Harga Ayam Berangsur Membaik

Harga Ayam Berangsur Membaik

Foto: 


Memasuki awal tahun yakni Januari 2024,harga ayam hidup (live bird/LB) broiler (ayam pedaging) di sejumlah daerah stabil di bawah harga pokok produksi (HPP). Bahkan harganya cenderung lebih baik pada Januari 2024 dibandingkan Desember 2023.

 

Hal itu disampaikan Fathoni, peternak broiler di Malang, Jawa Timur. Dikatakannya, harga LB pada Kamis (21/1) Rp 18.500– Rp 19.000 per kg, dengan HPP Rp 18.500– Rp 20.300 per kg. Adapun bulan sebelumnya (Desember2023), harga LB rata-rata di posisi Rp 16.835 per kg, dengan HPP Rp 18.227 per kg.

 

“Terkait harga sapronak (sarana produksi peternakan) seperti DOC (ayam umur sehari) per Minggu(21/1) sebesar Rp 5.000– Rp 5.500 per ekor. Sementara harga pakan sebesar Rp9.800 – Rp 10.200 per kg,” sebut Fathoni pada Redaksi TROBOS Livestock.

 

Fathoni mengemukakan, gejolak harga memang terjadi di minggu ke-2 bulan ini (Januari 2024). Stok Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang terlanjur integratornaikkan. Oleh karena itu, membuat kapasitas chick in tidak terserap. Alhasil, stok tersebut baru terurai di minggu kedua, sehingga harga LB mengalami tren naik setelah pada Senin lalu (8/1).

 

Ia menilai, tidak ada kendala berarti yang dialami selama pemeliharaan LB, namunhanya tersendat di harga LB dan penyerapan pasar pada saat panen raya.“Terkait prediksi harga bulan depan (Februari 2024), harga LB sekarang tidak bisa diprediksi. Sebab, integrator tidak pernah melaporkan berapa kapasitas LB yang dimilikinya. Alhasil, LB tiba-tiba bisa banyak dan tiba-tiba bisa menghilang dari pasaran. Oleh karenanya, LB  tidak menganut hukum supply-demand lagi. Pasalnya, harga tergantung ‘political will’ dari integrator yang mempunyai kapasitas LB terbanyak,” keluh dia.

 

Fathoni mengutarakan, selama integrator diperbolehkan berbudidaya. Tidak adanya pengaturan segmentasi pasar, sepertinya mustahil ada harga baik bagi peternak. Menurutnya, pada Januari saat tren harga LB membaik menyentuh Rp 19.000 per kg, kemudian diiringi dengan naiknya harga pakan dan DOC. Saatoff chick in berarti akan kehilangan putaran cash flow. Sementara jika melanjutkan chick in akan menambah kerugianpeternak.

 

Di sisi lain, Taopik Robina, peternak broiler di Medan, Sumatera Utara melaporkan harga LB pada Januari2024 lebih baik dibandingkan Desember2023. "Harga LB pada Januari tiap minggunya yakniRp 21.000 per kg, Rp 18.500 per kg, dan per Minggu (21/1) Rp 21.500 per kg.Dengan HPP sebesar Rp 20.500per kg,” sebut pria hang karib disapa Opik ini.

 

Adapun pada bulan sebelumnya (Desember),harga LB rata-rata di posisi Rp 18.200 per kg dengan HPP Rp 20.300 per kg.Menurutnya, gejolak harga LB jauh lebih baik, karena stok keseluruhan turun cukup banyak.

 

“Terkait harga DOCyakni sebesar Rp 4.800per ekor. Sedangkan untuk harga pakan saat ini Rp 8.400 per kg. Ia menilai,kendala yang dialami selama pemeliharaan LByakni sedikit terserang penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease). CRD merupakan salah satu penyakit pernapasan pada ayam yang disebabkanoleh bakteriMycoplasma gallisepticum. Sedangkan, untuk prediksi harga LB bulan depan (Februari 2024), yakni harga LB harusnya membaik. Saya berharap harga LBbisa stabil di atas HPP,” harap Opik.

 

Berebeda dengan Fathoni dan Opik, bagi peternak broiler di Bogor, Jawa Barat,Setya Winarno harga LB lebih baik bulan sebelumnya (Desember2023) dibandingkan Januari 2024. Seperti yang dikatakannya, harga LB padaJanuariperMinggu (21/1) sebesar Rp 17.500 per kg.Dengan rata-rataHPP sebesarRp 17.500per kg.

 

“Harga LB pada bulan sebelumnya (Desember2023)rata-rata di kisaran Rp 18.500per kg,dengan HPP yang hampir sama. Sementara, harga DOC berada di kisaran Rp 4.900 –Rp 5.700per ekor. Sedangkanharga pakan jadiberada di harga Rp 9.250 per kg,” ungkap Winarno.

 

Winarno menyebutkan, tidak ada kendala yang dialami selama pemeliharaan. Tetapi lebih kepada kesulitan cash flow dan mencari pakan. Ia pun memprediksi hargaLB bulan depan (Februari 2024) yakni akan stabil dan cenderung naik sedikit.Winarno berharap ke depannyaharga LB bisa di atas HPP. Mengenai polemik supply-demand, lebih dibebaskan saja, sedangkan polemik tentang bahan baku pakan diharapkan bisa impor.

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain