Harga Ayam & Telur Diprediksi Naik

Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah (H) yakni pada Juni 2024,harga ayam hidup (live bird/LB) broiler (ayam pedaging) di sejumlah daerah dilaporkan berada di atas harga pokok produksi (HPP). Harganya cenderung lebih baik pada Mei dibandingkanApril, karena semua stakeholder sudah beraktivitas kembali usai libur Lebaran/Idulfitri 1445 H.

 

Disampaikan oleh peternak broiler di Bandung, Jawa Barat, Muhlis Wahyudi menyatakan bahwasanya hargaLB pada Mei lebih baik dibandingkanApril.  Seperti yang dikatakannya, harga LB pada Mei per Selasa (21/5) sebesar Rp 22.000 per kg, dengan HPP Rp 21.000– Rp 21.500 per kg. Adapun bulan sebelumnya (April), harga LB rata-rata di posisi Rp 21.500 per kg, dengan HPP Rp 21.300 per kg.

 

“Terkait harga sapronak (sarana produksi peternakan) seperti DOC (ayam umur sehari) per Selasa (21/5) sebesar Rp 8.000 – Rp 8.300per ekor. Sementara harga pakan sebesar Rp8.800 – Rp 9.000 per kg,” sebut Muhlis pada Redaksi TROBOS Livestock.

 

Muhlis mengemukakan,permasalahan harga LB ini memang permasalahan yang sudah terjadi sejak lama. Sehingga apabila mau memperbaikinya, semua stakeholder harus kompak, harus sefrekuensi dan harus sepemikiran. Pasalnya, semua mempunyai kepentingan yang sama untuk hidup sebagai peternak unggas di negeri ini.

 

“Terkait prediksi harga bulan depan(Juni), apabila di atas kertas berdasarkan prognosa yang ada, asal teman-teman peternak mandiri yang lain tidak panik dan kompak. Saya berharap minimal tidak rugi dan semoga harga masih di kisaran Rp 21.000 – Rp 23.000 per kg, yang penting harga masih di atas HPP,” tandasnya.

 

Di sisi lain, peternak broiler di Riau, Pekanbaru, Ivan Permana melaporkan harga LB pada Mei lebih baik dibandingkan April. Harga LB padaMei per Selasa (21/5) sebesar Rp 25.000 per kg, dengan HPP Rp 21.000 – Rp 21.500 per kg. Adapun pada bulan sebelumnya (April),harga LB rata-rata di posisi Rp 23.500 – Rp 24.000 per kg dengan HPP Rp 20.000 – Rp 20.500 per kg.

 

Terkait harga DOCyakni sebesar Rp 8.500per ekor. Sedangkan untuk harga pakan saat ini Rp 9.600 per kg.“Sementara, penyebab harga Mei lebih baik yakni pertama suplai DOC pertengahan puasa Ramadan berkurang. Kedua faktor chick in pra dan pos Idulfitri rata-rata turun mengakibatkan peternak tidak siap dalam produksi, dikarenakan operator cuti,” tutur dia.

 

Ia pun menilai,kendala yang dialami selama pemeliharaan LBadalah meningkatnya penyakit Chronic Respiratory Diseases (CRD) kompleks dan pertumbuhan LB yang terlambat. “Saya memprediksi harga LB bulan depan (Juni)ialah diperkirakan akan terkoreksi naik, tetapi tidak besar dengan estimasi kisaran Rp 23.000 – Rp 23.500 per kg. Harapan saya, semoga 2024 menjadi semangat baru untuk industri perunggasan, khususnya peternak mandiri supaya bisa melewati kesulitan selama ini,” harap Ivan.

 

Sementara, bagi peternak broiler di Malang, Jawa Timur,Fathoni menyatakan bahwa harga LB lebih baikdi Mei dibandingkan April. Seperti yang dikatakannya, harga LB padaMei perSelasa (21/5) sebesar Rp 21.000– Rp 22.000 per kgdengan rata-rataHPP sebesarRp 19.200 – Rp 20.300 per kg. Adapun harga LB pada bulan sebelumnya (April)rata-rata di kisaran Rp 19.300per kg,dengan HPP sebesar Rp 20.500 per kg.

 

“Terkait harga DOC berada di kisaran Rp 7.500 – Rp 8.000 per ekor. Sedangkanharga pakanberada di harga Rp 8.400– Rp 9.200per kg. Sementara harga LB pada Mei lebih baik yaitu ada kosong stok, karena volume produksi turun hingga 40 % pada saat chick in di minggu lebaran Idulfitri. Saya memprediksi harga LB bulan mendatang (Juni), yakni Rp 19.000 – Rp 20.000 per kg,” ungkap Fathoni.

 

Ia mengaku, tidak ada kendala yang dialami selama pemeliharan. Tetapi ada tantangan seperti tingginya harga sapronak, DOC mahal dan langka (sulit didapat) dan pakan harganya tidak kunjung turun walaupun bahan baku utama seperti jagung dan bekatul terus menurun.

 

Selengkapnya Baca di Majalah TROBOS Livestock edisi 297/ Juni 2024

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain