Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Telah digelar sejak 15 Oktober 2011 silam, Festival Ayam Telur dan Susu (FATS) kembali digelar di tahun ini. FATS 2025 kali ini digelar selama dua hari di Halaman Hijau Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan pada Sabtu dan Minggu (19-20/7). Bekerja sama dengan Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), FATS didukung oleh segenap asossiasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan, seperti Kementrian Pertanian (Kementam), Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI, Kantor Walikota Jakarta Selatan, dan Forum Majalah Peternakan, serta diprakarsai oleh penyelenggara Pameran Peternakan ILDEX Indonesia 2025.
Sejarah FAT diawali saat 15 Oktober 2011 di Parkir Timur Senayan. Saat itu, Menteri Pertanian (Mentan), Suswono, hadir dan mencanangkannya sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN). Festival ini lahir dari bentuk kepedulian seluruh pemangku kepentingan dibidang peternakan dan kesehatan hewan dalam mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi protein hewani untuk kesehatan, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kecerdasan anak bangsa.
Secara terus menerus, edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan, karena meskipun telah mengalami perbaikan, sampai saat ini Indonesia masih mengalami masalah gizi. Hal tersebut tergambar dari cukup tingginya prevalensi stunting (tinggi badan pendek dibanding usianya akibat kekurangan gizi kronik), wasting (berat badan rendah dibanding tinggi badannya), dan anemia pada ibu hamil. Di lain pihak, obesitas semakin meningkat pada orang dewasa. Berdasarkan data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2022, prevalensi stunting Indonesia adalah 21,6 %, menurun dibanding 2013 yang mencapai 37,6 %. Angka tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan WHO (World Health Organization), yaitu 20 %. Sedangkan prevalensi wasting pada balita adalah 7,4 %, lebih baik dibanding 2013 (12,1 %).
Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik, seimbang dan cukup sangat diperlukan terutama pada anak-anak yang masih dalam masa tumbuh dan berkembang. Protein hewani memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh, di antaranya adalah membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, mendukung pertumbuhan dan perkembangan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Protein hewani memiliki asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Sumber protein hewani dapat diperoleh dari daging ayam, telur, daging sapi susu dan ikan.
Adapun daging ayam dan telur merupakan sumber protein hewani yang mudah diperoleh dan terjangkau di Indonesia. Produksinya juga sudah swasembada mencukupi kebutuhan dalam negeri, bahkan masih memiliki potensi tinggi untuk ditingkatkan. Meskipun dunia perunggasan nasional terus bertumbuh, konsumsi per kapita daging ayam dan telur Indonesia masih relatif rendah dibanding negara-negara yang lebih maju lainnya. Untuk susu sapi, Indonesia masih harus mengimpornya. Maka dari itu, pemerintah saat ini gencar melakukan percepatan peningkatan populasi sapi perah dan produktivitasnya.
Kegiatan Festival Ayam Telur dan Susu ini sangat relevan dan sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu langkah strategis Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, guna mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui sebagai penerima manfaat. Program ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan harian masyarakat terutama di kalangan anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui tercukupi dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG). Untuk itu, daging ayam, telur dan susu dapat menjadi menu utama sumber protein untuk kegiatan MBG ini.
Acara Festival ini diselenggarakan selama dua hari dengan serangkaian acara seperti TalkShow, Seminar, Kreasi Mahasiswa untuk menu makanan MBG, bazar, hiburan dan olah raga bersama. Juga ada lomba poster yang bertema “Gizi & Kecerdasan” untuk siswa SLTA yang diadakan sebelumnya.
Hadir dalam acara Festival ini, yakni Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Rektor Universitas Al-Azhar, Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan Ditjen PKH Kementan, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin, Walikota Jakarta Selatan, Staf Ahli Badan Pangan Nasional, Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia, Ketua & Pengurus Asosiasi Terkait, pelaku usaha Peternakan, Mahasiswa, Penggerak PKK DKI serta Masyarakat Umum.
Talkshow pada hari pertama bertema “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Rantai Pasok Bahan Pangan”, dengan narasumber Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional, I Made Dewa Agung K.N); Direktur Kesmavet, I Ketut Wirata dan Wakil Ketua Umum Bidang Peternakan Kadin, Cecep Muhammad Wahyudin. Sedang pada hari kedua digelar Talkshow dengan tema “Protein Hewani sebagai Sumber Gizi Anak Bangsa” yang menampilkan narasumber Guru Besar IPB University, Rizal M. Damanik; Ketua Umum Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Audy Joinaldy, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian DKI, Hasudungan A. Sidabalok.
Direktur Utama PT Permata Kreasi Media, Penyelenggara Pameran ILDEX Indonesia, Ruri Sarasono, dalam sambutannya menjelaskan, setiap kali menjelang penyelenggaraan Pameran ILDEX Indonesia, ia selalu mengadakan Festival Ayam dan Telur sejak 2011, bekerja sama dengan semua stakeholder perunggasan termasuk pemerintah, asosiasi, universitas dan media. “Dalam dua penyelenggaraan terakhir, kami juga menambahkan susu dalam festival ini, sesuai dengan prioritas pemerintah untuk menurunkan tingkat stunting dan implementasi program MBG. Kami berharap, produk ayam, telur dan susu sebagai sumber protein hewani, dapat menjadi menu gizi utama dalam program MBG, dan kami mengajak bersama sama kita sukseskan program MBG yang akan berdampak pada kualitas SDM Indonesia di masa depan,” ajak Ruri.
Sementara Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof Asep Saefudin, menyampaikan bahwa UAI merasa terhormat menjadi mitra dalam festival ini. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen UAI dalam meningkatkan literasi gizi di masyarakat dan memperkuat peran pendidikan tinggi dalam membangun generasi sehat dan cerdas. “Tema yang diusung ini sangat relevan dengan upaya kita bersama dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kami mendorong keterlibatan mahasiswa dalam merespons isu strategis bangsa, termasuk melalui pengembangan menu dan edukasi gizi dalam mendukung program MBG. Kami berharap, kolaborasi ini mempu meningkatkan kesadaran pentingnya konsumsi protein hewani dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perbaikan gizi dan kualitas SDM Indonesia,” pungkasnya.bella







