Seleksi Akseptor Babi Betina

Seleksi Akseptor Babi Betina

Foto: 


Pemilihan akseptor tidak hanya berdasarkan kemampuan reproduksi, tetapi juga mempertimbangkan sifat-sifat genetik yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas keturunan

 

Dalam dunia peternakan modern, teknologi peningkatan populasi babi telah mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satu teknologi yang paling efektif dan sering digunakan adalah inseminasi buatan (IB). IB adalah proses di mana sperma dari pejantan yang dipilih secara genetik disuntikkan ke dalam saluran reproduksi betina tanpa memerlukan kontak fisik antara keduanya. Teknologi ini telah terbukti meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas genetik, dan mengurangi risiko penyakit dalam populasi babi.

 

Widyaiswara Ahli Muda Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang, Manix Etwan Manafe mengungkapkan bahwa salah satu aspek penting dalam penerapan teknologi IB adalah pemilihan akseptor yang tepat. “Pemilihan akseptor tidak hanya berdasarkan kemampuan reproduksi, tetapi juga mempertimbangkan sifat-sifat genetik yang diinginkan untuk meningkatkan kualitas keturunan,” katanya.

 

Pemilihan induk dan pejantan sebagai akseptor dalam program pemuliaan babi merupakan langkah krusial untuk memastikan keberhasilan reproduksi dan perbaikan genetik dalam populasi. Induk dan pejantan yang dipilih harus memiliki kualitas genetik yang unggul, serta kemampuan reproduksi yang baik. Pemilihan yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas keturunan, tetapi juga memastikan produktivitas dan efisiensi. Pemilihan akseptor yang tepat juga merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi peternak.

 

“Dengan meningkatkan kualitas genetik dan kesehatan populasi babi, peternak dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai ekonomi dari usaha peternakan mereka. Maka itu, penting bagi peternak untuk memahami dan menerapkan strategi seleksi akseptor yang tepat dalam program pemuliaan mereka,” ungkap Manix.

 

Persiapan IB

Dalam dunia peternakan babi, terdapat berbagai jenis bangsa babi yang dapat digunakan sebagai akseptor, masing-masing dengan karakteristik genetik dan fisik yang berbeda-beda. Beberapa bangsa babi yang populer digunakan sebagai akseptor adalah landrace, hampshire, duroc, yorkshire, berkshire, dan campuran. Sedangkan babi lokal yang sering dijumpai di lapangan adalah babi toraja, batak, dan babi kampung kecil dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Pemilihan bangsa babi yang tepat sebagai akseptor menjadi hal yang harus diperhitungkan dengan baik, karena masing-masing bangsa memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri. Peternak harus mempertimbangkan tujuan pemuliaan dan kondisi lingkungan peternakan dalam memilih bangsa babi yang sesuai. “Dengan memahami karakteristik berbagai bangsa babi, peternak dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam program pemuliaan, serta memastikan bahwa peternak dapat mencapai hasil yang optimal dalam jangka Panjang,” ujar Manix dalam paparannya melalui seminar daring (dalam jaringan) beberapa waktu lalu.

 

Lebih lanjut, Manix menerangkan, persiapan akseptor babi untuk IB memerlukan perhatian khusus terhadap standar tempat pelaksanaan guna memastikan keberhasilan prosedur dan kesehatan hewan. Tempat pelaksanaan IB harus memenuhi beberapa kriteria penting, termasuk kebersihan, kenyamanan, dan keamanan.

 

“Seorang inseminator yang memiliki kandang unit instalasi harus memenuhi standar biosekuriti yang telah ditetapkan. Kandangnya juga dilakukan penyemprotan desinfektan secara berkala dan teratur. Tidak hanya kandang, pun petugas, anak kandangnya, dan seluruh orang yang bekerja di dalamnya harus safety. Misalnya dengan memakai kaca mata atau masker. Bahkan, akseptornya juga harus didesinfektan,” jelas dia dalam pemaparan yang bertajuk ‘Peningkatan Populasi Ternak Babi Akibat ASF melalui Inseminasi Buatan’.

 

Persiapan akseptor babi untuk IB juga tidak lepas dari mempertimbangkan kesejahteraan hewan secara menyeluruh untuk memastikan proses yang lancar dan keberhasilan reproduksi. Kenyamanan dan keamanan akseptor babi juga merupakan faktor penting dalam persiapan tempat pelaksanaan IB. Dengan memenuhi standar ini, peternak dapat meningkatkan peluang keberhasilan IB dan menjaga kesehatan serta kesejahteraan akseptor babi.

 

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 299/ Agustus 2024

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 299/ Agustus 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain