Inilah Hasil Audit GPS Broiler 2018

Inilah Hasil Audit GPS Broiler 2018

Foto: dok.yand


Jakarta (TROBOS.COM). Pemerintah mengumumkan hasil audit populasi grand parent stock (GPS) yang dilakukan oleh Tim Audit Populasi Ayam Ras di Kantor Kementerian Pertanian pada Kamis (30/8).

 

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan I Ketut Diarmita memaparkan hasil audit GPS ayam ras broiler oleh Tim Audit Populasi Ayam Ras yang telah dilaksanakan pada 18 Mei – 20 Juli 2018. Dari hasil verifikasi terhadap self assesment report (SAR) ke lokasi telah diperoleh data populasi GPS D – Line sebanyak 799.158 dari 14 perusahaan pembibitan.

 

Sedangkan jumlah total C-line ayam ras GPS sebanyak 111.984 ekor, D-line umur 1 - 24 minggu sebanyak 316.217 ekor,  D-line umur 25 minggu – afkir  sebanyak 482.941 ekor, C-line umur 1 - 24 minggu sebanyak 55.792 ekor dan C-line umur 25 minggu – afkir sebanyak 56.192 ekor.

 

Selanjutnya, sambung Ketut, berdasarkan validasi akhir pada tanggal 7 Agustus 2018, maka total populasi GPS ayam ras broiler yaitu: jumlah total D-line ayam ras GPS sebanyak 763.075 ekor, C-line ayam ras GPS sebanyak 123.180 ekor, D-line umur 1 - 24 minggu sebanyak 214.335 ekor, D-line umur 25 minggu – afkir  sebanyak 548.740 ekor, C-line umur 1 - 24 minggu sebanyak 54.438 ekor, dan C-line umur 25 minggu – afkir sebanyak 68.742 ekor.  

 

Angka itu didapatkan setelah mengeluarkan komponen ayam GPS afkir, memasukkan realisasi impor DOC GPS dan memperhitungkan deplesi GPS yang besarnya antara 0,01 – 0,03% per minggu (berbeda berdasarkan strain).

 

“Hasil audit ini dilaksanakan oleh tim independen yang beranggotakan dari akademisi dan praktisi,” ungkap Dirjen PKH. 

 

Ketua Tim Audit Populasi GPS Ayam Ras Broiler Trioso Purnawarman memaparkan bahwa audit dilaksanakan pada seluruh perusahaan Pembibitan GPS ayam ras broiler, sebanyak 14 perusahaan. Mereka adalah PT Charoen Pokphand Jaya Farm, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Bibit Indonesia, PT Cheil Jedang-Patriot Intan Abadi (CJ-PIA), PT Wonokoyo Jaya Corporindo, PT Taat Indah Bersinar, PT Hybro Indonesia, PT Expravet Nasuba, PT Cibadak Indah Sari Farm, CV Missouri,  PT Reza Perkasa, PT Karya Indah Pertiwi, PT Satwa Borneo Jaya dan PT Berdikari (Persero).  

 

“Audit menjangkau 37 lokasi farm GPS milik perusahaan-perusahaan di atas, dengan temuan kandang yang terisi sebanyak 237 unit dari total kandang sebanyak 289 unit (82%),” ungkapnya.

 

Sebaran farm GPS ayam ras broiler berada di 7 (tujuh) provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat serta strain GPS ayam ras broiler yang ada di Indonesia yaitu Cobb, Ross, Indian River dan Hubbard.

 

Tahapan dan Sistem Verifikasi

Trioso Purnawarman menyebutkan bahwa mekanisme pelaksanaan audit GPS ayam ras broiler dibagi atas 2 (dua) tahap. Pertama, desk review dengan mengisi form/borang self assessment report (SAR). Tahap kedua outside review dengan melakukan verifikasi dan observasi dilapangan terhadap populasi GPS ayam ras broiler, manajemen pemeliharaan, penetasan dan kesehatan, serta biosekuriti. Kemudian Tim melakukan evaluasi, valuasi dan rekomendasi hasil audit secara kompehensif.

 

Diuraikan Trioso, verifikasi dan observasi jumlah populasi GPS ayam ras broiler dilaksanakan berdasarkan data laporan harian kandang (LHK) dan laporan mingguan (weekly report), jumlah peralatan (equipment) yaitu feeder dan drinker space, nest box dan lampu, dan jumlah GPS ayam ras broiler pada saat vaksinasi terakhir (dihitung satu per satu sesuai dengan dosis vaksin).

 

Lebih lanjut Ia sampaikan, tim juga melakukan verifikasi dan observasi manajemen pemeliharaan, penetasan dan kesehatan meliputi ventilasi udara, kualitas air minum dan pakan, deplesi (kematian dan afkir) jantan dan betina, program vaksinasi dan titer antibodi, bobot badan dan keseragaman (uniformity) jantan dan betina, kepadatan (density) per meter persegi, manajemen litter, rasio jantan dengan betina, program lampu (lighting program), produksi (egg mass) dan hatching egg, fertility, hatchability (setting and hatching report), DOC per hen house average (HHA), serta distribusi DOC PS.

 

Selain itu juga dilakukan verifikasi dan observasi biosekuriti program biosekuriti berupa penerapan higiene karyawan dan tamu, sanitasi dan desinfeksi, isolasi dan karantina, serta lalu lintas (orang, pakan, ayam dan peralatan). ist/yops, yand

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain