengan penguasaan produksi lebih besar, akan memblokir pasar dengan permainan harganya, sehingga peternak kecil kesulitan untuk menjual. Dengan risiko performanya jatuh, seperti ayam semakin besar berisiko ruginya juga semakin besar.

 

Di sisi lain, peternak broiler di Semarang, Jawa Tengah, Susilo melaporkan rata-rata harga LB pada Desember lebih baik dibandingkanNovember. “Harga LB pada Desember per Sabtu (21/12/24)Rp 20.000 – Rp 21.000per kgdengan HPP Rp 19.000 – Rp 19.500 per kg. Adapun pada bulan sebelumnya (November),rata-rata harga LB di posisi Rp 19.300 per kg, dengan HPP 18.300 per kg,” sebut Susilo.

 

Menurutnya, harga LB lebih baikpada Desember dibandingkan November karena adanya demand yang naik akibat dari liburan sekolah, libur Nataru, juga Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) pun naik permintaannya karena perlu stok untuk persiapan Makan Bergizi Gratis (MBG). Terkait harga DOC, ia menyebutkan,yakni sebesar Rp 5.000– Rp 6.000 per ekor. Sedangkan untuk harga pakan saat ini Rp 7.700 – Rp 8.200 per kg.Ia pun menilai,kendalayang dialami selama pemeliharaanLB ialah musim hujan, yang mana LB terkena penyakit Colibacillosis. Kendala lainnya adalah harga LB yang tidak stabil.

 

“Saya memprediksi harga LB bulan depan (Januari 2025)di kisaran Rp 20.000 – Rp 21.000 per kg. Harapan ke depan, semoga semua bisa kompak dalam memperbaiki harga LB agar selalu di atas HPP, dan semua peternak bisa tumbuh dan berkembang,” harap Susilo.

 

Senada dengan Susilo, peternak broiler di Bandung, Jawa Barat, Muhlis Wahyudi menyatakan bahwa harga LBlebih baikdi Desember dibandingkan November. Seperti yang dikatakannya, harga LB padadesember rata-ratasebesar Rp20.000 – Rp 21.000 per kgdengan rata-rataHPPsebesarRp 19.500 – Rp 20.000 per kg. Adapun harga LB pada bulan sebelumnya(November)rata-rata di kisaran Rp 20.000 per kg,dengan HPP di kisaran Rp 19.000 per kg. Sementara, penyebab harga LB pada Desember lebih baik yakni karena libur Nataru.

 

Adapun harga DOC berada di kisaran Rp 5.500 – Rp 6.000 per ekor. Sedangkanharga pakanberada di angka Rp8.000 – Rp8.200per kg. “Saya mengaku, kendala yang dialami selama pemeliharan broiler ialah pada produksinya, seperti banyak ayam yang lemah (titer antibodi DOC rendah), dan faktor stress yang pasti akan meningkat karena fluktuasi suhu,” tuturnya.

 

Susilo berharap, dengan adanya program MBG itu bisa mengangkat harga LB bisa di atas HPP, sehingga implementasi dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2024 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, itu bisa berjalan dengan baik. Ia pun memprediksi harga LB bulan depan (Januari 2025)di kisaran Rp 19.000 – Rp 20.000 per kg.

 

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 304/ Januari 2025

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 304/ Januari 2025

 

 

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain