banner1 scaled

Dorong Swasembada, Kementan Kembangkan Tepung Telur Lokal

Blitar (TROBOSLIVESTOCK.COM). Upaya hilirisasi produk peternakan terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai bagian dari strategi penguatan ketahanan pangan nasional dan peningkatan nilai tambah produk lokal. Salah satu langkah nyata terlihat di Blitar, Jawa Timur, di mana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengolahan telur, PT Sinergi Pangan Mandiri (Sipaman), memperoleh dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Sucofindo dalam rangka fasilitasi sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point).

Direktur Lingkungan dan Industri PT Sucofindo, Budi Utomo, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen Sucofindo dalam mendukung penguatan industri pengolahan hasil peternakan, khususnya telur ayam.

“Kami melihat potensi produksi telur yang sangat besar di Blitar. Jika dilakukan hilirisasi yang tepat, maka dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai tambah, stabilisasi harga, dan tentu saja kesejahteraan peternak,” sebut Budi saat di Blitar (21/7).

Ia menjelaskan, dukungan CSR diberikan dalam bentuk in kind, antara lain berupa pelatihan sumber daya manusia, penyusunan dokumen sistem mutu, penguatan sarana proses produksi, dan pendampingan hingga perolehan sertifikasi HACCP. Sertifikasi ini penting untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tepung telur lokal.

PT Sucofindo sebagai BUMN yang telah berpengalaman sejak 1956 menyatakan kesiapan penuh dalam mendampingi UMKM peternakan memperoleh sertifikasi mutu.  “Kami siap bekerja sama lebih luas, termasuk menjalin kolaborasi dengan BUMN pangan seperti ID Food untuk mendukung ekspansi industri tepung telur nasional,” tegasnya.

Dikesempatan yang sama, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan), Makmun, menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor tepung telur dengan tren yang terus meningkat.

“Pada 2024, volume impor tepung telur mencapai 2.500 ton. Jika produksi dalam negeri kita dorong dan ditingkatkan, kita bisa mengurangi ketergantungan impor dan menuju swasembada dalam beberapa tahun ke depan,” tegas Makmun.

Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor, seperti yang dilakukan bersama Sucofindo, merupakan wujud nyata sinergi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mewujudkan industri hilir peternakan yang kuat. “Kami mendorong agar model pengolahan tepung telur di Blitar ini bisa direplikasi di sentra telur lain seperti di Lampung dan Jawa Tengah,” imbuhnya.

Dengan kolaborasi ini, Kementan berharap industri pengolahan telur nasional akan semakin kompetitif, berdaya saing global, dan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi peternakan rakyat.roid

Tag:

Bagikan:

Trending

WhatsApp-Image-2025-10-29-at-15.44.15
Gopan Yakini Pasokan Ayam Stabil Hingga Akhir Tahun
WhatsApp-Image-2025-10-27-at-16.17.51
Pemerintah Pastikan Pasokan Bibit Ayam Nasional Aman dan Terkendali
IMG_5150
PPM SV IPB Kenalkan HPT Unggul
Foto: Dirjen PKH
DPP Patria Siap Bangkitkan Industri Peternakan Babi
IMG_4270
HANTER IPB Soroti Inovasi Peternakan Sapi Perah untuk Desa
banner2 1
banner6 1
banner1
Scroll to Top

Tingkatkan informasi terkait agribisnis peternakan dan kesehatan hewan. Baca Insight Terbaru di TROBOS Livestock!