Integrasi Sapi-Kelapa Sawit Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Integrasi Sapi-Kelapa Sawit Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Foto: By Roid


Pontianak (TROBOSLIVESTOCK.COM).  Dewan Pengurus Gabungan Pelaku dan Pemerhati Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (Gapensiska) menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kesediaan hadir untuk berpartisipasi pada agenda The 2nd ICOP Conference 2024 'Synergizing Growth and Sustainability: Innovating Integrated Cattle and Oil Palm Plantation Systems'.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Gapensiska, Joko Iriantono dalam acara Welcome Dinner 2nd ICOP Conference 2024 yang dilaksanakan di Meranti Ballroom Lantai 1, Mercure Hotel City Center Pontianak, Kalimantan Barat pada (28/1).

 

Dalam sambutannya, Joko menuturkan bahwa perkebunan kelapa sawit nasional telah mencapai luas 16,3 juta Hektar (Ha). Potensi besar ini membuka peluang untuk integrasi dengan peternakan sapi, yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi nasional. Upaya ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

 

"Pada gelaran seminar internasional,  Integrated Cattle and Oil-Palm Production (ICOP) ke-2nd tahun 2024. Akan menampilkan berbagai hasil penelitian untuk mengembangkan strategi peningkatan daya dukung ketahanan pangan nasional," ujarnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Joko berharap ICOP 2024  dapat memberikan nilai tambah yang signifikan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Ia juga menyampaikan pemahaman bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian pangan. Perkebunan kelapa sawit tidak hanya memiliki potensi minyak nabati yang luar biasa, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menguntungkan melalui integrasi sawit-sapi.

 

“Melalui kolaborasi antara pelaku industri dan pemerhati sistem integrasi, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi ketahanan pangan dan pembangunan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” tandas Joko.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, Heronimus Hero mengatakan bahwa integrasi perkebunan dan peternakan merupakan terobosan baru, terutama di Kalimantan Barat, bahkan mungkin di seluruh Indonesia. Masyarakat Indonesia menyukai dan mengkonsumsi daging sapi. Namun, pasokan daging sapi masih belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa kebutuhan daging sapi di Indonesia mencapai sekitar 700 ribu ton per tahun.

 

"Sedangkan pasokan yang tersedia hanya mencapai 300-400 ribu ton. Hal ini menjadi masalah serius di tingkat nasional, termasuk di Kalimantan Barat. Kebutuhan pasokan daging sapi di provinsi Kalimantan Barat sekitar 15 ribu ton. Namun, hanya dapat dipenuhi sekitar 30 % dari jumlah tersebut, yakni sekitar 4 ribu ton per tahun. Oleh sebab itu, dengan luas perkebunan kelapa sawit yang telah dilepaskan mencapai 3 juta hektar, di mana 300-500 ribu hektar di antaranya merupakan kebun yang dikelola oleh petani, Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk menerapkan integrasi sapi dengan perkebunan kelapa sawit,” urainya.

 

Heronimus menjelaskan bahwa sumber daya lahan yang dimiliki, terutama dalam perkebunan kelapa sawit menjadi jawaban langsung untuk pengembangan peternakan sapi. Saat ini, populasi sapi di Kalimantan Barat mencapai sekitar 126 ribu ekor. Kisaran 30 % dari jumlah tersebut dipotong setiap tahun untuk memenuhi konsumsi daging lokal. Pemerintah juga melakukan impor daging beku dari luar daerah, termasuk daging sapi dan kerbau. Adanya Integrasi sapi sawit (Siska) menjadi gagasan yang mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.roid

 
Livestock Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain