Tangerang (TROBOSLIVESTOCK.COM). Nusantara Livestock & Poultry Expo 2025 resmi dibuka pada Kamis (6/11) di ICE BSD, Tangerang. Menandai penyelenggaraan perdananya, pameran ini hadir sebagai wadah kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat dan mengembangkan industri peternakan nasional. Gelaran tersebut dibuka bersamaan dengan Indonesia Agriculture Technology Expo (IndoGriTech), mengusung tema ‘Shaping a Resilient Food Estate for Indonesia’.
Pameran ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri untuk memperkenalkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru di bidang peternakan dan perunggasan. Melalui kolaborasi antara inovator, pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis, kegiatan ini diharapkan mampu mendukung agenda besar ketahanan pangan nasional yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.

Dukungan terhadap penyelenggaraan pameran ini datang dari sejumlah kementerian dan lembaga negara, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Badan Pangan Nasional, DPR RI, serta LPPOM MUI. Selain itu, asosiasi utama seperti Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), dan Asosiasi Perusahaan Alat & Mesin Pertanian Indonesia (Alsintani) turut menjadi mitra penting dalam pelaksanaan pameran ini.
Prosesi pembukaan dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, yang secara simbolis meresmikan acara bersama Rafidi Iqra Muhammad, Direktur PT Debindo Global Expo, selaku penyelenggara. Dalam sambutannya, Sudaryono menegaskan bahwa pameran seperti ini berperan penting dalam memperkuat rantai pasok pangan nasional. “Ketahanan pangan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus dibangun melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Kementerian Pertanian terus berkomitmen mendorong modernisasi peternakan dan memperluas pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi produksi.

Rafidi Iqra Muhammad, Direktur PT Debindo Global Expo, menyampaikan bahwa Nusantara Livestock & Poultry Expo 2025 merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor yang dibangun untuk menjawab tantangan pangan masa depan. “Kami ingin menghadirkan ruang bagi para pelaku industri untuk berbagi gagasan, memperkenalkan inovasi, dan membuka peluang bisnis baru yang berkelanjutan,” katanya. Menurut Rafidi, penyelenggaraan pameran ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan agribisnis di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai salah satu asosiasi utama pendukung pameran, Desianto Budi Utomo, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), menilai ajang ini menjadi langkah positif untuk memperkuat sinergi antarindustri. “Industri pakan adalah fondasi utama bagi produktivitas peternakan nasional. Melalui forum ini, kami berharap tercipta kolaborasi yang konkret antara penyedia bahan baku, produsen pakan, dan peternak,” ujarnya. Ia menambahkan, inovasi dalam formulasi pakan dan efisiensi rantai pasok menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan produksi ternak di masa depan.
Senada dengan itu, Achmad Dawami, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), mengatakan bahwa pameran ini memberikan ruang bagi pelaku industri pembibitan untuk memperkenalkan teknologi genetik unggul. “Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas besar dalam mengembangkan bibit unggas lokal yang efisien, sehat, dan adaptif terhadap kondisi tropis,” ujarnya. Ia menilai, peningkatan kualitas bibit akan berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan daya saing industri unggas nasional.

Sementara itu, Mindo Sianipar, Ketua Umum Alsintani, menekankan pentingnya modernisasi dalam sektor alat dan mesin pertanian serta peternakan. “Teknologi menjadi tulang punggung efisiensi dan produktivitas. Kami mendorong agar petani dan peternak mulai beralih ke sistem mekanisasi yang cerdas dan berkelanjutan,” katanya. Ia melanjutkan, Alsintani terus mendukung pengembangan alat berbasis digital yang mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan hasil produksi.
Sebagai penutup sesi sambutan, Sudaryono kembali menegaskan bahwa pemerintah siap memperkuat kerja sama dengan pelaku industri untuk memastikan ekosistem pangan nasional berjalan terintegrasi. “Inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan harus menjadi semangat bersama dalam membangun kemandirian pangan,” tegasnya.
Selain pameran utama, kegiatan ini juga menghadirkan rangkaian Business Programme yang menjadi wadah interaksi dan pertukaran ide antara pelaku industri. Salah satu acara utamanya adalah Nusantara Food Summit, bekerja sama dengan media Narasi, yang membahas tema ‘Food Security2.0: Mewujudkan Kemandirian Pangan’ dengan Najwa Shihab sebagai moderator.
Selain itu, diselenggarakan pula berbagai kegiatan pendukung seperti IPB Stakeholder Forum, Seminar OutlookGPMT, Seminar Kemenko Pangan, Business Matching oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta panel diskusi bertema ‘Smart & Sustainable Poultry’ dan ‘Integrasi Biogas dan Biofuel’.
Penyelenggaraan Nusantara Livestock & Poultry Expo 2025 menjadi bagian dari sinergi lima pameran industri berskala besar, yaitu IndoBuildTech (IBT) Expo Part 2, GAFA (Glasstech Asia & Fenestration Asia), Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX), dan Indonesia Agriculture Technology Expo (IndoGriTech). Sinergi ini mempertemukan inovasi dari sektor pertanian hingga peternakan dalam satu ekosistem terpadu, menciptakan gambaran utuh tentang masa depan pangan Indonesia yang berdaulat, modern, dan berdaya saing global.shara




