Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadvokasi penggunaan mikroalga seperti spirulina sebagai solusi pakan inovatif untuk meningkatkan produktivitas ternak. Spirulina tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem peternakan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Menurut Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Puji Lestari, dalam pembukaan webinar Risnov Ternak #5 pada Selasa (15/7), spirulina seperti Spirulina sp. mengandung protein tinggi, omega-3, vitamin, dan antioksidan. Pakan ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ternak, tetapi juga meningkatkan kualitas daging, telur, dan susu.
Puji juga menggarisbawahi kemampuan spirulina untuk tumbuh di berbagai kondisi ekstrem seperti air payau atau limbah, serta kemampuannya menyerap karbon dioksida untuk membantu mitigasi perubahan iklim. “Ini merupakan langkah menuju peternakan yang lebih hijau, cerdas, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Peneliti dari Pusat Riset Peternakan, Tanda Sahat Panjaitan, menjelaskan bahwa spirulina kaya akan protein (72,41 % dalam bentuk kering) dan mengandung berbagai asam amino, vitamin, serta mineral esensial yang mendukung pertumbuhan hewan. Dengan menggunakan pupuk hidroponik, spirulina mampu tumbuh optimal dan menghasilkan biomassa berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Spirulina dapat diberikan dalam berbagai bentuk seperti larutan, pasta, atau bubuk kering. Suplementasi spirulina sebanyak 1 % dari bobot tubuh ternak telah terbukti meningkatkan pertumbuhan harian, efisiensi pakan, dan kualitas produk ternak,” jelas Panjaitan.
Panjaitan juga mengungkapkan bahwa spirulina bukan hanya alternatif pakan, tetapi juga pondasi penting dalam mencapai ketahanan pangan hewani dan ketahanan iklim nasional. “Kami percaya spirulina dapat mengubah paradigma produksi pakan menjadi lebih berkelanjutan secara ekologis dan ekonomis,” tambahnya.
Kepala Pusat Riset Peternakan, Santoso, menambahkan bahwa fluktuasi harga global dan isu keberlanjutan semakin membuat sistem produksi pakan konvensional tidak stabil. “Mikroalga seperti spirulina adalah alternatif strategis yang dapat membuka jalan menuju produksi pakan yang lebih ramah lingkungan dan efisien secara ekonomi,” ungkap Santoso.
BRIN berharap hasil riset ini dapat diimplementasikan secara luas dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk peternakan rakyat. “Kami siap menjalin kerja sama untuk mengadopsi teknologi ini guna menciptakan sistem peternakan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya.shara






