Dua bulan mendekati puasa, harga broiler (ayam pedaging) pada April ini sedikit mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya. Di kawasan luar Jawa, semisal di Sungailiat, Bangka Belitung, harga live bird (ayam hidup) pada akhir April di peternak berkisar di angka Rp 14 ribu per kg. Rizal, peternak asal Sungailiat menuturkan, harga ini cenderung menurun dibanding akhir Maret lalu yang masih di kisaran Rp 15 ribu per kg.
Sementara masih di provinsi yang sama, tepatnya di Pangkalpinang, yang menjadi sentra konsumsi broiler untuk Bangka Belitung, harga pun cenderung sama dengan Sungailiat yakni di kisaran Rp 14 ribu per kg. Rizal mengungkap, dengan harga di kisaran ini, harga di pedagang cenderung berada di angka Rp 20 ribu per kg. Baik di Sungailiat maupun di Pangkalpinang.
Masih kaitan dengan pasar, salah satu agen pemasaran broiler di daerah Grogol Jakarta yang tidak mau disebut namanya mengatakan, harga broiler di pasaran Jabodetabek cenderung berada di kisaran Rp 35 ribu per kg (23/4). Harga di pasaran ini, ungkapnya berada dalam kondisi normal di pasar. “Dan ketika menjelang bulan puasa, harga akan merangkak naik. Walaupun sebetulnya, harga di pasar selalu fluktuatif, sehingga sulit untuk diprediksi,” ungkapnya yang juga mengatakan pedagang di pasar Grogol rata-rata bisa menjual broiler hingga 70 kg per hari.
Sementara, menurut Sigit Prabowo, peternak asal Bogor, harga broiler di Bogor dan sekitarnya sudah cukup menanjak menjelang Mei pada kisaran Rp 18.300–18.500 per kg (4/5). Dengan HPP (Harga Pokok Produksi) peternak di kisaran Rp 18.000–18.500 per kg.
Di daerah Jogjakarta dan sekitarnya, harga berkisar di angka Rp 15.700 per kg. Salah satu peternak asal Jogjakarta, Hari Wibowo mengatakan, harga ini tidak berbeda jauh dari awal April lalu. “Sementara harga ini masih cukup jauh di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang berkisar Rp 17.500 per kg. Mudah-mudahan bisa naik di Mei ini karena peternak cape rugi terus,” katanya.
Sedangkan untuk daerah Bali, harga broiler di tingkat peternak cukup tinggi dibandingkan daerah sekitar Sumatera. Sukasana, peternak broiler asal Tabanan mengatakan, harga broiler sepanjang April ini berkisar Rp 18.000– 19.000 per kg.
Harga Telur di Bawah HPP
Harga telur pada akhir April cenderung mengalami penurunan dari awal April. Harga ini berlaku untuk daerah Blitar Jawa Timur dan sekitarnya. Diungkapkan Hendy, peternak layer (ayam petelur) asal Blitar, harga di awal April sempat menyentuh Rp 16.400 per kg (6/4).
Ditambahkan Nyoman Darmasusila, pada akhir April, harga di Blitar dan sekitarnya sudah turun di kisaran Rp 15.400 per kg. Sementara di kawasan Tabanan, kota asal Nyoman Darmasusila, harga telur berkisar Rp 15.500 per kg. “Padahal HPP saja sudah mencapai Rp 17.500 per kg. Dan harga tersebut sudah termasuk penyusutan pada saat apkir. Maka, bisa dikatakan kondisi ternak layer saat ini tidak prospek,” jelasnya.
Harga telur yang berada di bawah HPP ini, terang Nyoman, juga melanda Jawa Tengah dan sekitarnya. Dia berujar, harga telur berkisar Rp 15.900–16.800 per kg.Sedangkan harga di area Jakarta dan sekitarnya lebih tinggi dibanding di Jawa Timur.
Untuk daerah Jakarta dan Jawa Barat, harga telur sudah bisa mencapai kisaran Rp 17.000 –17.400 per kg. Dan ketika menyentuh pasar, khususnya pasar Jakarta dan sekitarnya, menurut agen pasar Grogol, harga telur bisa mencapai Rp 20.000 per kg.
Di daerah Sumatera seperti Lampung, tambah Nyoman, harga telur juga berkisar di angka Rp 17.000 per kg. Cukup berbeda di area Palembang yang harganya lebih rendah di kisaran Rp 16.000 per kg.
Berbicara harga pakan, Sigit menyebut, harga pakan broiler berada di kisaran Rp 6.800–7.500per kg. Sementara DOC (ayam umur sehari) berada di kisaran Rp 5.500–5.800 per ekor.
Nyoman menuturkan, pakan komplit untuk layer dengan kualitas bagus berada di kisaran Rp 5.600 per kg. Sementara harga DOC layer dikatakan tetap dibanding bulan sebelumnyayakni sekitar Rp 5.000 per ekor.TROBOS/dini