Foto: Dok. Istimewa
Jakarta (TROBOSLIVESTOCK.COM). Solidaritas Alumni SPR Indonesia (SASPRI) bekerja sama dengan Pusat Studi Pembangunan Pertanian Pedesaan Institut Pertanian Bogor (PSP3-IPB University) dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menyelenggarakan wisuda SPR ke-7, inaugurasi dan lokakarya pada Kamis (9/11) di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta.
Sehubungan telah berakhirnya kegiatan SPR dari empat Kabupaten yaitu Lampung Tengah, Pemalang, Lamongan, dan Bogor. PSP3-IPB University dan Pemerintah Kabupaten tersebut dalam rangka menjaga semangat dan militansi komunitas peternak rakyat yang terdidik dan terkonsolidasi dalam wadah SASPRI, setiap 1 (satu) tahun dilaksanakan Rapat Kerja Nasional dan setiap 5 (lima) tahun dilaksanakan Kongres. Dengan rangkaian acaranya yaitu prosesi wisuda, proses inaugurasi SASPRI, lokakarya pemberdayaan peternak, dan SASPRIawards 2023.
Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI, Prof. Jatna Supriatna, mengungkapkan bahwa pada (10/11) merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) SASPRI yang ke-5. Tujuan sinergi kolaborasi ini yaitu, pertama menunjukkan kepada masyarakat adanya perubahan dan kemajuan komunitas peternak rakyat, setelah mengikuti program pembelajaran partisipasi SPR 1111 IPB-University, yang sudah di mulai sejak 2013 yang lalu. Kedua mendiskusikan komitmen dan peran aktif distribusi pemerintah dalam menunaikan komunitas peternak rakyat yang terdidik dan terkonsolidasi. Ketiga internal organisasi SASPRI secara nasional dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik terutama alumni SPR yang tersebar di Indonesia. Tidak cukup hanya AIPI, YKBBI, PSP3-IPB University dan SASPRI yang harus terlibat dalam sinergi ini dalam jangka panjang.
“Oleh karena itu pada acara ini untuk mengajak dan ingin menambah kolaborasi dengan Bapanas (Badan Pangan Nasional), Kementrian dalam Negeri, dan lain-lainnya. Semakin banyak organisasi yang ingin bersinergi dalam komunitas peternak rakyat tentu akan memberi manfaat bagi semua masyarakat. Mengulas sedikit mengenai AIPI, didirikan pada 13 Oktober 1960 melalui (UU) undang-undang No. 8 Tahun 1960. AIPI diberi mandat untuk memberikan pendapat, saran, pertimbangan atas prakarsa sendiri, permintaan mengenai penguasaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi kepada pemerintah maupun masyarakat,” paparnya.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menuturkan yang diharapkan oleh masyarakat dari perguruan tinggi yaitu iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi perguruan tinggi harus memberikan dampak yang baik kepada masyarakat maupun industri. Agar yang diraih dari perguruan tinggi ini, benar-benar mendapatkan efek yang dirasakan. Karena tidak hanya sekedar ingin membagikan hasil risetnya tetapi menghasilkan riset-riset yang bisa membawa kemajuan.
“Alhamdulilah, saat ini IPB pada 2018-2023 sudah menyentuh 4.529 Desa di Indonesia atau setara 6,1 % riset di Indonesia. Salah satu desa-nya yaitu SPR dengan 14 Provinsi, 28 Kabupaten, dan 502 desa dengan aneka inovasi-inovasi. Karena kita memiliki satu optimisme bahwa Indonesia ini akan bisa maju dan diprediksi pada 2045 Indonesia akan menjadi lumbung pangan di dunia. Apabila ingin mencapai target tersebut yaitu dengan pertumbuhan stabil,” jelasnya.roid