Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan 34th Conference of the World Organisation for Animal Health (WOAH) Regional Commission for Asia and the Pacific. Konferensi dua tahunan ini merupakan forum tertinggi di kawasan Asia Pasifik yang membahas isu kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, tengah mempersiapkan pelaksanaan konferensi yang akan digelar di Jakarta. Dalam rangka persiapan tersebut, koordinasi lintas kementerian dan lembaga terus diintensifkan untuk memastikan kelancaran agenda internasional ini.
Pada Rabu, 2 Juli 2025, telah dilaksanakan rapat koordinasi awal yang melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, seperti kehutanan, lingkungan, dan otoritas kesehatan hewan. Rapat ini menjadi langkah awal untuk menyinergikan peran setiap institusi dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan konferensi.
“Ini merupakan kesempatan baik, bukan hanya untuk menunjukkan peran kolaboratif kementerian dan lembaga terkait, tetapi juga untuk menampilkan bahwa pengawasan, sertifikasi, dan penerapan standar kesehatan hewan di Indonesia sudah melibatkan kerja sama multipihak,” ujar Pebi, Ketua Kelompok Perlindungan Hewan Direktorat Kesehatan Hewan Kementan.
Sebelumnya, konferensi ini diselenggarakan di New Delhi, India. Tahun ini, Indonesia akan menjadi tempat berkumpulnya negara-negara anggota WOAH dari kawasan Asia dan Pasifik untuk membahas penguatan kerja sama teknis, sistem pengawasan penyakit, serta strategi pengendalian penyakit hewan lintas batas.
Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah dinilai sebagai peluang strategis untuk menunjukkan kapasitas nasional di bidang kesehatan hewan. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang untuk menegaskan peran Indonesia dalam perlindungan satwa liar dan penguatan sistem pengawasan veteriner.
Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang juga merupakan wildlife focal point WOAH, Dedi Candra, menyampaikan komitmennya untuk terlibat aktif dalam konferensi. “Kami siap untuk berpartisipasi menyangkut inti acara yang membahas situasi kesehatan satwa liar, baik dalam bentuk presentasi maupun diskusi di forum,” ungkap Dedi.
Kementerian Pertanian menegaskan bahwa konferensi ini akan dimanfaatkan sebagai panggung diplomasi teknis Indonesia dalam sektor kesehatan hewan. Selain itu, forum ini juga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi regional dan global terkait pengendalian penyakit hewan dan pelestarian keanekaragaman hayati.shara




