banner1 scaled

ASOHI Soroti Dampak Tarif Trump terhadap Industri Obat Hewan

Bogor (TROBOSLIVESTOCK.COM). Mengusung tema “Bersama ASOHI, Sinergi Kuat, Industri Meningkat”, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX pada Kamis (23/10) di IPB International Convention Center (IICC) Bogor, Jawa Barat. Munas ini menjadi momentum strategis guna memperkokoh fondasi industri obat hewan nasional yang sehat, mandiri dan berdaya saing global.

Membuka acara, Ketua Panitia Pelaksana Munas IX ASOHI, Almasdi Rahman, mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik. “Munas IX ASOHI menjadi momen strategis untuk mengevaluasi program kerja, memilih ketua dan pengurus ASOHI yang baru. Kami berharap, melalui munas ini ASOHI dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata kepada industri obat hewan Indonesia,” harapnya.

WhatsApp Image 2025 10 23 at 15.46.40

Lebih lanjut, Ketua Umum ASOHI Periode 2021-2025, Irawati Fari, menyampaikan bahwa selain melakukan munas, ASOHI juga meluncurkan buku Roadmap Pengembangan Obat Hewan, yang merupakan sumbang pikir ASOHI. Kepengurusan ASOHI periode 2021-2025 selalu mengupayakan untuk gagasan yang nantinya bisa menjadi referensi bagi stakeholder peternakan dan kesehatan hewan. Harapannya, dengan diluncurkannya buku ini dapat bermanfaar untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Tema munas kali ini menjadi penegas bahwa kebersamaan dan kolaborasi antarpelaku industry, regulator, dan stakeholder lainnya adalah kunci keberhasilan di tengah tantangan global, transformasi teknologi, dan perubahan regulasi. Kekuatan industri tidak terletak pada kita berkompetisi semata, melainkan dengan sinergi kita bisa berkolaborasi dengan lebih solid,” pesan Irawati.

Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, melaporkan bahwasanya untuk ekspor produk peternakan serapan volumenya naik 30 % dan secara nilai kenaikannya 7,37 % yoy (yearonyear). Adapun nilai di tahun ini (2025) mencapai Rp 15,46 triliun. Peternakan menduduki ranking kedua di sektor pertanian untuk ekspor produknya.

Di dalamnya, ia melanjutkan, terdapat ekspor obat hewan mencapai Rp 5,5 triliun dan saat ini sudah mengeskpor ke lebih dari 95 negara. “Oleh karena itu, Munas ASOHI ke-IX tahun ini menjadi momentum yang sangat strategis. Sebab kalau ekspornya saja mencapai Rp 5,5 triliun, ini menunjukkan bahwa industri obat hewan ini bukan hanya berjaya di dalam negeri, tetapi juga sudah merambah ke pasar global. Ini harus kita pertahankan bahkan terus kita dorong dan tingkatkan,” ajak Agung.

WhatsApp Image 2025 10 23 at 15.46.39WhatsApp Image 2025 10 23 at 15.46.40 1

WhatsApp Image 2025 10 23 at 15.46.38 1

 

 

 

 

 

 

 

 

Peluang & Tantangan Tarif Trump untuk Obat Hewan

Memasuki acara utama, Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional, Sondang Anggraini membawakan materi dengan topik “Dampak Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump terhadap Ekonomi Indonesia, Khusunya Bidang Pertanian/Peternakan”. Sondang menjelaskan, bahwasanya Trump memerintah untuk meneliti semua negara yang mengalami surplus terhadap AS (Amerika Serikat), itu yang menjadi target mereka. Trump juga memiliki suatu wewenang yang diberikan oleh kongres guna menaikkan tarifnya dengan section 2 3 2, di mana presiden diberikan mandate untuk menaikkan tarif kalau dilihat ini adalah emergency secara nasional.

“Kita sudah berupaya sedemikian rupa, kita hanya dapat tarif 19 %. Jadi turun dari 32 % ke 19 %. Untuk mendapat 19 % ini sudah diumumkan melalui joint statetment, tetapi angka ini belum tentu dapat kalau kita tidak memberikan apa yang dia mau. Ini yang berat. Kami membuat simulasi dan pemerintah melihat, kalau kita tetap dikenakan 32 % maka PDB kita tidak akan meningkat. Tetapi kalau 32 % ke 19 %, PDB kita akan mengalami peningkatan 0,2 %,” sebut dia.

Menurut Sondang, impor tidak membuat Indonesia menjadi bersaing dengan produk AS. Adapun data-data impor produk pertanian masih belum memenuhi skala nasional. Kemudian pada neraca komoditas, jagung sudah swasembada tetapi Indonesia masih impor sebanyak 4.000 ton pada 2024.

Ia melaporkan, terkait impor dan ekspor obat hewan, ternyata Indonesia lebih banyak mengekspor. “Kita mengekspor lebih banyak daripada kita mengimpor ke dunia. Tetapi kita lebih banyak impor dari AS daripada kita ekspor ke AS. Artinya, tarif resiprokal itu akan dikenakan nanti 19 % kalau kita setuju, dan salah satu yang sudah deal (sepakat) dan sudah ada di joint statement yang dilaporkan oleh Trump, adalah 90 % lebih dari tarif lain kita sudah 0 %. Berarti nanti kalau impor dari AS tarifnya 0 % untuk produk obat-obatan, dan harusnya ini menguntungkan karena kita banyak memerlukan bahan baku,” sahutnya.

Kendati begitu, Sondang menambahkan, kalau mau ekspor ke AS nanti dikenakan tarif yang tinggi. Tarif yang tinggi ini sementara tidak masuk ke dalam tarif resiprokal tetapi masuk di section 232. Section 232 itu masih investigasi, sehingga belum tahu angkanya berapa untuk bea masuk obat-obatan dari Indonesia ke AS.

“Kemudian vaksin, ternyata hal ini sama terjadi bahwa kita yang lebih banyak impor dan impornya nanti bea masuknya 0 %. Selanjutnya, bahan baku untuk obat-obatan itu masuk ke Amex 2, yakni produk-produk yang dikenakan section 232. Jadi kita masih belum bisa tahu berapa, tetapi ada beberapa yang masuk ke Amex 3, salah satunya adalah maintenance of clinic penicillin. Artinya kalau masuk Amex 3, produk-produk itu bisa diturunkan tarif resiprokalnya yang misalnya tadinya 19 % bisa menjadi 0 %, tetapi kita harus memenuhi beberapa hal,” terang dia.bella

Tag:

Bagikan:

Trending

IMG_5150
PPM SV IPB Kenalkan HPT Unggul
Foto: Dirjen PKH
DPP Patria Siap Bangkitkan Industri Peternakan Babi
IMG_4270
HANTER IPB Soroti Inovasi Peternakan Sapi Perah untuk Desa
73fdc8f5-86d0-4b6b-9392-663267c4dcd2
Dairyomics 2025, Terobosan Genetik untuk Kedaulatan Susu
909eae43-890c-431c-a733-dfb61b6c7095
Dorong Revisi UU PKH untuk Swasembada Pangan
banner2 1
banner6 1
banner1
Scroll to Top

Tingkatkan informasi terkait agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Baca Insight Terbaru di TROBOS Livestock!