Yogyakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Perubahan tren telah mendorong perkembangan rantai pasok telur bebas sangkar (cage-free) dan dampaknya terhadap kesejahteraan hewan serta keamanan pangan. Namun, banyak konsumen yang masih belum sepenuhnya memahami bagaimana sistem bebas sangkar (cage-free) dapat berkontribusi terhadap keamanan pangan.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan sistem peternakan bebas sangkar (cage-free), Indonesian Cage-Free Association (ICFA) menggelar Webinar series #1 yang bertajuk ‘From Farm to Table : How Cage-Free Eggs Ensure Food Safety’, acara ini di selenggarakan secara online melalui Zoom Meeting pada Senin (10/3). Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Veterinarian, Risky Aprillian dan CV Telur Ayam Bahagia, Arya Khoirul Hammam, yang membahas berbagai aspek penting seputar telur bebas sangkar dengan Yovela Sukamto dari ICFA yang memandu jalannya diskusi.
Risky membawakan materi berjudul Eggs, Ethics, and Safety: Cage-Free Eggs and Food Security. Ia menjelaskan bagaimana standar kesejahteraan hewan berpengaruh terhadap kualitas telur serta bagaimana sistem cage-free diterapkan di Uni Eropa dan Indonesia. “Selain itu, saya menyoroti pentingnya memilih produk telur yang berkualitas tinggi demi mendukung industri peternakan yang lebih berkelanjutan,” kata Risky.
Ia menyimpulkan bahwa pertama Indonesia belum memiliki regulasi khusus untuk animal welfare claims, tetapi ada skema yang bisa di integrasikan. Kedua kompleksitas sistem di Uni Eropa menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara transparansi dan kesederhanaan. “Ketiga animal welfare claims lebih baik berbentuk voluntary, dengan tetap memastikan standar minimum dalam regulasi wajib seperti Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Keempat pelaku usaha bisa mulai mengedukasi konsumen dengan menggunakan sertifikasi yang sudah ada sebagai bukti implementasi AW dalam produksi mereka,” sebutnya.
Sementara itu, Arya membahas materi berjudul Cage-Free Eggs in the Consumer Market: Consumer Awareness and Food Safety Trends. Ia menjelaskan tren pasar serta kesadaran konsumen terhadap produk telur bebas sangkar. Ia pun menyoroti bagaimana pilihan konsumen dapat memengaruhi kebijakan produsen dan retailer dalam menyediakan produk yang lebih ramah kesejahteraan hewan.
“Melalui acara yang diinisiasi oleh ICFA, harapannya kita dapat benar-benar mengkonsolidasikan kekuatan serta menghimpun para stakeholder, termasuk peternak, akademisi, konsumen, lembaga konsumen, dan pemerintah. Dengan demikian, kita dapat membangun ekosistem yang harmonis, sekaligus mewujudkan visi untuk berperforma baik dan memberikan dampak serta kontribusi di tingkat global."harapnya.
Webinar ini mendapat antusiasme tinggi dengan dihadiri oleh 110 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta berasal dari beragam latar belakang, termasuk peternak, akademisi, mahasiswa, pelaku industri, serta konsumen umum yang tertarik untuk memahami lebih jauh tentang sistem peternakan cage-free dan manfaatnya.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai sistem cage-free, berbagai kegiatan edukatif seperti seminar, talkshow, dan workshop akan terus diadakan secara rutin. Melalui inisiatif ini, diharapkan semakin banyak pihak yang memahami pentingnya penerapan sistem cage-free dalam industri peternakan, serta bagaimana konsumen dapat turut berperan dalam mendukung rantai pasok yang lebih berkelanjutan.roid