Cibinong (TROBOSLIVESTOCK.COM). Menyimpan berbagai keunikan, ayam lokal dapat dipertimbangkan untuk dikembangkan. Salah satu keistimewaan ayam lokal ialah adaptif terhadap lingkungan di Indonesia. Otomatis, ayam lokal akan lebih kebal terhadap penyakit dan mudah beradaptasi dengan pakan yang ada di sekitarnya. Maka dari itu, peternak tidak perlu khawatir akan kesehatan ayam lokal, walaupun dalam praktiknya, ayam lokal tetap harus dijaga kesehatan dan kesejahteraannya.
Membahas tentang “Perkembangan dan Penerapan Teknologi serta Arah Riset Peternakan Unggas”, Peneliti sekaligus Kepala Pusat Riset Peternakan ORPP (Organisasi Riset Pertanian dan Pangan) – BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Santoso, mengatakan bahwa perunggasan menjadi salah satu komoditas yang memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional, yakni melalui konsumsi daging ayam dan telur yang sangat tinggi.
“Meskipun industri perunggasan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi untuk penyediaan protein hewani, industri ini juga menghadapi berbagai tantangan, yaitu terkait fluktuasi harga pakan, kesehetan serta kesejahteraan ternak. Kemudian terkait distribusi dan infrastruktur,” terang dia.
Apabila dicermati tantangan-tantangan yang dihadapi dalam industri perunggasan, ia melanjutkan, sebenarnya peluang dan potensi di bidang perunggasan ini masih sangat besar untuk dikembangkan. Ini terlihat dari permintaan konsumsi daging dan telur ayam. “Salah satu dukungan yang dapat diberikan untuk menjawab tantangan-tantangan ini yaitu dari bidang riset dan inovasi,” katanya.
Riset smart poultry health and welfare management dalam industri perunggasan ini biasanya pendekatannya berbasis teknologi. Ini berguna untuk memantau dan mengelola kesehatan serta kesejahteraan unggas. Pendekatan ini biasanya menggunakan teknologi seperti sensor pintar, IoT (internet of things), big data, dan kecerdasan buatan.
“Riset ini dimanfaatkan untuk memantau kondisi fisik unggas secara real-time, dan memastikan bahwa unggas itu mendapatkan perawatan yang optimal. Beberapa teknologi yang digunakan seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, yakni sensor, IoT, dan sistem pemantau kesehatan real-time, kemudian ada juga sistem automatically pemberian pakan dan air minum yang terdeteksi oleh sensor. Ini sangat penting, sebab dapat memberikan kebutuhan pakan dan air yang dikontrol berdasarkan kebutuhan unggas,” tuturnya.
Kendati demikian, Santoso menambahkan, memang riset-riset ini juga mengalami beberapa tantangan, seperti salah satunya membutuhkan investasi dan biaya awal yang besar. Kemudian perlu juga SDM (sumber daya manusia) yang memiliki keterampilan pendidikan teknologi, serta harus didukung juga oleh kemanan data.bella