Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan apresiasi atas capaian opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024. Opini ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Kementan hanya memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, berujar, bahwa ini merupakan capaian yang sangat menggembirakan. Mengingat pada 2023 Kementerian Pertanian mendapatkan opini wajar dengan pengecualian. Tidak hanya itu, Titiek juga menyoroti bahwa pencapaian ini menjadi semakin penting, sebab diraih di tengah tantangan global yang berat pada 2024, seperti perlambatan ekonomi dunia, meningkatnya tekanan geopolitik, risiko perubahan iklim, serta penurunan harga komoditas ekspor unggulan.
“Sejalan dengan itu, sektor pertanian tetap mampu berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional dan menjadi salah satu dari lima sektor utama penopang pertumbuhan, bersama industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi,” jelas Titiek saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI Dengan Menteri Pertanian di Gedung DPR/MPR pada Rabu (16/7).
Adapun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sektor pertanian tumbuh sebesar 0,82 % dan menyumbang 12,61 % terhadap PDB (produk domestik bruto) nasional. Hal ini menandakan peran penting sektor ini dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, hal ini mencerminkan peran strategis sektor pertanian dalam menjaga stabilitas ekonomi serta ketahanan pangan nasional di tengah berbagai tantangan global dan domestik. Sementara, realisasi anggaran belanja Kementan pada 2024 mencapai Rp 14,30 triliun dari total pagu Rp 14,73 triliun, atau sebesar 97,09 %, dan ini adalah sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmen pengelolaan anggaran secara efisien, akuntabel, dan transparan.
Titiek berharap, agar kinerja positif ini tidak berhenti di 2024, namun dapat terus ditingkatkan pada 2025. Ia menegaskan, pentingnya penguatan program ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta peningkatan daya saing melalui hilirisasi agroindustri dan ekspor komoditas pertanian. “Sektor pertanian bukan hanya penopang pembangunan nasional, tetapi juga kunci dalam meningkatkan devisa negara dan mewujudkan kesejahteraan rakyat secara merata,” ungkap dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan dalam ringkasan eksekutif laporan hasil pemeriksaan BPK atas LKPP 2024 pada tabel rincian Opini atas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK BUN), BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Kementan tahun 2024.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras bersama, termasuk arahan, bimbingan, dan pengawalan yang dilakukan oleh Ibu Ketua, Pimpinan, dan Anggota Komisi IV DPR RI. Ke depan, Kementan akan terus mendorong peningkatan sektor pertanian, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan kesejahteraan petani semakin terjamin,” tutur Amran.bella




