Foto: Dok. Ditjen PKH
Bogor (TROBOSLIVESTOCK.COM). Masyarakat hendaknya tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging sapi yang tertular penyakit Jembrana. Pasalnya, penyakit Jembrana tidak menular ke manusia. Hal itu disampaikan Dennny Widaya Lukman sebagai Dosen Divisi Kesmavet dan Epidemologi, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.
Menurut Denny, penyakit Jembrana tidak dapat ditularkan dari sapi ke manusia, artinya penyakit ini tidak bersifat zoonosis,” ungkap Denny yang juga merupakan Anggota Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Karantina Hewan Kementerian Pertanian (Kementan).
“Jika orang berdekatan dengan sapi yang sakit atau mengonsumsi daging sapi tertular penyakit Jembrana, maka orang tidak akan tertular,” imbuhnya melalui keterangan tertulisnya.
Denny menjelaskan, penyakit Jembrana merupakan penyakit menular hanya pada sapi Bali (tidak menular ke sapi jenis lain) yang disebabkan oleh virus. Ia sebutkan, penyakit Jembrana hanya ditularkan di antara Sapi Bali melalui kontak langsung atau dapat ditularkan melalui lalat.
“Jadi, jika daging berasal dari Sapi Bali yang tertular penyakit Jembrana, maka orang yang mengonsumsinya tidak akan sakit atau tertular oleh virus tersebut”, ungkap Denny.
Lebih lanjut, ia sampaikan bahwa virus penyakit Jembrana tidak tahan dengan pemasakan daging. “Virus dapat “dimatikan” dengan pemanasan (dimasak) pada suhu minimal 55 derajat Celcius selama minimal 15 menit, artinya dengan merebus daging atau memanggang daging maka virus akan mati,”
Guna menjamin keamanan dan kelayakan daging yang dikonsumsi masyarakat, maka daging sapi sebaiknya yang berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) resmi. Menurutnya, daging tersebut berasal dari sapi yang telah diperiksa kesehatannya sebelum dipotong, serta diperiksa daging dan jeroannya oleh Dokter Hewan, sehingga daging dijamin kesehatan dan kebersihannya.
“Daging yang berasal dari Rumah Potong Hewan resmi ditandai dengan adanya “cap” pada permukaan daging,” ungkap Denny.
Ia pun mengajak masyarakat agar konsumen tidak perlu khawatir dan takut mengonsumsi daging dengan membeli daging pada kios dan pedagang langganan atau kios resmi. “Masaklah daging dengan baik agar kita terhindar dari kuman-kuman penyakit seperti kuman penyebab diare,” ungkap Denny.
Denny lalu memberikan apresiasi terhadap upaya Kementan yang bergerak cepat melakukan pengendalian Jembrana dengan melaksanakan tindakan-tindakan pengendalian dan penanggulangan PMK.
“Saya lihat pendampingan dan koordinasi secara intensif terus dilakukan, terutama dalam melakukan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat dan peternak agar penyakit ini segera terkendali,” pungkasnya.zul