Palembang (TROBOSLIVESTOCK.COM). U.S. Soybean Export Council (USSEC) bersama Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (UNSRI) menyelenggarakan Workshop Fundamental Animal Nutrition and Feed Formulation pada 9–10 September 2025 di kampus UNSRI, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kegiatan ini menghadirkan pakar nutrisi hewan dari USSEC, PT ADM, dan PT Nutricell.
Dekan Fakultas Pertanian UNSRI, Prof. Muslim, dalam sambutannya menyebut workshop ini sebagai sarana strategis untuk memperkuat sinergi akademisi dan industri. Hal senada disampaikan Kepala Prodi Peternakan,Unsri Prof. Riski Palupi, yang menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam memahami perkembangan nutrisi dan pakan unggas.
Country Director USSEC Indonesia, Ibnu E. Wiyono, menegaskan komitmen USSEC dalam mendukung industri perunggasan nasional. “Kami ingin menghadirkan praktik terbaik dan teknologi formulasi pakan modern agar industri unggas Indonesia semakin kompetitif,” ujarnya.
Hari pertama workshop membahas topik produksi perunggasan modern, kebutuhan nutrisi unggas, praktik produksi pakan, hingga isu resistensi antimikroba. Alfred Kompudu, Konsultan USSEC Indonesia, menekankan pentingnya adaptasi teknologi. “Industri perunggasan harus mengedepankan efisiensi dan kesejahteraan hewan agar mampu menjawab tantangan masa depan,” katanya.
Budi Tangendjaja, Konsultan USSEC Indonesia menyoroti kebutuhan nutrisi unggas modern. “Formulasi pakan yang presisi menjadi kunci agar performa unggas maksimal sekaligus efisien secara biaya,” jelasnya. Ia juga menambahkan, penggunaan aditif pakan dapat menjadi solusi mengurangi ketergantungan pada antibiotik.
Sementara itu, Soni Santoso, Technical Specialist PT Nutricell Pacific menekankan pentingnya standar produksi. “Good Manufacturing Practice bukan hanya prosedur, tapi fondasi untuk menjamin mutu pakan yang konsisten,” ungkapnya. Dalam sesi evaluasi ransum, ia menambahkan ransum yang baik harus terbukti tidak hanya di atas kertas, tetapi juga dalam performa nyata di lapangan.
Pada hari kedua, Nanik Setiyaningsih, Laboratory Operational Manager ADM Indonesia, membawakan materi tentang pengendalian kualitas bahan baku. “Kualitas pakan selalu berawal dari bahan baku. Setiap bahan harus diuji agar tidak menurunkan performa ternak,” sebutnya.
Workshop ditutup dengan paparan Alfred Kompudu mengenai keberlanjutan industri. “Keberlanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Industri yang efisien dan ramah lingkungan akan menjadi pemenang di masa depan,” tandasnya.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi, sekaligus menjadi ajang transfer ilmu serta jejaring antara dunia akademik dan industri pakan ternak. diana







