Malang (TROBOSLIVESTOCK.COM). Pada Undang-Undang Dasar (UUD) pasal 33 ayat 1 tentang perekonomian disusun sebagai usaha bersama yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Presiden Republik Indonesia mendukung penuh berbagai upaya dalam menggerakkan koperasi di seluruh Indonesia, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.
Sejalan dengan semangat tersebut, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan saling membantu.
Puncak kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara koperasi BTB dan KDMP Desa Sumbermanjing Kulon, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Acara penandatanganan berlangsung pada peringatan Hari Koperasi Kabupaten Malang 2025. Dokumen kerja sama ditandatangani oleh Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar (BTB), Yesi Yuni Astuti, dan perwakilan KDMP Desa Sumbermanjing Kulon, Budi Mulyani, yang diselenggarakan di Lapangan Wisata Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Jawa Timur (Jatim) pada Minggu (27/7).
Yesi menjabarkan, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan KDMP, koperasi BTB bergerak cepat membangun kemitraan strategis dengan sejumlah KDMP yang tersebar di sentra-sentra jagung di Jawa Timur. Kemitraan ini bersifat dua arah. KDMP menyediakan jagung sebagai bahan baku pakan ternak, sementara koperasi BTB memasok kebutuhan telur untuk gerai sembako milik KDMP. Sinergi ini menjadi solusi saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dalam mendukung ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.
“Sebelumnya, koperasi BTB juga telah menjalin kerja sama serupa dengan KDMP Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, yang diwakili oleh ketuanya, Riza Wahyudi. Kerja sama dengan KDMP di Tuban dan Lamongan juga sedang dalam tahap finalisasi,” beber Yesi.
Ia berharap, kolaborasi antar koperasi ini dapat mendorong pertumbuhan koperasi yang lebih pesat dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Dengan menjual produk langsung antar koperasi, rantai distribusi menjadi lebih singkat sehingga harga menjadi lebih kompetitif.
“Konsep close loop koperasi sektor riil yang kami usung memiliki kerangka berpikir yang sederhana. KDMP sebagai koperasi primer yang memiliki komoditas jagung, kami jadikan mitra dan kami siap menjadi offtaker. Jagung tersebut kami olah menjadi telur, dan sebagian dari telur itu kembali kami distribusikan melalui jaringan koperasi yang memiliki gerai sembako,” ujarnya.
Menurut Yesi, jika pola kemitraan ini berjalan harmonis dari hulu ke hilir, maka anggota masing-masing koperasi akan semakin berdaya dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonominya secara mandiri.roid




