Uji Zuriat Sapi Perah Hasilkan 6 Pejantan Unggul

Uji Zuriat Sapi Perah Hasilkan 6 Pejantan Unggul

Foto: ist/dok.DitjenPKH


Malang (TROBOSLIVESTOCK.COM). Pemerintah kembali menggelar uji zuriat pada sapi perah untuk meningkatkan mutu genetik, menghasilkan pejantan unggul sapi perah Holstein Indonesia dan meningkatkan pelaksanaan sistem pencatatan (rekording).

"Sehingga produksi susu dan produktivitas sapi perah akan meningkat," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah secara virtual dalam Launching Pejantan Unggul Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/12).

Dia menjelaskan, menurut catatan sejak uji zuriat dilaksanakan pada tahun 2004 sampai dengan akhir 2020 terlihat adanya peningkatan rata-rata produksi susu dari 10,8 kg per laktasi (2004) menjadi 13,8 kg per laktasi atau naik 27,7%. Maka, melalui program uji zuriat ini, diharapkan terdapat lompatan produksi susu sapi di lokasi pelaksanaan uji zuriat, walaupun pertumbuhan populasi sapi perah di Indonesia tidak terlalu signifikan.

"Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan uji zuriat memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan peternak sapi perah rakyat di Indonesia," imbuh dia.

Pejantan Unggul
Nasrullah menyampaikan saat ini Kementan akan melepas 6 pejantan unggul yaitu Flate, Flanggo, Folegan, SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Harapannya setelah pejantan unggul ini dilepas maka jumlah pejantan unggul sapi perah ditargetkan akan bertambah menjadi 20 ekor.

Pejantan unggul sapi perah, yang dilepas ini, merupakan pejantan unggul hasil uji zuriat di periode III akhir. Pejantan-pejantan tersebut berasal dari BBIB Singosari (SG Glens, SG Shoty dan SG Doming) dan BIB Lembang (Flate, Folegan dan Flanggo).

Ia menerangkan, Uji Zuriat Sapi Perah Nasional sejatinya telah dimulai pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2019. Pada periode itu Kementan berhasiil melepas 14 ekor pejantan unggul yaitu Bullionary, Farrel, Filmore, Formery, Flaunt, Florean, Fokker dan Hostromsy, Goldsy, Perfentvil, Fortuner, SG. Gabe, SG. Bolton dan Aris.

"Output yang diharapkan dari uji zuriat adalah tersedianya pejantan sapi perah unggul Indonesia," imbuh Nasrullah.

Nasrullah menjabarkan, berdasarkan laporan produksi susu dari petugas rekorder uji zuriat yang masuk, terdapat data produksi susu terkoreksi dari anak betina dan pembandingnya. Berdasarkan hasil analisa dari masing-masing pejantan diperoleh informasi secara lengkap.

Pertama, pejantan Flate, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.762,1 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 3.969,15 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 113,8%. Stock yang ada saat ini sebanyak 105.402 dosis;

Kedua, pejantan Flanggo, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.979,8 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.736,7 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 109,1%. Stock yang ada saat ini sebanyak 81.439 dosis;

Ketiga, pejantan Folegan, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.117,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.322,7 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 116,6%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.521 dosis;

Keempat, pejantan SG Glens, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.906,1 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.240,2 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 118,9%. Stock yang ada saat ini sebanyak 127.049 dosis;

Kelima, pejantan SG Shoty, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.940,8 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.186,9 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 115,4%. Stock yang ada saat ini sebanyak 62.994 dosis;

Keenam, pejantan SG Doming, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.290,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.417,8 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 122,0%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.369 dosis.

"Data di atas menunjukkan bahwa enam pejantan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan pembandingnya dan ini menunjukkan bahwa pejantan yang ada di BBIB Singosari dan BIB Lembang memang layak dilepas menjadi pejantan unggul sapi perah di Indonesia," papar Nasrullah.

Terus Berlanjut
Nasrullah menyebut bahwa perjalanan Uji Zuriat sapi perah ini tidak lantas berhenti setelah melepaskan Flate, Flanggo, Folegan,SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Ia memastikan, Kementan akan terus berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan uji zuriat lanjutan yakni periode IV.

Namun, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi kedepannya, misalnya menjaga agar DC dari masing-masing CPU dapat dipertahankan dan tercatat semua produksi susunya sampai akhir tahun 2020. Sehingga, masing-masing yang terlibat bisa memahami kunci keberhasilan Uji Zuriat periode III ini.

Seperti, pemberdayaan rekorder, komitmen peserta uji zuriat, dan komunikasi yang intensif. Pemberdayaan rekorder di tingkat lapangan diyakini sebagai ujung tombak sesuai tugas dan fungsinya perlu diperkuat agar data-data yang diperlukan dapat tersedia dengan baik.

Sementara itu, komitmen, konsistensi peserta uji zuriat baik pemerintah dan koperasi perlu dijaga, serta koordinasi dan komunikasi yang intensif antara stakholders terkait, yaitu Ditjen PKH, UPT, Dinas Provinsi, Dinas kabupaten, Koperasi serta swasta perlu dibangun.

Pada acara Launching Pejantan Sapi Perah Unggul Indonesia juga disaksikan oleh Kepala BBPTU HPT Baturraden, BBIB Singosari, BIB Lembang, BET Cipelang, Komisi Pertimbangan (Dr. drh. Pallawarukka, Drh Kurnia Achjadi, dan Dr Ir Chalid Talib) dan kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur; ketua GKSI Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, para ketua koperasi se-Jawa Barat, jawa tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, petugas recorder uji zuriat sapi perah nasional, dan pelaku usaha bidang peternakan sapi perah. ist/ed/ntr

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain