Bogor (TROBOSLIVESTOCK.COM). Pendidikan vokasi peternakan sangat penting sebab berperan dalam penyediaan pangan, lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun vokasi peternakan membekali tenaga terampil yang siap bekerja di subsektor peternakan, membantu memenuhi kebutuhan protein hewani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pendidikan vokasi sendiri menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan keahlian teknis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Guna melatih skill (keterampilan) mahasiswa serta pengajar vokasi di bidang peternakan, khususnya broiler (ayam pedaging), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), PT Tri Putra Cerdas (PT Tri Group) bersama Sekolah Vokasi (SV) IPB mengadakan pelatihan (training) mengenai Manajemen Closed House Broiler Modern pada Rabu (23/7) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di fasilitas mini closed house Sekolah Vokasi IPB University di Kampus IPB Gunung Gede. Dalam kegiatan ini, peserta yang dituju adalah mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen serta masyarakat khususnya peternak ayam.
Perwakilan Dosen Program Studi Teknologi dan Manajemen Ternak SV IPB, Danang Priyambodo, menyatakan bahwa diselenggarakannya kegiatan seminar dan pelatihan ini merupakan lanjutan kerja sama antara SV IPB dengan Tri Group dalam mengembangkan Smart Mini Closed House untuk budidaya broiler. “Smart Mini Closed House yang digunakan sebagai tempat kegiatan pelatihan ini adalah hasil kerja sama pengembangan inovasi melalui kegiatan Matching FundKedaireka Kemendikbudristek pada 2022,” jelas Danang yang juga mengemban amanah sebagai Ketua Tim Pengembangan Smart Mini Closed House.
Ia pun menjelaskan, di era perkembangan dunia peternakan saat ini, penggunaan kandang modern yang disebut dengan closed house menjadi suatu keharusan yang tidak bisa dihindari, karena kandang sistem modern ini mampu memberikan lingkungan yang nyaman untuk ayam, sehingga efeknya performa ayam saat panen bisa optimal. Danang menambahkan, bahwa closed house dengan ukuran mini dapat menjadi pilihan bagi peternak yang ingin melakukan perubahan sistem kandangnya dari open house (kandang terbuka) menjadi closedhouse (kandang tertutup) dengan biaya yang lebih terjangkau.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap semua peserta yang mengikuti dapat belajar dan mengambil ilmu sebanyak-banyaknya agar dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan serta pemahaman terkait manajemen pemeliharaan broilermodern dengan sistem closed house,” harap Danang.
Keterampilan Praktis
Sementara itu, Direktur PT Tri Putra Cerdas (TPC – Tri Group), Ramadhana Dwi Putra, menguraikan bahwa PT Tri Putra Cerdas telah menjalin kerja sama yang cukup lama dengan SV IPB dan CPI. Kerja sama ini khususnya dalam mendukung pengembangan subsektor peternakan unggas dalam hal teknologi dan manajemen, serta pelatihan bagi peternak dan pihak akademisi di kampus.
Lebih lanjut, Rama—ia biasa dipanggil, menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk berbagi wawasan mengenai manajemen pemeliharaan broiler secara modern melalui sistem perkandangan closed house. “Harapannya, dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan ilmu serta pemahaman mahasiswa dan semua peserta pelatihan khususnya dalam aspek teknis manajemen closed house. Pentingnya hal ini karena mahasiswa pendidikan tinggi vokasi tidak hanya memiliki keunggulan pengetahuan teoritis, tetapi juga harus unggul dalam keterampilan praktis yang relevan dan siap diterapkan di dunia kerja,” imbuh dia.
Berikutnya, Narasumber dari PT Charoen Pokphand Indonesia, Miftahul Arifin, mengutarakan bahwasanya inisiasi kerja sama antara SV IPB dengan PT Tri Putra Cerdas dalam pengembangan Mini Closed House ini sangat baik, mengingat saat ini hampir semua peternak broiler di Indonesia sudah beralih ke kandang tertutup atau closed house. Ia menilai, closed house memiliki banyak keunggulan seperti kapasitas tampung lebih banyak dan ayam lebih nyaman akibat dari pengaturan suhu dan kelembapan di dalam kandang yang disesuaikan dengan kondisi ayam, sehingga efek ke performa ayam yang dihasilkan lebih bagus.
“Dengan keunggulan closed house ini, maka sangat penting untuk mempelajari bagaimana pengaturan suhu, kelembapan, kecepatan angin serta manjemen pemeliharaan lainnya pada closed house agar performa broiler yang dipelihara bisa optimal,” tandas Miftahul.
Kegiatan pelatihan ini terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama penyampaian materi mengenai faktor yang mempengaruhi performa broiler, kelebihan dan kekurangan sistem perkandangan closed house dibandingkan open house, manajemen pemeliharaan mulai dari chick in hingga panen (titik krusial pemeliharaan minggu pertama, konsumsi pakan dan air minum, suhu dan temperatur kandang). Selanjutnya, sesi kedua diisi dengan praktik pengaturan suhu di dalam kandang dan pengamatan manajemen pemeliharaan broiler di dalam closed house. bella





