Kudus (TROBOSLIVESTOCK.COM). Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Rumah Potong Ayam (RPA) Tabarruk, Kabupaten Kudus, dinilai mampu menjadi percontohan bagi pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan sesuai standar halal. Keberadaan fasilitas tersebut tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan sekitar, tetapi juga mendukung jaminan kualitas hasil produksi.
Saat melakukan peninjauan pada Rabu (16/7), Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyebut bahwa pengelolaan limbah di RPA Tabarruk menunjukkan inovasi yang patut ditiru daerah lain. “Tadi di ujung juga bisa dipelihara ikan. Ini suatu inovasi yang bagus harus ditiru. Kalau IPAL-nya sudah diperhatikan, saya yakin proses produksinya juga akan lebih diperhatikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengelolaan limbah yang tepat merupakan kewajiban bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi potensi kerusakan. Menurutnya, hal tersebut juga bagian dari upaya menjaga kehalalan produk serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produksi.
Lebih jauh, Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin, menilai keberadaan RPA Tabarruk berkontribusi mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengenai manajemen pariwisata ramah muslim dan jaminan makanan halal. Dengan adanya IPAL yang berfungsi baik, lingkungan sekitar pun terlindungi dari risiko pencemaran.

Selain memberikan manfaat pada aspek lingkungan, RPA Tabarruk juga berdampak pada sektor ketenagakerjaan. Direktur RPA Tabarruk, Umi Bellinda Tasan Wartono, menjelaskan bahwa unit usaha ini telah menyerap sekitar 180 tenaga kerja. “Produksinya sekira 25 ton daging ayam per bulannya,” kata Umi.
Ia menegaskan, selain menjaga kapasitas produksi, RPA Tabarruk berkomitmen memastikan kehalalan produk. Proses penyembelihan dilakukan langsung tanpa metode setrum untuk membuat ayam pingsan, sehingga sesuai dengan prinsip penyembelihan syariat Islam.shara




