banner1 scaled

Peluang & Strategi Sukses Beternak Doka Pedaging

Potensi pasar domba masih sangat besar. Sementara itu, permintaan terhadap kambing juga ada, namun lebih spesifik

Potensi permintaan domba dan kambing (doka) potong sangat tinggi dan diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya daya beli masyarakat, serta kesadaran akan konsumsi protein hewani. Daging kambing dan domba umumnya menjadi pilihan utama dalam berbagai acara keagamaan, tradisi, serta kebutuhan industri kuliner, seperti restoran dan katering.

Selain itu, tren gaya hidup sehat juga mendorong permintaan daging kambing dan domba, yang dikenal memiliki kandungan lemak lebih rendah, serta lebih mudah dicerna. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber protein berkualitas tinggi juga turut meningkatkan permintaan terhadap produk ini.

Membahas tentang kambing-domba potong, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM) Yogyakarta menggelar acara Kuliah Gratis Peternakan bertajuk Sukses Beternak Kambing-Domba Potong” melalui aplikasi Zoom Meeting dan luring (luar jaringan) di Auditorium drh. R. Soepardjo Fapet UGM beberapa waktu yang lalu. Narasumber dalam kuliah gratis ini adalah Dosen Laboratorium Ternak Potong, Kerja, dan Kesayangan dari Departemen Produksi Ternak Fapet UGM, Panjono.

Karakteristik Doka

Panjono menyampaikan, masyarakat secara umum sering beranggapan bahwa kambing memiliki tekstur daging yang lebih alot dibandingkan domba, memiliki aroma yang lebih kuat, dan warnanya lebih gelap. Namun, anggapan tersebut tidak selalu benar. Perbedaan dalam tekstur, aroma, dan warna daging, sebenarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia ternak, jenis pakan, serta metode pemeliharaan.

“Ada pula pandangan bahwa kambing lebih keset dibandingkan domba, tetapi hal ini juga bergantung pada beberapa faktor. Perlu dipahami bahwa tidak semua kambing memiliki karakteristik yang sama, begitu pula dengan domba. Oleh karena itu, pemilihan daging yang sesuai dengan kebutuhan sebaiknya mempertimbangkan aspek-aspek ini secara lebih mendalam,” katanya.

Ia memaparkan, perbedaan secara fisik antara kambing dan domba, di mana kambing ekornya tegak ke atas. Kedua, jantan dan betina mempunyai tanduk. Ketiga, jantan atau kadang betina mempunyai jenggot. Keempat, kambing jantan mempunyai kelenjar bau. Kelima, preferensi pakan berupa daun-daunan (ramban). Keenam, kebiasaan makan memanjat (browsing). Ketujuh, kehidupan sosial soliter (sendiri-sendiri). Kedelapan, tidak tahan scabies.

“Sementara itu, ciri-ciri fisik domba yaitu pertama ekor menggantung. Kedua, jantan mempunyai tanduk. Ketiga, tidak mempunyai jenggot. Keempat, tidak mempunyai kelenjar bau. Kelima, preferensi pakan rumput-rumputan. Keenam, kebiasaan makan merumput (grazing). Ketujuh, kehidupan sosial komunal. Kedelapan, tahan scabies,” jabar Panjono.

Keuntungan Beternak Doka

Panjono mengaku bahwa ia memilih untuk mengusahakan peternakan domba, sebab kebutuhan modal untuk usaha peternakan domba secara komersial relatif lebih kecil dibandingkan dengan ternak besar seperti sapi. Sebagai ilustrasi, jika satu ekor sapi membutuhkan modal sekitar Rp 15 juta, dengan jumlah yang sama bisa mendapatkan sekitar 15 ekor domba. Hal ini menjadikan peternakan domba lebih terjangkau dan memungkinkan perputaran modal yang lebih cepat. Terlebih, permintaan terhadap domba, khususnya untuk konsumsi, hingga saat ini masih belum terpenuhi.

“Saya melihat bahwa potensi pasar domba masih sangat besar. Sementara itu, permintaan terhadap kambing juga ada, namun lebih spesifik. Biasanya, hanya orang-orang yang memang memiliki preferensi terhadap kambing yang secara khusus mencarinya. Namun, secara umum, permintaan untuk domba potong jauh lebih tinggi dibandingkan kambing,” sambung dia.

Ia menilai, dengan adanya penyelenggaraan kontes doka juga membuka peluang usaha di bidang ini. Kontes semacam ini tidak hanya meningkatkan nilai jual ternak, tetapi juga mendorong inovasi dalam pemeliharaan dan pengembangbiakan domba serta kambing. Oleh karena itu, peternakan domba memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan.

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 311/ Agustus 2025

Tag:

Bagikan:

Trending

IMG_5150
PPM SV IPB Kenalkan HPT Unggul
Foto: Dirjen PKH
DPP Patria Siap Bangkitkan Industri Peternakan Babi
IMG_4270
HANTER IPB Soroti Inovasi Peternakan Sapi Perah untuk Desa
73fdc8f5-86d0-4b6b-9392-663267c4dcd2
Dairyomics 2025, Terobosan Genetik untuk Kedaulatan Susu
909eae43-890c-431c-a733-dfb61b6c7095
Dorong Revisi UU PKH untuk Swasembada Pangan
banner2 1
banner6 1
banner1
Scroll to Top

Tingkatkan informasi terkait agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Baca Insight Terbaru di TROBOS Livestock!