banner1 scaled

ILDEX Edukasi Pemenuhan Gizi Melalui Peternak Layer

Blitar (TROBOSLIVESTOCK.COM). Seminar Nasional ILDEX Indonesia 2025 sukses diselenggarakan sebagai forum diskusi strategis yang mempertemukan pemerintah, akademisi, pelaku industri, dan peternak dari berbagai wilayah Indonesia. Mengusung tema “Inovasi Pemenuhan Gizi Bangsa Melalui Peternakan Unggas”, seminar ini menitikberatkan pada peningkatan produksi ayam petelur di iklim tropis melalui penerapan teknologi, digitalisasi, serta praktik manajemen yang berkelanjutan.

Kegiatan ini digelar secara hybrid, yakni secara daring (dalam jaringan) melalui Zoom Meeting dan luring (luar jaringan) di Hotel Santika, Kota Blitar, Jawa Timur, pada Selasa (1/7). Penyelenggaraan dilakukan oleh PT Permata Kreasi Media (PKM) bersama ILDEX Indonesia, dengan dukungan sponsor dari PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Charoen Pokphand Indonesia, Hydra Group, Alltech Biotechnology Indonesia, dan PT Sapta Karya Megah.

Seminar ini menjadi platform penting untuk mendorong pertukaran ilmu serta memperkuat sektor peternakan nasional. Lebih dari 100 peserta hadir secara langsung dan lebih dari 200 peserta mengikuti secara daring, termasuk pejabat dari Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, Pemerintah Kabupaten Blitar, Kementerian Pertanian, akademisi, perwakilan perusahaan, peternak, dan penyedia teknologi peternakan.

Dalam sambutannya, PT Permata Kreasi Media (PKM) selaku penyelenggara pameran ILDEX Indonesia, Fitri Nursanti Poernomo, menegaskan bahwa ILDEX bukan sekadar ajang promosi produk peternakan, melainkan juga menjadi ruang kolaborasi untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan inovasi antar pelaku industri.

Seminar Nasional ILDEX Indonesia 2025 1

“Kami bukan event organizer biasa, kami bagian dari stakeholder peternakan. Setiap acara yang kami selenggarakan selalu disisipkan kegiatan edukatif seperti seminar dan festival ayam dan telur,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya telur ayam sebagai sumber protein hewani yang bergizi tinggi, terjangkau, dan sangat relevan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). “Saya mengapresiasi kepada seluruh mitra, sponsor, dan media yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, termasuk kolaborasi dengan Himpunan Alumni Peternakan IPB (HANTER),” bebernya.

Selanjutnya, perwakilan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan), melalui Direktur Perbibitan dan Produksi Peternakan (Dirbitpro), Hary Suhada yang hadir secara daring. Ia menekankan, peran penting Kabupaten Blitar sebagai lumbung produksi telur nasional. “Sekitar 30 % dari total produksi telur nasional berasal dari Blitar. Namun, saya rasa perlu ada peningkatan kualitas dan efisiensi produksi agar dapat menjawab tantangan pasar,” jelas Hary.

Ia juga menegaskan pentingnya penyusunan data struktur populasi ayam petelur secara akurat. “Data ini, menurut saya, akan menjadi dasar dalam perumusan kebijakan stabilisasi pasokan dan harga telur di tengah fluktuasi permintaan pasar,” tuturnya

Adapun, Bupati Blitar, Rijanto, yang berhalangan hadir yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blitar, Moch. Badrodin, menyampaikan Kabupaten Blitar ini dikenal luas sebagai lumbung telur nasional. Produksi telur ayam ras menyumbang persentase signifikan terhadap pasokan telur di Pulau Jawa, bahkan Indonesia. Potensi ini bukan hanya menjadi kebanggaan, namun sekaligus amanah yang harus dijaga dan terus dikembangkan.

Seminar Nasional ILDEX Indonesia 2025 2

“Jumlah peternak ayam petelur mencapai 3.617 orang, dengan populasi ayam petelur di Kabupaten Blitar mencapai 16.839.174 ekor, dan total produksi 2024 sebanyak 157.987.517 kg. Sektor peternakan unggas di Kabupaten Blitar menjadi penopang utama perekonomian lokal, dan lokasi ternaknya tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Blitar,” paparnya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Utama PT Permata Kreasi Media (PKM), Ruri Sarasono, menjelaskan ILDEX Indonesia adalah pameran dan seminar internasional dua tahunan yang akan kembali digelar untuk ketujuh kalinya pada 17–19 September 2025 di ICE BSD, Tangerang. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk mempertemukan pelaku industri peternakan, pemerintah, dan mitra global dari lebih dari 30 negara serta lebih dari 200 perusahaan. Menjelang ILDEX 2025, diselenggarakan rangkaian seminar regional, termasuk di Blitar, sebagai wilayah strategis dalam produksi telur nasional.

Potensi besar Blitar memperkuat pesan bahwa Indonesia tidak perlu lagi impor telur maupun ayam pedaging, sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Dalam ILDEX tahun ini, tidak hanya akan ditampilkan inovasi peternakan, tetapi juga sektor hortikultura melalui HAI (Horti Agri Indonesia), sebagai bentuk pengembangan cakupan pameran. “Keterlibatan pemerintah daerah diharapkan semakin luas untuk menampilkan potensi dan kerja sama antar wilayah, dengan harapan sistem kemitraan yang lebih baik, harga yang stabil, serta pembayaran yang tepat waktu bagi peternak,” harap Ruri.

Pada sesi pertama perwakilan PT Charoen Pokphand Indonesia, Bhinuko, menyebutkan pentingnya adopsi sistem kandang closed house (kandang tertutup) untuk menghadapi tantangan perubahan iklim, kestabilan suhu, dan peningkatan efisiensi produksi. “Satu-satunya manipulasi yang diperbolehkan adalah manipulasi suhu dalam closed house. Agar produksi optimal, ayam harus dalam kondisi nyaman. Di tengah ketidakpastian cuaca dan fluktuasi iklim global, closed house membantu untuk meningkatkan produktivitas produksi,” imbuh Bhinuko.

Sesi kedua, PT Alltech Biotechnology Indonesia, Andrew Darmawan membahas tantangan lain dalam budidaya unggas, yaitu bahaya mikotoksin dalam pakan. Mikotoksin, yang merupakan racun alami hasil metabolisme jamur, dapat merusak organ internal ayam, menurunkan daya tahan tubuh, dan pada akhirnya mengganggu performa produksi telur. “Seringkali penurunan produksi bukan disebabkan oleh penyakit infeksius, tapi oleh mikotoksin dalam pakan yang tak terdeteksi. Kontaminasi mikotoksin bisa terjadi sejak bahan baku disimpan, terutama dalam kondisi lembab. Saat ini, banyak jenis toxin binder yang beredar di pasaran untuk meminimalkan resiko kontaminasi,” ungkapnya.

Seminar Nasional ILDEX Indonesia 2025

Sesi ketiga, PT Japfa Comfeed Indonesia (Japfa), Agustiar Yeta, mengingatkan bahwa genetik layer saat ini sudah jauh berkembang dibanding satu dekade lalu. Ayam-ayam petelur sekarang memiliki potensi produksi yang lebih tinggi, lebih efisien, dan lebih sensitif terhadap manajemen. “Genetik ayam terus upgrade, tapi ini harus dibarengi dengan recording yang disiplin. Tanpa data produksi, peternak akan kehilangan arah dan tidak bisa memaksimalkan potensi genetik itu,” tegasnya.

Sesi terakhir, Technical Director (Expert Animal Nutritionist) PT Hydra Nutri Satwa, Prof Antimon Ilyas memaparkan menekankan urgensi digitalisasi dalam seluruh rantai produksi perunggasan. Mulai dari monitoring lingkungan kandang, pencatatan data produksi, manajemen logistik, hingga pemasaran produk olahan, semuanya kini bisa dikendalikan melalui teknologi digital.

“Pencatatan data harian, mulai dari konsumsi pakan, produksi telur, hingga mortalitas merupakan dasar dalam pengambilan keputusan bisnis, perencanaan distribusi, hingga pengembangan produk turunan,” sebutnya.

Sebagai tindak lanjut, peserta didorong untuk menerapkan sistem pencatatan digital, menjaga standar biosekuriti, serta mengoptimalkan nutrisi dan lingkungan kandang untuk meningkatkan produktivitas ayam petelur. ILDEX Indonesia juga mengumumkan rencana seminar lanjutan dengan topik lanjutan seputar sapi perah yang akan digelar dalam waktu dekat.roid

Tag:

Bagikan:

Trending

WhatsApp-Image-2025-10-29-at-15.44.15
Gopan Yakini Pasokan Ayam Stabil Hingga Akhir Tahun
WhatsApp-Image-2025-10-27-at-16.17.51
Pemerintah Pastikan Pasokan Bibit Ayam Nasional Aman dan Terkendali
IMG_5150
PPM SV IPB Kenalkan HPT Unggul
Foto: Dirjen PKH
DPP Patria Siap Bangkitkan Industri Peternakan Babi
IMG_4270
HANTER IPB Soroti Inovasi Peternakan Sapi Perah untuk Desa
banner2 1
banner6 1
banner1
Scroll to Top

Tingkatkan informasi terkait agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Baca Insight Terbaru di TROBOS Livestock!