banner1 scaled

Timor Leste Rampungkan IRA, Ekspor Unggas Terbuka  

Bangli (TROBOSLIVESTOCK.COM). Proses Import Risk Analysis (IRA) yang dilakukan oleh delegasi Ministry of Agriculture, Livestock, Fisheries and Forestry (MALFF) Republik Demokratik Timor Leste di Indonesia resmi berakhir. Kegiatan ini menjadi langkah penting menuju pembukaan akses pasar bagi unggas, produk olahan unggas, termasuk telur konsumsi asal Indonesia ke negara tetangga tersebut. Penutupan rangkaian kegiatan IRA menandai komitmen kedua negara dalam memperluas kerja sama perdagangan sektor peternakan di kawasan ASEAN pada Kamis (17/10).

Rangkaian kegiatan IRA dilakukan di sejumlah perusahaan peternakan Indonesia, antara lain PT Raja Jeva Nisi dan PT Sreeya Sewu di Provinsi Jawa Barat, PT Wonokoyo di Jawa Timur, serta CV Sari Rahayu di Bangli, Bali. Evaluasi ini merupakan tahapan wajib sebelum Pemerintah Timor Leste memberikan izin impor resmi bagi produk unggas Indonesia.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menyebutkan bahwa selesainya proses IRA ini menjadi momentum penting bagi penguatan posisi produk peternakan Indonesia di pasar regional. “Kami menyambut baik proses yang telah dilakukan oleh delegasi Timor Leste. Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan seluruh unit usaha peternakan memenuhi standar kesehatan, keamanan pangan, dan mutu produk yang diakui secara internasional,” ujarnya.

WhatsApp Image 2025 10 23 at 14.29.23 scaled
Dok. Dirjen PKH

Makmun menambahkan, langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperluas ekspor produk peternakan di kawasan ASEAN. “Kami berharap hasil evaluasi ini menjadi dasar kuat bagi pembukaan akses ekspor produk unggas Indonesia ke Timor Leste, sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi bilateral antarnegara,” tuturnya.

Sementara itu, Chief of Animal Quarantine Department MALFF, Mario Fransisco Amaral, menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan untuk memastikan kesesuaian penerapan biosecurity di lapangan. “Kami melakukan pengecekan langsung untuk memastikan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan standar yang diterapkan,” katanya.

Mario juga menuturkan bahwa delegasi Timor Leste menilai adanya sinergi yang baik antara pemerintah dan pihak swasta dalam menjaga standar kesehatan hewan, termasuk pelaksanaan surveilans terhadap penyakit ternak. Ia menyampaikan bahwa hasil akhir penilaian akan dibahas secara internal sebelum disampaikan dalam bentuk rekomendasi resmi kepada kementerian terkait di Timor Leste.

Lebih lanjut, Mario menegaskan bahwa sebagian besar unit usaha di Indonesia telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh MALFF. “Secara umum hasilnya positif, dan kami berharap kerja sama ini dapat terus memperkuat hubungan perdagangan serta integrasi ekonomi antara Timor Leste dan Indonesia di kawasan ASEAN,” ujarnya menutup.

Kemajuan sektor perunggasan Indonesia yang kini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga diminati oleh negara lain menjadi fondasi penting menuju cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.shara

 

Tag:

Bagikan:

Trending

IMG_5150
PPM SV IPB Kenalkan HPT Unggul
Foto: Dirjen PKH
DPP Patria Siap Bangkitkan Industri Peternakan Babi
IMG_4270
HANTER IPB Soroti Inovasi Peternakan Sapi Perah untuk Desa
73fdc8f5-86d0-4b6b-9392-663267c4dcd2
Dairyomics 2025, Terobosan Genetik untuk Kedaulatan Susu
909eae43-890c-431c-a733-dfb61b6c7095
Dorong Revisi UU PKH untuk Swasembada Pangan
banner2 1
banner6 1
banner1
Scroll to Top

Tingkatkan informasi terkait agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Baca Insight Terbaru di TROBOS Livestock!